Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label BAYI HEWAN DAN MANUSIA DI QURAN. Show all posts
Showing posts with label BAYI HEWAN DAN MANUSIA DI QURAN. Show all posts

Monday, December 22, 2025

54396. BAYI HEWAN DAN MANUSIA DI QURAN

 


BAYI HEWAN DAN MANUSIA  VERSI ALQURAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM

 

 

 

Kita bahas.

1)        Bayi manusia.

2)        Bayi hewan.

 

Dari 2 sudut:

1)        Biologi modern.

2)        Al-Qur’an.

 

A.       Bayi Hewan dalam Biologi

 

1)        Dalam biologi.

2)        Bayi hewan cepat mandiri.

3)        Mengikuti naluri (insting).

 

Ciri utama:

 

1)        Banyak hewan lahir sudah bisa berjalan.

2)        Seperti anak kambing, kuda, sapi.

 

3)        Otaknya tak dirancang belajar kompleks.

4)        Tapi untuk bertahan hidup cepat.

 

5)        Perilaku sudah “terprogram”:

a.        Menyusu.

b.        Lari dari bahaya.

c.        Mencari makan.

 

1)                Intinya:

2)                Hewan kuat di awal.

3)                Tapi perkembangan terbatas.

 

B.       Bayi Manusia dalam Biologi

 

1)        Bayi manusia paling lemah saat lahir.

2)        Paling berkembang di masa depan.

 

Ciri utama:

1)        Lahir tak bisa berjalan, tak bicara, tak makan sendiri.

 

2)        Otak belum matang, tapi sangat plastis.

3)        Mudah belajar.

 

4)        Butuh waktu lama, pendidikan, dan kasih sayang.

 

5)        Intinya:

6)        Manusia lemah di awal.

7)        Tapi potensi paling tinggi.

 

C.       Perbandingan Singkat Biologi

 

1)        Hewan:

a.        Cepat mandiri.

b.        Sedikit belajar.

c.        Hidup stabil

 

2)        Manusia:

a.        Lama mandiri.

b.        Banyak belajar.

c.        Peradaban maju

 

D.       Bayi dalam Al-Qur’an (Manusia)

 

1.        Bayi lahir lemah dan tidak tahu apa-apa

 

QS An-Nahl (16:78)


وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

 

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak tahu sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.

 

Catatan.

1)        “Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui apa pun, lalu Dia memberi pendengaran, penglihatan, dan hati…”

 

2)        Qur’an sejalan dengan biologi:

3)        Bayi manusia belum punya pengetahuan.

4)        Tapi diberi alat belajar.

 

2.        Manusia diciptakan melalui tahapan

 

QS Al-Haj (22:5)


يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِنَ الْبَعْثِ فَإِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُضْغَةٍ مُخَلَّقَةٍ وَغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِنُبَيِّنَ لَكُمْ ۚ وَنُقِرُّ فِي الْأَرْحَامِ مَا نَشَاءُ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ ۖ وَمِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّىٰ وَمِنْكُمْ مَنْ يُرَدُّ إِلَىٰ أَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْئًا ۚ وَتَرَى الْأَرْضَ هَامِدَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَأَنْبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍ بَهِيجٍ

 

Hai manusia, jika kamu ragu tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahui) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging sempurna kejadiannya dan tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (berangsur) kamu sampai dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak tahu lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hidup bumi itu dan subur dan menumbuhkan berbagai macam tumbuhan indah.

 

Catatan

1)        Manusia diciptakan:

2)        Dari nuthfah → ‘alaqah → mudhghah → bayi → dewasa → tua

 

3)        Artinya:

4)        Manusia tidak instan.

 

5)        Tapi bertahap.

6)        Berbeda dari hewan.

7)        Yang cepat matang.

 

3.        Bayi butuh perlindungan dan kasih sayang

 

QS Al-Isra’(17:31)


وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ ۖ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ ۚ إِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْئًا كَبِيرًا

 

Dan jangan kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kami yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa besar.

 

Catatan.

1)        Larangan membunuh anak

2)        Karena takut miskin.

 

3)        Menunjukkan:

4)        Bayi manusia sangat bergantung pada orang dewasa.

 

4.        Bayi Hewan dalam Al-Qur’an

 

1)        Al-Qur’an tak merinci fase bayi hewan.

2)        Seperti manusia.

 

3)        Karena:

a.        Hewan hidup dengan fitrah/insting.

b.        Tak dibebani tanggung jawab moral.

 

QS An-Nahl (16:68-69) (lebah)


وَأَوْحَىٰ رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ

 

68. Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia",

 

ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا ۚ يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

 

69. kemudian makan dari tiap (macam) buah-buahan dan tempuh jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah ke luar minuman (madu) yang bermacam  warnanya, di dalamnya ada obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian benar-benar ada tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang yang memikirkan.

 

Catatan.

1)        Lebah langsung “diilhamkan” cara hidupnya.

2)        Sejak awal.

 

3)        Artinya:

4)        Hewan langsung diarahkan.

5)        Manusia diajari bertahap.

 

5.        Hikmah Besar (Biologi + Qur’an)

 

1)        Hewan lahir kuat.

2)        Tapi tidak membangun peradaban.

 

3)        Manusia lahir lemah.

 

 

4)        Tapi:

a.        bisa berpikir

b.        bisa belajar

 

c.        bisa beriman

d.        bisa membangun ilmu & teknologi

    •  

QS At-Tin (95:4)


لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ

 

Sesungguhnya Kami menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.

 

Catatan.

1)        “Sungguh Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya.”

 

2)        “Terbaik” tak karena kuat fisik sejak bayi.

3)        Tapi karena potensi akal dan ruh.

 

Kesimpulan

 

1)        Biologi:

a.        Bayi manusia lemah.

b.        Otak fleksibel .

c.        Kecerdasan tinggi

 

2)        Al-Qur’an:

a.        Bayi manusia kosong pengetahuan.

b.        Diberi alat belajar.

c.        Diuji & dimuliakan

 

3)        Hewan:

a.      Kuat sejak lahir.

b.      Hidup dengan insting .

c.      Tak diuji iman

 

Sumber

1)        Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.

2)        ChatGPT.

 

3)        Copilot.

4)        Cici.

 

5)        Claude.

6)        Grok.

7)        Meta AI