Sunday, May 3, 2020

4323. MEMBERI KAIL TAK SELALU BENAR


MEMBERI KAIL TAK SELALU BENAR
Oleh: Drs. H. M. YusronHadi, M.M
1.    Semua penduduk Indonesia ingin berkembang maju, ingin duduk sama rendah, dan berdiri sama tinggi dengan negara maju lainnya.
2.    Bangsa Indonesia ingin membangun peradaban baru yang lebih baik bersama bangsa lainnya.
3.    Faktor utama yang harus disiapkan oleh bangsa Indonesia apabila ingin maju bersama bangsa lainnya, bukanlah faktor suku bangsa, ras, dan lingkungan geografisnya, serta bukan faktor persenjataan militernya.
4.    Terdapat bangsa yang pernah berhasil menaklukkan bangsa lainnya, tetapi ternyata berjalan di tempat dan bangsa jajahannya berhasil lebih maju.
5.    Faktor kemajuan suatu bangsa juga bukan karena faktor peralatan ilmu pengetahuan dan teknologinya.
6.    Pernah dilakukan pengamatan terhadap sekelompok nelayan pada suatu masyarakat terbelakang dan ternyata hasilnya mengecewakan.
7.    Para nelayan diberi alat-alat canggih hasil iptek mutakhir dan keterampilan teknis penggunaannya.
8.    Hasilnya sangat mengagumkan, karena hasil ikan yang mereka peroleh bertambah sangat banyak.
9.    Tetapi beberapa lama kemudian, sebagian nelayan berhenti bekerja dengan alasan hasil mereka sudah cukup untuk bekal hidup beberapa lama.
10. Sebagian sisa hasil kerja mereka habiskan untuk berfoya-foya.
11. Kelompok tersebut tidak mengalami kemajuan apalagi menciptakan peradaban baru yang lebih baik.
12. Muncul keraguan terhadap kebenaran ungkapan,”Berilah mereka kail, dan jangan beri mereka ikan”.
13. Ternyata kail canggih pun gagal mengantarkan suatu penduduk kepada kemajuan peradaban yang baru.
14. Kalau begitu, dari mana kita memulainya?
15. Al-Quran menjelaskan, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka mengubaha pa yang ada dalam diri mereka sendiri”.
16. Al-Quran surah Ar-Ra’du (surah ke-13) ayat 11.

لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
      Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

17. Al-Quran menjelaskan faktor utama bila ingin mengubah keadaan suatu kaum adalah dengan cara mengubah “sesuatu” yang terdapat dalam diri manusianya.
18. Sesuatu itu adalah nilai yang menjadi pandangan hidup, kehendak, dan tekadnya.
19. Jika nilai yang dianut dan pandangan hidupnya hanya terbatas untuk sesuatu yang “di sini dan masa kini saja”, maka terbatas pula kehendak dan usahanya hanya “sampai kini dan di sini saja”.
20. Nilai dan pandangan hidup orang Muslim harus mengarah kepada satu Wujud Mutlak yang tidak terbatas, yaitu Allah Yang Maha Kuasa dan sampai ke alam akhirat yang melampaui batas waktu hidup di dunia ini.
21. Nilai dan pandangan tersebut harus tertancap ke dalam jiwa, terutama melalui bacaan dan sajian yang diberikan kepada masyarakat.
22. Seorang guru besar di Universitas Harvard Amerika Serikat melakukan penelitian terhadap 40 negara berkaitan dengan periode kemajuan dan kemunduran yang dialami negara tersebut dalam sejarahnya.
23. Hasil penelitian menunjukkan salah satu faktor utama yang dapat menentukan kemajuan atau kemunduran suatu negara adalah bahan dan materi bacaan yang disajikan kepada generasi muda mereka.
24. Hasilnya menunjukkan 20 tahun menjelang kemajuan atau kemunduran suatu negara, para generasi muda dibekali bahan dan materi bacaan yang mengantarkan mereka kepada kemajuan atau kemunduran masyarakatnya.
25. Para murid itulah, setelah 20 tahun kemudian yang akan sangat berperan dalam berbagai aktivitas di negaranya.
26. Peranan mereka ditentukan bacaan dan sajian yang disuguhkan kemudian membentuk pandangan hidup dan nilai yang dianut.
27. Kesimpulannya, apabila kita ingin anak-anak kita berhasil memajukan bangsa dan negara Indonesia di masa mendatang seperti bangsa lainnya.
1)    Harus disiapkan bahan dan materi bacaan yang baik dan bermutu.
2)    Bacaan tersebut harus dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat dengan mudah, murah, dan meriah.
.
DaftarPustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. PenerbitMizan, 1994.   
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online


Hasil gambar untuk buku quraish membumikan

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment