Friday, September 10, 2021

10989. PEMBERONTAKAN PKI MADIUN TAHUN 1948

 



PEMBERONTAKAN PKI MADIUN TAHUN1948

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 Pemberontakan PKI Madiun dipimpin oleh Amir Syarifuddin.

 

Pemberontakan ini karena  jatuhnya Kabinet Amir Syarifuddin pada 1948. 

 

 Kabinet Amir jatuh setelah penandatanganan Perjanjian Renville.

 

Yang ternyata berdampak buruk terhadap Indonesia.

 

Pemberontakan PKI Madiun diawali jatuhnya Kabinet Amir Syarifuddin.

 

Karena tidak lagi mendapat dukungan.

 

Setelah Perjanjian Renville.

 

Dalam perjanjian itu.

Belanda diuntungkan dan Indonesia dirugikan.

 

Dengan mundurnya Amir Syarifudin.

Presiden Soekarno  menunjuk Mohammad Hatta sebagai perdana menteri.

 

Dan membentuk kabinet baru.

 

Tapi Amir Syarifudin dan kelompok sayap kirinya.

 

Yaitu komunis.

 

Tidak setuju dengan pergantian kabinet.

 

Amir dan komplotannya berusaha menggulingkan mereka. 

 

Gerakan Amir Syarifudin dibantu oleh Musso.

 

Muso adalah pemimpin Partai Komunis Indonesia (PKI).

 

Yang pernah belajar ke Uni Soviet. 

 

Musso menggelar rapat raksasa di Yogya.

 

Dia melontarkan pentingnya mengganti Kabinet Presidensil menjadi Kabinet Front Persatuan.

 

 

Musso, Amir, dan kelompoknya berusaha menguasai daerah yang dianggap strategis.

 

Yaitu Solo, Madiun, Kediri, dan lainnya. 

 

Rencana awal akan menculikan dan membunuh para tokoh di kota Surakarta.

 

Dan mengadu domba kesatuan TNI setempat. 

 

Pada 18 September 1948.

PKI/FDR menuju ke timur.

 

Dan berusaha menguasai kota Madiun. 

 

Keesokan harinya.

 

FDR mengumumkan terbentuknya pemerintahan baru.

 

Yang disebut Republik Soviet Indonesia. 

 

 

PKI/FDR juga melakukan hal yang sama di Pati, Jawa Tengah. 

 

Pemberontakan ini menewaskan Gubernur Jawa Timur RM Suryo.

 

Dan beberapa tokoh lainnya. 

 

 

Untuk memulihkan keamanan di Madiun.

 

Dilakukan operasi penumpasan pada 20 September 1948.

 

Dipimpin Kolonel A.H. Nasution. 

 

Salah satunya mengejar Musso.

 

Yang melarikan diri ke Sumoroto, sebelah barat Ponorogo. 

 

 

Dalam pengejaran, Musso  ditemukan dan ditembak mati. 

 

 

Amir Syarifuddin dan para tokoh sayap kiri lainnya ditangkap.

 

Dan dihukum mati.

 

 

(Sumber kompas.com)

0 comments:

Post a Comment