Monday, April 23, 2018

788. QURAIZHAH

PERANG QURAIZHAH
(NABI MENGHUKUM PENGKHIANAT)
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Manfaat mempelajari “Sirah Nabawi”. Faedah mempelajari riwayat hidup Nabi.   Memahami pribadi Nabi Muhammad. Dalam segala sisi kehidupan. Mengenal fisik dan perilaku Nabi. Menjalani kehidupan sehari-hari. Hidup berkeluarga dan bermasyarakat. Menyebarkan agama Islam. Menghadapi peperangan dan menyelesaikan permasalahan. 
      Mengetahui para sahabat Nabi. Sahabat ialah orang yang pernah melihat Nabi. Berinteraksi dengan Nabi. Membela dan melindungi Nabi.  Meninggal dalam kondisi Islam.
      Mengetahui “asbabunnuzul”. Penyebab turunnya Alquran. “Asbabunnuzul”  merupakan peristiwa, perkataan, atau perbuatan yang terjadi pada masa tertentu. Melatarbelakangi atau menjadi penyebab turunnya ayat Alquran.
      Mengetahui “asbabulwurud”. Penyebab munculnya hadis.  Hadis merupakan perkataan, perbuatan, atau ketetapan Nabi Muhammad. Diriwiyatkan atau diceritakan oleh sahabat untuk menjelaskan dan menetapkan hukum.
      Mengenal orang kafir. Kafir ialah orang tidak percaya kepada Allah dan rasul-Nya. Mukmin adalah orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya. Setiap orang mukmin harus mempercayai semua rasul Allah. Orang Islam yang tidak meyakini Isa, anak Maryam, sebagai rasul Allah, maka dia kafir. Siapa pun yang tidak meyakini Muhammad sebagai utusan Allah, maka dia kafir. Perbedaan orang mukmin dengan orang kafir amat jelas.
      Mengenal orang munafik. Yaitu orang yang bermuka dua. Orang yang bepura-pura beriman kepada Islam. Tetapi, sebenarnya dalam hatinya tidak.
       Sejarah masuknya orang Yahudi di Madinah. Kaisar Romawi mengusir kaum Yahudi. Mereka menuju  Madinah. Menurut Taurat, kitab yang mereka percayai. Akan datang seorang rasul di daerah perkebunan kurma.
      Kaum Yahudi merasa lebih cerdas dari penduduk Arab asli. Mereka menguasai ekonomi. Kelompok Yahudi terdiri tiga suku utama. Suku Nadhir, suku Qaynuqa, dan suku Quraizhah.
     Penduduk asli Madinah. Terdiri dua kabilah bersaudara. Yaitu Bani Aus dan Bani Khazraj. Bani Khazraj bersahabat dengan suku Qaynuqa. Bani Aus berteman dengan suku Quraizhah. Kelompok Yahudi sering mengadu domba Bani Aus dengan Bani Khazraj.
      Kaum Yahudi selalu menyampaikan kepada Bani Aus dan Bani Khazraj. Rasul  baru akan muncul di Madinah. Mereka akan mengakui rasul baru. Menjadi pengikut rasul baru. Berperang melawan suku Aus dan suku Khazraj.
      Rasul yang ditunggu benar-benar datang. Namun, kelompok Yahudi mengingkarinya. Mereka tidak mengakuinya. Tidak seperti yang digembar-gemborkan dahulu.  Mengapa? Hanya satu sebabnya. Rasul baru bukan berasal dari bangsa Yahudi.
        Perang Khandaq selesai. Pasukan muslim menang. Sekitar 10.000 pasukan kafir kembali ke daerah asal. Sekitar 3.000 tentara muslim kembali ke rumah. Nabi mengetahui kelompok Yahudi Bani Quraizhah pengkhianat. Membatalkan perjanjian sepihak. Menusuk dari belakang. Mereka memberontak kepada Nabi.
      Pasukan muslim menghadapi musuh dari depan. Kelompok Yahudi Bani Nadhir dan Bani Qaynuqa bergabung dalam pasukan musuh dari depan. Sedangkan, kelompok Yahudi Bani Quraizhah menikam dari belakang. Menyerang dari dalam kota Madinah.  Sungguh menyakitkan. Nabi ingin memberikan “pelajaran”. Hukuman buat pengkhianat. Terjadi perang Quraizhah.
      Syaikh Shafiyyurahman, penulis buku “Sirah Nabawi” menjelaskan kisahnya.         Pengkhianatan kelompok Yahudi Bani Quraizhah sangat menyakitkan. Kaum muslim dalam kondisi kritis. Kondisi amat gawat.
