Thursday, April 19, 2018

784. NABI

BANGUNAN FISIK MASJID NABAWI
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang bangunan fisik Masjid Nabawi di Madinah?” Berikut ini penjelasannya
      Al-Quran surah At-Taubah, surat ke-9 ayat 108.

لَا تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا ۚ لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَىٰ مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيهِ ۚ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَنْ يَتَطَهَّرُوا ۚ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ

     “Janganlah kamu salat dalam masjid itu (Masjid Dhirar) selamanya. Sungguh, masjid yang didirikan berdasarkan takwa, sejak hari pertama lebih patut kamu bersalat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Allah menyukai orang-orang yang bersih.”   
      Para ulama berbeda pendapat tentang masjid yang dibangun  berdasarkan takwa, ada yang berpendapat  Masjid Quba atau Masjid Nabawi Madinah atau keduanya adalah masjid dibangun berdasarkan takwa.
      Nabi Muhammad bersabda,

صَلَاةٌ فِي مَسْجِدِي هَذَا أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلَاةٍ فِيمَا سِوَاهُ، إِلَّا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ

      “Salat di masjidku (Masjid Nabawi) ini lebih utama seribu kali dibandingkan dengan salat di masjid selainnya, kecuali Masjidil Haram di Mekah.”
     Nabi Muhammad bersabda,

مَا بَيْنَ بَيْتِي وَمِنْبَرِي رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ وَمِنْبَرِي عَلَى حَوْضِي

       “Antara rumahku dan mimbarku adalah taman dari taman-taman surga dan mimbarku di atas telagaku.”

      Nabi Muhammad bersabda, "Barangsiapa melakukan salat fardu di Masjid Nabawi sebanyak empat puluh kali tanpa luput, maka akan dicatat kebebasannya dari neraka, kebebasan dari siksa dan terhindarlah dari kemunafikan.”
     Masjid Nabawi dibangun langsung oleh Nabi Muhammad dengan para sahabat pada tahun 622 Masehi, setelah kedatangan beliau di kota Madinah dengan  menunggang seekor unta bernama Qaswa yang berhenti di tanah milik Sahal dan Suhail yang sekarang dijadikan lokasi Masjid Nabawi.
     Awalnya, Masjid Nabawi berukuran sekitar 50 meter kali 50 meter dengan tinggi atap sekitar 3,5 meter, Nabi Muhammad turut terlibat langsung membangun dengan tangan beliau sendiri bersama para sahabat.
     Tembok Masjid Nabawi terbuat dari batu bata bercampur lumpur sedangkan atapnya terbuat dari daun kurma dengan tiang-tiang penopangnya dari batang kurma dan sebagian atapnya dibiarkan terbuka.
      Selama sembilan tahun pertama, Masjid Nabawi tanpa penerangan di malam hari, ketika waktu salat Isya diberi sedikit penerangan dengan membakar jerami. Rumah Nabi Muhammad dengan istri beliau dibangun menempel pada salah satu sisi Masjid Nabawi.
      Sebagian teras Masjid Nabawi ditempati tidur oleh para ahli sufah yaitu para fakir miskin dan para perantau yang masuk Islam menuntut ilmu langsung kepada Nabi Muhammad, tetapi tidak mempunyai tempat tinggal di Madinah.
      Sekarang bangunan fisik Masjid Nabawi menempati lahan seluas 235.000 meter persegi, mampu menampung jamaah salat sebanyak 600.000 orang, sedangkan pada musim haji “dipaksa” menerima jamaah sejuta orang.
      Bangunan Masjid Nabawi bertingkat dua, mempunyai 10 menara dengan tinggi 105 meter dan di atas makam Nabi Muhammad, Abu Bakar, dan Umar bin Khattab diberi tanda kubah besar berwarna hijau.
      Bangunan Masjid Nabawi menghadap ke selatan ke arah Kakbah di Mekah, karena Mekah terletak di selatan Madinah, posisi bangunan tempat makam Nabi Muhammad, Abu Bakar, dan Umar bin Khattab berada di sebelah timur di sisi depan kiri Masjid Nabawi.
      Masjid Nabawi dilengkapi pendingin udara dalam seluruh ruangannya, sehingga udara selalu sejuk dan dilengkapi kubah sebanyak 27 buah yang dapat digeser secara elektronik untuk membuka dan menutup atap sesuai keperluan.     
      Di sekeliling halaman Masjid Nabawi dipasang payung kanopi sebanyak 105 buah yang dapat dibuka dan ditutup secara elektronik sesuai dengan kondisi cuaca dan beberapa bangunan untuk turun ke tempat wudu, toilet, dan lokasi parkir kendaraan yang berada di lantai bawah bangunan Masjid Nabawi dengan eskalator (tangga berjalan).
      Lantai Masjid Nabawi dipasang keramik yang selalu dingin dalam segala cuaca dan disiapkan banyak galon berisi air zam-zam dengan gelas plastik sekali pakai di beberapa sudut, sehingga para jamaah mudah untuk meminumnya.
      Kitab Al-Quran dalam beberapa ukuran banyak disiapkan dalam rak-rak di setiap penjuru dan di sekitar tiang Masjid Nabawi, sehingga para jamaah gampang untuk mengambil dan meletakkannya kembali di tempat semula.
      Masjid Nabawi tidak terbuka untuk para jamaah selama 24 jam seperti Masjidil Haram Mekah, tetapi hanya dibuka ketika akan tiba salat lima waktu, sehingga para jamaah sering berebut mencari tempat terdepan sewaktu masjid dibuka.
      Pintu masuk Masjid Nabawi dan tempat salat para jamaah laki-laki dan para jamaah wanita dipisahkan, sehingga para jamaah laki-laki dan para jamaah wanita terpisah dan tidak bercampur. 
      Waktu berkunjung untuk ziarah ke makam Nabi Muhammad, Abu Bakar, dan Umar bin Khattab diatur secara bergiliran antara para jamaah laki-laki dengan para jamaah wanita sehingga tidak saling bercampur.
     Semua tiang dan interior Masjid Nabawi diberi warna indah dengan lampu-lampu  yang terang dan “sound system” yang sangat bagus, sehingga para jamaah dapat mendengarkan bacaan imam dengan jernih.
      Para jamaah dapat naik tangga ke lantai dua Masjid Nabawi untuk melihat dari dekat ketika 27 buah kubah besar digeser untuk membuka dan menutup sesuai keperluan dan kondisi cuaca.

, Daftar Pustaka
1. Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap). Penerbit Sinar Baru Algensindo. Cetakan ke-80, Bandung. 2017.
2. Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
3. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
4. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004
5. Al-Kandahlawi, Maulana Muhammad Zakaria. Himpunan Fadhilah Amal. Penerbit Ash-Shaff. Yogyakarta. 2000.
6. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
7. Tafsirq.com online

0 comments:

Post a Comment