ADA 5 VIRUS PENDIDIKAN DI INDONESIA
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Ada 5 virus pendidikan di
Indonesia.
Yang bisa mengikis identitas nasional pelajar
Indonesia.
Yaitu menjauh dari jati
diri bangsa.
Ada 5 virus pendidikan,
yaitu:
1. Agnostik.
2. Radikal.
3. Kekerasan.
4. Pelecehan
seksual.
5. Pembodohan.
VIRUS AGNOSTIK
Yaitu cara pandang dan
kebijakan.
Yang menjauhkan para siswa.
Dari nilai ketuhanan
dan agama.
Semacam pikiran
sekuler.
Misalnya.
Saat ada terorisme.
Dan orang sempit
beragama.
Kemudian disimpulkan.
Bahwa agama adalah sumber
masalah.
VIRUS RADIKAL
Yaitu sikap ekstrem
dan radikal.
Dalam bidang apa pun.
Kurikulum belum banyak
berubah.
Dari sikap
generalisasi dan stigmatis.
Ada sikap radikal.
Muncul karena
pandangan agama ekstrem.
Seperti ucapan,
“Jangan takut virus.
Atau takut hanya
kepada Tuhan Allah saja.”
Padahal Rasulullah bersabda,
“Ikatlah untamu lebih
dulu.
Kemudian tawakal dan pasrah
kepada Allah.”
Ada juga sikap radikal
atas nama kebangsaan.
Yaitu chauvinisme
nasionalisme.
Yang memandang
nasionalisme paling utama.
Sedangkan agama dan lainnya.
Nomor berikutnya.
Ada pula radikal
politik.
Seperti separatis.
Atau radikal ideologi.
Misalnya.
Komunis, liberal, dan
lainnya.
VIRUS KEKERASAN
Yaitu ucapan, sikap,
dan perbuatan kekerasan guru kepada murid.
Atau kekerasan sesama murid.
Misalnya:
Perundungan atau membully.
VIRUS ASUSILA
Yaitu pelecehan
seksual.
Yang bisa mencoreng akhlak.
VIRUS PEMBODOHAN
Yaitu mengajari murid hal yang tidak layak.
Sehingga para siswa tidak
tercerahkan.
(Sumber Haedar Nashir)
0 comments:
Post a Comment