      Sekitar 3.000 tentara muslim. Dikepung 10.000 pasukan kafir. Perang Khandaq atau Perang Parit berlangsung lebih dari sebulan. Tentara musuh berjumlah lebih banyak dibandingkan dengan seluruh penduduk Madinah.
      Pasukan kafir menyerbu dari depan. Pasukan Yahudi Bani Quraizhah. Yang terikat perjanjian. Untuk saling melindungi. Membatalkan kesepakatan sepihak. Sekitar 700 tentara Bani Quraizhah memberontak dari dalam. Sungguh, sangat menyakitkan. Madinah bisa hancur lebur. Umat Islam bisa musnah dari muka bumi. Alhamdulillah. Pasukan muslim selamat. Wanita dan anak-anak selamat. umat Islam selamat. Madinah aman.
      Perang khandaq selesai. Nabi pulang ke Madinah. Kembali ke rumah. Melepaskan baju perang. Meletakkan senjata. Mandi di rumah Ummu Salamah, istri Nabi. Malaikat  Jibril muncul, “Wahai Rasul, apakah engkau telah mengembalikan senjata ke tempatnya?" Nabi menjawab, "Benar!"  Jibril melanjutkan, "Kami, para malaikat belum meletakkan senjata. Kami disuruh pergi lebih dahulu untuk menimbulkan kegoncangan ke dalam hati mereka". Nabi bertanya, "Ke mana?" "Ke Bani Quraizhah", jawab malaikat Jibril. Nabi disarankan segera berangkat.
      Salat Zuhur selesai. Pasukan muslim tidak sempat istirahat. Setelah dikepung pasukan gabungan selama lebih dari sebulan. Nabi menugaskan sekitar 3.000 tentara  muslim berangkat. Membawa senjata lengkap. Mengepung Bani Quraizhah. Nabi memerintahkan, “Semua pasukan berangkat, sekarang! Jangan melaksanakan salat Asar sebelum sampai di benteng Quraizhah.”
      Nabi berangkat. Pimpinan kota Madinah diserahkan kepada Ibnu Ummi Maktum. Sahabat Muhajirin yang buta matanya. Bendera perang dipegang Ali bin Abi Thalib.
      Pengepungan berlangsung 25 hari. Bani Quraizhah menyerah. Minta berunding. Nabi menyetujui. Disepakati  Saad bin Muadz, kepala suku Bani Aus, kelompok kaum Ansar sebagai hakim. Yang memutuskan hukuman. Sejak lama Bani Aus, kaum Ansar bersahabat dengan kelompok Yahudi Bani Quraizhah.
        Bani Quraizhah mengharapkan Saad bin Muadz mengambil keputusan yang menguntungkan mereka. Sebagaimana Abdullah bin Ubay, kepala suku Kazraj, kaum Ansar. Membela Bani Qaynuqa. Ketika mereka berkhianat. Mereka hanya diusir dari Madinah. 
      Bani Qaynuqa diusir. Mereka malah menggerakkan pasukan gabungan. Mereka  mengepung Madinah. Membawa sekitar 10.000 tentara koalisi. Terjadi perang Khandaq. Abdullah bin Ubay, kepala suku Kazraj, kaum Ansar merupakan tokoh munafik.
      Saad bin Muadz dijemput di Madinah. Dia luka parah. Korban perang Khandaq. Dinaikkan ke atas kendaraan. Dibawa ke Bani Quraizhah.
      Beberapa orang Bani Quraizhah berbisik kepada Saad bin Muadz. Agar bersikap lunak kepada kaum Quraizhah. Mereka berteman sejak zaman dahulu.
      Saad bin Muadz tiba. Nabi bersabda, “Berdirilah kalian semua. Hormati pemimpin kalian". Semua orang berdiri menghormatinya. Untuk meneguhkan wibawanya sebagai hakim. Agar keputusannya diterima dengan penuh kepatuhan.
      Nabi bersabda, "Wahai Saad bin Muadz, semua orang akan tunduk kepada keputusanmu. Jatuhkan hukuman sesuai yang kamu sukai." .
       Saad bin Muadz memutuskan, “Semua tentara yang terlibat pemberontakan  dihukum mati. Para wanita dan anak-anak menjadi tawanan. Semua harta kekayaan dirampas. Menjadi harta rampasan perang.” Nabi bersabda, “Engkau memutuskan hukuman sesuai dengan kehendak Allah.“
      Semua tentara pemberontak diikat tangannya. Dibawa ke Madinah. Semua tentara pengkhianat dihukum mati. Semua tentara pemberontak dipenggal lehernya. Seorang wanita dihukum mati. Karena membunuh seorang tentara muslim. Sewaktu pengepungan benteng Quraizhah. Dia menjatuhkan bongkahan besi besar.  Menewaskan seorang pasukan muslim. 
Daftar Pustaka
1. Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment