BUKTINYA UMAT ISLAM
BUKAN TERORIS
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, M.M.
INI BUKTINYA BAHWA
UMAT ISLAM BUKAN TERORIS
BUKTI 1
Islam
artinya “damai”.
Islam berasal dari
kata “salam” yang artinya “damai”.
Agama Islam
adalah agama kedamaian.
Yang punya ajaran
fundamental bagi pengikutnya.
Untuk melaksanakan
ajaran Islam secara “kaffah” (secara menyeluruh dan sempurna).
Lalu mendakwahkannya
dan menyampaikannya ke seluruh dunia.
Dengan demikian,
setiap umat Islam wajib menjadi “fundamentalis”.
Umat Islam harus
mengikuti ajaran dasar agama Islam.
Umat Islam wajib
menjadi ‘teroris’ hanya kepada kelompok pengganggu dan pengacau ketertiban
umum.
Demi tersampaikannya
kedamaian dan keadilan di seluruh dunia.
BUKTI 2
Stereotip adalah
konsepsi teentang sifat golongan tertentu berdasar prasangka subjektif dan
tidak tepat.
Konsepsi adalah
pengertian, atau pendapat.
Prasangka (syak)
adalah pendapat kurang baik tentang sesuatu sebelum tahu, menyaksikan, dan
menyelidiki sendiri.
Sekarang, terjadi
stereotip terhadap umat Islam.
Berbagai media sering
memuat “prasangka negatif” terhadap umat Islam.
Disertai info keliru
tentang Islam dan umat Islam.
Bahkan, info
salah itu sering diselipi propaganda palsu.
Yang menyebabkan
diskriminasi dan tindak kekerasan terhadap umat Islam.
Misalnya, kampanye
anti-Islam di media Amerika Serikat setelah ledakan bom Oklahoma.
Media pers cepat
mendeklarasikan “konspirasi Timur Tengah” di balik serangan itu.
Padahal belakangan
diketahui.
Pelakunya prajurit
Angkatan Bersenjata Amerika sendiri.
Tetapi, berita negatif
tentang apa pun yang “berbau Islam” sudah menyebar ke seluruh dunia.
BUKTI 3
Fundamen
(menurut KBBI V) ialah asas, dasar, atau hakikat. Fundamental bersifat dasar,
pokok, dan mendasar.
Fundamentalis ialah
penganut gerakan keagamaan bersifat kolot dan reaksioner.
Yang merasa perlu
kembali ke ajaran asli seperti tersurat dalam kitab suci.
Fundamentalis adalah
orang yang ikut dan bertahan pada doktrin mendasar atau teori yang dia yakini.
Orang yang ingin
menjadi seorang dokter yang baik.
Dia harus paham, ikut,
dan menjalankan dasar kedokteran dan kesehatan.
Dengan kata
lain, dia harus menjadi fundamentalis dalam bidang kedokteran dan kesehatan.
Orang yang ingin
menjadi ahli matematika yang handal.
Dia harus
memahami, mengikuti, dan menjalankan dasar-dasar matematika.
Artinya, dia harus
menjadi fundamentalis bidang matematika.
Seseorang yang ingin
menjadi pakar yang hebat.
Dia harus memahami,
mengikuti, dan menjalankan dasar-dasar keilmuan dan kepakarannya secara baik.
Artinya, dia
harus menjadi fundamentalis bidang keilmuan sesuai dengan kepakaran
yang dimiliki.
Tidak seluruh
“fundamentalis” sama.
Kita tidak dapat
menyamaratakan seluruh fundamentalis.
Tidak ada seorang pun
dapat mengategorikan bahwa fundamentalis itu baik atau buruk.
Seperti pengelompokan
berbagai macam fundamentalis yang ada.
Tergantung bidang atau
aktivitas mereka.
Seorang pencuri
fundamentalis dapat membahayakan masyarakat.
Dan dapat melakukan
hal-hal yang tidak diinginkan.
Dokter
fundamentalis, akan memberi keuntungan bagi masyarakat dan mendapat penghargaan
yang tinggi.
