GUS
MUS HERAN JABATAN DISYUKURI
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1. Jakarta,
NU Online Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa
Bisri (Gus Mus) mengaku heran ada pejabat negara atau anggota DPRD bersyukur
atas amanat yang diembannya.
2. Menurut
Gus Mus, menjalankan amanat bukan hal mudah.
3. "Makanya
agak aneh kalau ada pejabat atau anggota DPR syukuran itu agak aneh, karena
mereka bukan mendapat sesuatu yang menggembirakan.
4. Amanat
itu berat sekali," kata Gus Mus saat mengisi pengajian kitab Akhlakul
Muslim 'Alaqatuhu bil Mujtama', Sabtu (2/5) malam.
5. Gus
Mus mengatakan, amanat itu menjaga hak orang, sementara hak orang tersebut
harus diberikan.
6. Menunaikan
amanat adalah kewajiban agama, sosial, dan kemanusiaan.
7. Ketika
orang dipercaya mengemban amanat, maka tidak boleh menyalahinya.
8. Seorang
pejabat atau anggota dewan misalnya, mereka harus menjaga amanat rakyatnya.
9. "Begitu
dia (pejabat atau anggota dewan) menggunakan (amanat) sedikit saja bukan untuk
rakyat, itu sudah menyalahi amanat," ucap pengasuh pesantren Raudlatut
Thalibin Leteh, Rembang, Jawa Tengah.
10. Ia mengungkapkan
saat KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjadi presiden.
11. Gus
Mus bersama sejumlah kiai menjadi rombongan pertama yang diundang ke istana
negara.
12. Saat
yang lain menyampaikan ucapan selamat, Gus Mus malah menyatakan belasungkawa
kepada Gus Dur karena mengemban amanat sebagai presiden.
13. Menurut
Gus Mus, saat Gus Dur mendengar ucapan belasungkawa darinya, Gus Dur malah
senang, bahkan minta kepada Gus Mus mendoakannya.
14. "Karena
itu amanat berat. Bukan hanya harus dipertanggungjawabkan di dunia, tapi juga
di akhirat," ucapnya.
15. Lebih
lanjut Gus Mus mengutip ayat Al-Qur'an yang berbicara tentang amanat.
16. Al-Quran
surah Al-Ahzab (surah ke-33) ayat 72.
Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanah kepada langit,
bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanah itu dan
mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanah itu oleh manusia.
Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.
17. "Orang
mau menerima amanat, tapi tidak melakukan dengan sebenar-benarnya, itu bentuk
kemunafikan.
18. Munafik
kan iyo, iyo, tapi ora iyo. Enggih, enggih, tapi tidak kepanggih,"
ucapnya.
19. Perihal
pentingnya menjaga amanat terhadap jabatan yang diemban, kisah dari Sayidina
Umar bin Khattab menjadi contoh sangat popluer.
20. Sayidina
Umar menjadi Khalifah ditunjuk oleh Khalifah Abu Bakar Shiddiq.
21. Keesokan
harinya, Sayidina Umar menemui orang-orang di Masjid Nabawi.
22. Mereka
menyambutnya dan siap membaiat sang khalifah kedua.
23. Singkat
cerita, setelah dibai'at, Sayidina Umar menaiki tangga mimbar dan menyampaikan
pidato pertamanya.
24. Sebuah
pidato yang sangat menyentuh, penuh rasa haru, dan rendah hati.
25. Umat
Islam yang hadir memuji pidato Sayidina Umar bin Khattab.
26. Mereka
baru ‘ngeh’ kalau firasat Sayidina Abu Bakar tepat –yakni menunjuk Sayidina
Umar sebagai khalifah kedua- setelah mendengar pidato Sayidina Umar.
27. Dikutip
dari buku Umar bin Khattab (Muhammad Husain Haekal, 2013), Sayidina Umar mengawali
pidatonya dengan mengucap hamdalah, selawat, dan memaparkan jasa Sayidina Abu
Bakar.
28. Setelah
itu, dia baru menyampaikan pidato intinya.
29. Berikut
pidato lengkap Khalifah Umar bin Khattab:
1) “Saudara-saudara!
Saya hanya salah seorang dari kalian.
2) Kalau
tidak karena segan menolak tawaran Khalifah Rasulullah (Sayidina Abu Bakar)
saya pun akan enggan memikul tanggung jawab ini.
3) Allahumma
ya Allah, saya ini sungguh keras, kasar, maka lunakkan hatiku.
4) Allahumma
ya Allah saya sangat lemah, maka berikan kekuatan.
5) Allahumma
ya Allah saya ini kikir, jadikanlah saya orang dermawan bermurah hati.”
6) Tiba-tiba Sayidina Umar berhenti sejenak.
30. Setelah
orang-orang lebih tenang, dia melanjutkan pidatonya.
31. Allah
telah menguji kalian dengan saya dan menguji saya dengan kalian.
32. Sepeninggal sahabatku, sekarang saya yang
berada di tengah-tengah kalian.
33. Tidak
ada persoalan kalian yang harus saya hadapi lalu diwakilkan kepada orang lain
selain saya, dan tak ada yang tak hadir di sini lalu meninggalkan perbuatan
terpuji dan amanat.
34. Kalau
mereka berbuat baik akan saya balas dengan kebaikan, tetapi kalau melakukan
kejahatan terimalah bencana yang akan saya timpakan kepada mereka.”
35. Pewarta:
Husni Sahal Editor: Abdullah Alawi .
36. Sumber: https://www.nu.or.id/post/read/119701/gus-mus-sebut-aneh-pejabat-yang-bersyukur-atas-jabatannya.
(Sumber: internet)
0 comments:
Post a Comment