PEMBALAP SETIR FORMULA E
LEBIH RUMIT DARIPADA FORMULA 1
Oleh: Drs. HM
Yusron Hadi, MM
Pembalap Formula E sudah
berdatangan ke Jakarta.
Sabtu 4 Juni 29022.
Formula E bakal digelar
di Jakarta.
Di Jakarta International
E-Prix Circuit (JIEC).
Kawasan Ancol, Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta.
Anies Baswedan.
Sempat ngobrol bareng pembalap
Formula E.
Anies Baswedan mengatakan.
Bahwa beberapa pebalap
Formula E.
Jebolan Formula 1,
yaitu:
1.
Stoffel Vandoorne.
2.
Pascal Wehrlein.
3.
Sebastien Buemi.
Anies Baswedan mendapat
pemahaman.
Bahwa nyetir mobil balap
Formula E.
Lebih rumit dibanding
Formula 1.
"Dari ngobrol dengan mereka.
Makin konfirmasi.
Bahwa mengemudikan mobil Formula E .
Lebih rumit dibanding Formula
1.
Karena harus menghitung
energi baterai," sebut Anies Baswedan.
Formula E dan Formula 1.
Yaitu 2 konsep balapan berbeda.
Meskipun sama-sama balapan
single seater.
Perbedaan utamanya.
Yaitu sistem penggerak
mobil.
Sesuai namanya.
Formula E memakai tenaga
listrik sepenuhnya.
Pembalap sangat
mengandalkan tenaga baterai.
Formula 1 memakai mesin.
Yang disebut power unit.
Yaitu gabungan
pembakaran internal dan hybrid.
Mesin pembakaran
internal F1.
Punya konfigurasi 1,6
liter V6 turbo.
Dalam kecepatan.
Mobil Formula 1 lebih
kencang.
Top speed mobil F1.
Bisa mencapai 378 km per
jam.
Mobil listrik Formula E
mencapai 225 km per jam.
Tenaga yang keluar juga berbeda.
Mobil balap Formula 1.
Punya tenaga maksimumnya
710 kW.
Formula E mencapai 200
kW.
Hal ini ikut berpengaruh
pada performanya.
Mobil F1 mampu
berakselerasi 0-100 km per jam.
Dalam waktu 2,1 detik.
Mobil Formula E perlu 3
detik.
karena dipengaruhi dapur pacu mobil balap
masing-masing.
Saat ini mobil F1.
Memakai mesin
turbo-hybrid.
Kapasitas 1.600 cc, V6,
turbocharged.
Formula E memakai
powertrain listrik baterai.
Yang menghasilkan tenaga
335 dk.
(Sumber detik)
Maaf
Pembalap
Bukan pemuda berbadan gelap.
0 comments:
Post a Comment