Umat Islam harus
bangga sebagai seorang fundamentalis Islam.
Atas berkat rahmat
Allah.
Umat Islam bisa
memahami, mengikuti, dan berusaha keras menjalankan dasar keislaman atau
syariat Islam dengan baik.
Umat Islam yang
sebenarnya, tidak malu menjadi fundamentalis.
Umat Islam harus
bangga menjadi Islam fundamentalis.
Karena fundamentalis
Islam akan memberi keuntungan bagi kemanusiaan dan seluruh semesta alam.
Tidak ada seorang pun
fundamentalis Islam yang membahayakan umat manusia dan alam seisinya.
BUKTI 3
Banyak orang
berpikiran salah terhadap Islam.
Dan menganggap
beberapa ajaran Islam tidak adil dan tidak tepat.
Hal ini karena
kurangnya pengetahuan tentang Islam.
Jika analisis kritis
tentang ajaran Islam dilakukan dengan pikiran terbuka.
Tidak dapat dipungkiri
bahwa Islam punya manfaat luar biasa untuk individu dan masyarakat umum.
Arti kata
“fundamentalis”.
Berdasar kamus
Webster, “fundamentalisme” adalah “pergerakan dalam Protestan Amerika yang
muncul pada awal abad ke 20”.
Gejala ini
reaksi modernisasi dan tekanan dari kesempurnaan mutlak Kitab Injil.
Tidak hanya masalah
keimanan dan moral.
Tetapi
juga keautentikan ajarannya.
Tekanan ini dimaksud
pada kepercayaan bahwa Bible adalah firman tuhan.
Sehingga
fundamentalisme adalah pernyataan yang dipakai kelompok Kristen.
Yang percaya bahwa
Bible adalah firman tuhan secara kata per kata.
Tanpa ada kesalahan
sedikit pun.
Mengacu pada Kamus
Oxford, “fundamentalisme” berarti “pengaturan ketat dari suatu ajaran kuno.
Atau doktrin
fundamental dari berbagai agama, khususnya Islam”.
Saat ini saat
orang memakai kata fundamentalis dapat dipastikan bahwa dia juga berpikir bahwa
umat Islam adalah teroris.
Julukan berbeda untuk
orang melakukan tindakan yang sama.
Seperti julukan
“Teroris” dan “Pahlawan atau Patriot”.
Sebelum India mendapat
kemerdekaan dari Inggris.
Beberapa pejuang India
yang tidak pernah melakukan tindakan kekerasan.
Tetap dicap
sebagai teroris oleh Pemerintah Inggris.
Tetapi oleh
Pemerintah India, orang itu mendapat pujian bahkan disanjung sebagai pahlawan.
Dapat disimpulkan,
bahwa dua julukan berbeda.
Yang dapat diberikan
kepada orang sama untuk perbuatan sama pula.
Di satu sisi ada yang
menyebutnya sebagai “teroris”.
Di sisi lain ada yang
menganggapnya sebagai “pahlawan”.
Sehingga, bagi
orang-orang yang menganggap bahwa penjajahan Inggris terhadap India adalah hal
yang wajar.
Dapat dipastikan akan
menyebut pejuang India itu sebagai “teroris”.
Tapi bagi sebagian
yang lain menganggap bahwa penjajahan Inggris adalah tindakan kesalahan.
Maka orang itu
dianggap sebagai pahlawan “pejuang kemerdekaan”.
Oleh karena itu,
sebelum menilai orang lain.
Dia harus mendengar
pandangan secara adil terlebih dahulu.
Argumentasi dari kedua
sisi harus didengarkan.
Juga situasi yang
mendukung perbuatan itu harus dianalisis.
Serta alasan dan
tujuan dari orang itu harus dipertimbangkan.
Baru orang itu dapat
dinilai secara tepat.
Daftar Pustaka.
1. Naik,
Zakir Abdul Karim. “Answer to non-muslim common question about Islam”. Jawaban
Berbagai Pertanyaan Mengenai Islam.
0 comments:
Post a Comment