KARTU MERAH SURVEI SMRC INDIKATOR
POLITICAL CHARTA
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Ada 3 lembaga survei.
Kena KARTU MERAH.
Yaitu:
1)
SMRC
(Saiful Mujani Research Center).
2)
Indikator.
3)
Political
Charta.
KPUD selesai hitung Real Count
Pilkada DKI tahun 2017.
Hasilnya.
1)
Anies-Sandi
= 57, 95 persen.
2)
Ahok-Djarot = 42.05 persen.
Kita evaluasi kinerja.
Lembaga survei.
Berdasar hasil real count.
Publik punya hak evaluasi.
Bahkan hukum lembaga survei.
Agar mereka lebih berhati-hati.
Dengan metodelogi.
Agar rakyat .
Tak hanya jadi objek.
Oleh lembaga survei.
Ada 3 macam kartu.
1)
Merah.
2)
Kuning,
3)
Biru.
Kartu merah.
Survei salah fatal.
Kartu kuning.
Tak publikasi hasil survei.
Padahal putaran 1 .
Mereka aktif.
Kartu biru.
Sesuai realitas hasil pilkada.
Kartu Merah.
Bagi:
1)
SMRC
(Saiful Mujani Research Center).
2)
Indikator.
3)
Political
Charta.
Kartu merah.
Untuk 2 kegagalan.
1)
Gagal
gambar trend.
2)
Gagal
gambar selisih.
1)
SMRC
(Saiful Mujani Research Center).
2)
Indikator.
3)
Political
Charta.
Gambarkan:
1)
Ahok
menaik.
2)
Anies
menurun.
Hasil KPU
Ternyata.
1)
Anies
menanjak tinggi.
Melambung 57,95
persen.
Gagal gambar
selisih menang.
Ke 3 lembaga itu.
Meyakinkan
publik .
Bahwa selisih.
Anies vs Ahok sangat tipis.
Bahkan di bawah margin
or error.
Tapi hasil KPU.
Selisih Anies
dan Ahok.
Sangat besar.
Di atas 15
persen.
Berkali -kali di
atas margin of error.
Dua gagal ini fatal.
Maka 3 lembaga.
1)
SMRC
(Saiful Mujani Research Center).
2)
Indikator.
3)
Political
Charta.
Pantas dapat kartu merah.
Layak dicatat public.
Dapat kartu merah .
Untuk urusan pilkada.
Political Charta.
Juara kartu merah.
Lebih fatal lagi.
Political Charta.
Jadi satu satunya Lembaga.
Gambarkan Ahok menyalip Anies.
Kenyataannya 180 derajat.
Anies justru makin tinggalkan Ahok.
Kartu kuning.
Bagi lembaga survei.
Absen putaran ke-2.
Padahal putaran ke-1.
Mereka sangat aktif.
Tapi absen babak final.
Padahal aktif babak semi final.
Timbul curiga.
Mugkin hasilnya.
Bertentangan kepentingan.
Jelas absen.
Karena berpihak.
Kartu kuning.
Bagi:
1)
CSIS.
2)
Litbang
Kompas.
3)
Polltracking.
4)
Populi
Center.
Populi Center.
Juara kartu kuning.
Lembaga ini sangat aktif.
Soal pilkada DKI.
Bahkan sebelum calon diumumkan.
Di putaran ke-2.
Populi Center .
Tak ada konferensi persnya.
Kartu biru.
Bagi lembaga survei.
Berani konferensi pers.
Jelas jejaknya.
Hasilnya sesuai pilkada DKI.
Kartu biru.
1)
Median.
2)
SDI.
3)
LSI
Denny JA.
LSI Denny JA.
Juara kartu biru.
LSI Denny JA.
Berani klaim menang Anies-Sandi.
Dengan 2 hal.
1)
LSI
Denny JA.
Konferensi pers.
Publikasi
Anies-Sandi.
Di atas 50
persen.
LSI Denny JA.
Gambarkan selisih.
Anies vs Ahok.
Di atas margin of error.
Bahkan tak bisa disusul.
Meskipun swing voters.
Yang tersisa.
Semuanya ke Ahok.
Selesai sudah Pilkada DKI Jakarta.
Rakyat melihat.
Kinerja lembaga survei.
LSI Denny JA.
Jadi juara kartu biru.
Kartu merah:
1)
SMRC.
2)
Indikator.
3)
Political
Charta.
(Sumber Fitri H)
Peneliti alumnus FISIP UI
0 comments:
Post a Comment