ARGUMEN QURAN HIKMAH DI BALIK MUSIBAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
LOGIKA QURAN:
HIKMAH DI BALIK MUSIBAH
A.
Premis Dasar (Konsep tentang Allah
& manusia)
1.
Allah Maha Bijaksana
1)
Premis: Allah tak bertindak tanpa
tujuan.
2)
Jika Allah Maha Bijaksana.
3)
Maka semua peristiwa punya hikmah.
QS. Al-Baqarah (2:32)
قَالُوا سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ
الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ
Mereka menjawab:
"Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang Engkau
ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkau Yang Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana".
Catatan.
1)
“Allah Maha Mengetahui, Maha
Bijaksana.”
2)
Banyak ayat lain.
Logika:
1)
Tak mungkin peristiwa tanpa makna.
2)
Termasuk musibah.
2.
Ilmu manusia sangat sedikit
Premis:
1)
Manusia tak melihat seluruh realitas.
2)
Yang dilihat hanya bagian kecil dari
rencana besar.
QS. Al-Isrā’ (17:85)
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ ۖ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا
أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا
Dan mereka bertanya
kepadamu tentang roh. Katakan (Muhammad): "Roh itu termasuk urusan
Tuhan-ku, dan kamu tak diberi pengetahuan melainkan sedikit".
Catatan.
1)
“Kamu tak diberi ilmu, kecuali
sedikit.”
Logika:
1)
Jika manusia hanya tahu Sebagian.
2)
Maka banyak hikmah tersembunyi.
3.
Kehidupan dunia adalah ujian
Premis:
1)
Dunia tempat ujian.
2)
Bukan tempat hasil.
QS. Al-Mulk (67:2)
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا
ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
2. Yang
menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang
lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,
Catatan
1)
“Untuk menguji siapa paling baik amalnya.”
Logika:
1)
Jika dunia ujian.
2)
Maka musibah bagian sistem ujian.
B.
Struktur Hikmah di Balik Musibah
Al-Qur’an sebutkan 5 fungsi musibah.
1.
Musibah sebagai Ujian untuk
Menampakkan Nilai Diri
Logika:
1)
Nilai sabar hanya terlihat saat diuji.
2)
Tanpa cobaan.
3)
Tak ada bukti iman.
QS. Al-‘Ankabūt (29:2)
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ
يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan (saja)
mengatakan: "Kami telah beriman", sedangkan mereka tidak diuji lagi?
Kesimpulan:
Hikmah:
1)
Ujian akan aktualkan iman tersembunyi.
2.
Musibah sebagai Pembersih Dosa
Logika:
1)
Manusia banyak salah.
2)
Harus ada mekanisme pembersihan.
3)
Musibah pengganti hukuman akhirat.
QS. Asy-Syūrā (42:30)
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ
كَثِيرٍ
Dan apa saja musibah
yang menimpa kamu maka disebabkan perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah
memaafkan sebagian besar (kesalahanmu).
Hikmah:
1)
Musibah kurangi beban dosa.
2)
Sebelum akhirat.
3.
Musibah sebagai Pendidikan Karakter
Logika:
1)
Karakter kuat lahir dari kesulitan.
2)
Orang besar lahir dari ujian besar.
QS. Al-Insyirah (94:6-7)
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
6.
Maka sesungguhnya bersama
kesulitan ada kemudahan,
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
7. Sesungguhnya Bersama kesulitan
ada kemudahan.
1)
Hikmah musibah:
2)
Kemajuan diri.
3)
Sikap dewasa.
4)
Wisdom, bijaksana.
4.
Musibah Cara Allah Mengembalikan
Manusia
Logika:
1)
Manusia cenderung lalai saat senang.
2)
Musibah membuka mata hati.
QS. Al-A‘rāf (7:168)
وَقَطَّعْنَاهُمْ فِي الْأَرْضِ أُمَمًا
ۖ مِنْهُمُ الصَّالِحُونَ وَمِنْهُمْ دُونَ ذَٰلِكَ ۖ وَبَلَوْنَاهُمْ
بِالْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Dan Kami bagi mereka di
dunia menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang saleh dan di antaranya
ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik dan
(bencana) yang buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran).
1)
“Kami uji mereka dengan senang dan
susah agar mereka kembali.”
2)
Hikmah musibah.
3)
Hubungan dengan Allah kembali hidup.
5. Musibah Hikmah Tersembunyi
Logika:
1)
Yang tampak buruk.
2)
Bisa jadi penyelamat.
3)
Contoh paling kuat: Musa & Khidir.
QS. Al-Baqarah (2:216)
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا
شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ
لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Diwajibkan atas kamu
berperang, padahal berperang sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci
sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai
sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak
mengetahui.
1)
“Boleh jadi kamu benci sesuatu padahal
ia baik bagimu.”
2)
Hikmah musibah:
3)
Kebaikan besar yang belum terlihat.
C.
Analogi Qur’an: Musa & Khidir
Model logika real-time:
1)
Perahu dirusak → tampak zalim →
ternyata menyelamatkan dari Raja.
2)
Anak dibunuh → tampak kejam → ternyata
menyelamatkan iman orang tua.
3)
Dinding diperbaiki → tampak sia-sia →
ternyata melindungi harta yatim.
Pelajaran logika:
1)
Ilmu manusia parsial.
2)
Ilmu Allah komprehensif (total).
QS. Al-Kahf (18:68)
1)
“Bagaimana kamu sabar terhadap sesuatu yang
belum kamu ketahui?”
Kesimpulan Logika
1)
Allah Maha Bijaksana dan Ilmu-Nya
sempurna.
2)
Manusia berilmu sedikit.
3)
Hidup di dunia sebagai ujian.
4)
Musibah terjadi dengan tujuan.
5)
Membersihkan dosa.
6)
Membentuk karakter.
7)
Menguji iman.
8)
Kembalikan manusia pada Allah.
9)
Simpan kebaikan.
Cara praktis ambil hikmah
Qur’an ajarkan respons logis.
Hadapi musibah.
1)
Sabar (tahan emosi)
2)
Syukur (cari sisi baik)
3)
Tafakur (analisis hikmah)
4)
Tawakal (percaya rencana Allah)
5)
Ihtisab (anggap pahala)
6)
Respons ini.
7)
Ubah musibah jadi rahmat.
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.
7)
Meta AI

0 comments:
Post a Comment