UNIVERSITAS
MUNICH 40.000 BEDA TEKS ALQURAN SAMA
Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.
Al-Qur’an
kitab suci diturunkan pada Nabi Muhammad SAW.
Membaca
Al-Quran bernilai ibadah.
Al-Quran
surah Al-Hijr (surah ke-15) ayat 9.
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
Sesungguhnya
Kami yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.
Ayat
ini membantah orang kafir.
Yang
meragukan sumber Al-Qur’an.
Ketika
ayat Al-Qur’an turun.
Nabi
Muhammad membacakan di depan para sahabat.
Dan
memerintahkan untuk mencatat.
Al-Qur’an
diwahyukan lisan.
Tapi
Al-Qur’an menyebut kitab tertulis.
Al-Quran
surah At-Thur (surah ke-52) ayat 2.
وَكِتَابٍ مَسْطُورٍ
Dan
Kitab yang ditulis.
Pada
awal lslam.
Tradisi
Al-Qur’an sudah dicatat.
Pada
awal periode Mekah.
Ada
lembar berisi surah Thaha.
Dipegang
Fatimah.
Saudara
Umar bin Khattab.
Pada periode Madinah.
Nabi
Muhammad SAW menugaskan.
Sekitar
65 sahabat.
Jadi
penulis wahyu.
Pada
era 4 khalifah.
Penulisan
Al-Qur’an digalakkan.
Era
Kahlifah Abu Bakar.
Terjadi
Perang Yamamah.
Banyak
penghafal Al-Qur’an wafat.
Umar
bin Khattab usul pada Khalifah Abu Bakar.
Kumpulkan
lembar berisi Al-Qur’an.
Ketua
Zaid bin Tsabit.
Sukses
kumpulkan lembar AlQuran.
Disimpan
Khalifah Abu Bakar.
Era
Khalifah Umar bin Khattab.
Kirim
10 sahabat.
Ke
Mesir dan lrak.
Untuk
mengajar Al-Quran.
Era
Khalifah Usman bin Affan.
Tim
12 orang.
Menyusun
naskah Al-Qur’an.
Jadi mushaf
Usmani.
Dipimpin
Zaid bin Tsabit.
Naskah
mushaf Al-Qur’an.
Divalidasi
Usman bin ‘Affan.
Dan
para sahabat.
Setelah
dinyatakan valid.
Mushaf
Al-Qur’an disalin 4 buah.
Ada
pendapat 9 buah (?).
Dikirim
ke Kufah, Basrah, Suriah dan Madinah.
Dengan
pembacanya.
1)
Zaid
bin Tsabit di Madinah.
2)
Abdullah
bin Sa’ib di Mekah.
3)
Mughirah
bin Shihab di Suriah.
4)
Amir
bin ‘Abd Qais di Basra.
5)
Abu ‘Abdurrahman Sulami di Kufah.
Pada
zaman itu.
Musfah
Usmani.
1)
Berupa
huruf konsonan.
2)
Tak
ada harokat.
3)
Tak
ada titik.
4)
Tak
ada tanda baca.
Pencetakan
Al-Qur’an.
Mayoritas
berpendapat.
Al-Qur’an
awal dicetak.
Di
Venesia, Italia.
Sekitar
9 Agustus 1937.
Oleh
ahli cetak.
1)
Paganino.
2)
Alessandro
Paganini.
Pakai
mesin the moveable type.
Sejenis
mesin cetak.
Ditemukan
Johannes Gutenberg.
Sekitar
tahun 1440.
Di
Main, Jerman.
Pencetakan
Al-Qur’an modern.
Sekitar
tahun 1923-1925.
Di
Mesir (Edisi Mesir).
Jadi
mushaf standar.
Bacaan
sudah seragam.
Mushaf
Al-Qur’an makin berkembang.
Variasi
model, khat kaligrafi dan hiasan.
Universitas
Munich.
Kumpulkan
40.000 naskah Mushaf Al-Qur’an.
Dicetak
zaman berbeda.
Dari
tempat berbeda.
Dilakukan
kajian komparatif.
Antar
naskah.
Tak
ditemukan perubahan.
Dalam
Al-Qur’an.
Kajian
komparatif 80 persen lebih.
Dari
40.000 naskah mushaf Al-Qur’an.
Disimpan
Perpustakaan Nasional, Berlin.
Hasil
kerja tim.
1.
Kumpulan
40.000 naskah mushaf Al-Qur’an.
2.
Proses
kajian komparasi.
3.
Tak
ditemukan pengubahan Al-Qur’an.
4.
Ditemukan
salah tulis.
Misalnya.
1)
Kata لا ريب فيه tertulis لازيت فيه .
2)
Salah titik.
3)
Kata لازيت dalam
bahasa Arab.
Tak ada maknanya.
4)
Bukan pengubahan.
Hasil riset
Muhammad Musthofa ‘A’zami.
Berjudul “The History Of The Qur’anic Text”.
Al-Qur’an.
Kitab
petunjuk.
Tak
hanya dihafalkan.
Tapi
dipahami makna dan diamalkan.
Agar
selamat dunia dan akhirat.
(Sumber
kemenag)
.bmp)
0 comments:
Post a Comment