SUAMI
ISTERI SAKINAH MAWADAH RAHMA AMANAH
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Perekat
suami dan istri.
1)
Cinta.
2)
Mawadah.
3)
Rahmat.
4)
Amanah
Allah.
Jika
cinta pupus dan mawadah putus.
Maka
masih ada rahmat.
Jika
tidak tersisa.
Maka
masih ada amanah.
Selama
suami dan isteri beragama.
Amanah
tetap terjaga.
Al-Quran
perintahkan suami .
Agar
menggauli isterinya dengan baik.
Jika
kamu tak lagi cinta.
Jangan
putuskan tali perkawinan.
Mungkin
kamu tak suka sesuatu.
Tapi
Allah membuat padanya.
Banyak
kebaikan.
Al-Quran
surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 19.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا
يَحِلُّ لَكُمْ أَنْ تَرِثُوا النِّسَاءَ كَرْهًا ۖ وَلَا تَعْضُلُوهُنَّ
لِتَذْهَبُوا بِبَعْضِ مَا آتَيْتُمُوهُنَّ إِلَّا أَنْ يَأْتِينَ بِفَاحِشَةٍ
مُبَيِّنَةٍ ۚ وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰ
أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا
Hai
orang-orang beriman, tidak halal bagimu mempusakai wanita dengan jalan paksa
dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian
dari apa yang telah kamu berikan padanya, kecuali bila mereka melakukan
pekerjaan keji nyata. Dan bergaul dengan mereka secara patut. Kemudian bila
kamu tidak suka mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak suka
sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.
Kata
“mawaddah”.
Tersusun
dari huruf “m-w-d-d”.
Artinya
berkisar “kelapangan dan kekosongan”.
Mawadah adalah
“kelapangan dada” dan “kekosongan jiwa dari kehendak buruk”.
Mawadah
adalah “cinta plus”.
Orang
mencintai.
terkadang hatinya
kesal.
Sehingga cintanya pudar.
Tetapi
hati mawadah.
Tak
akan putuskan hubungan.
Seperti
bisa terjadi.
Pada
orang bercinta.
Karena
hatinya lapang.
Kosong
dari keburukan.
Pintunya
tertutup untuk keburukan.
Kata
“rahmat”.
Kondisi
psikologis dalam hati.
Menyaksikan tidak berdaya.
Mendorong
orang memberdayakan.
Suami
dan isteri.
Bersungguh-sungguh
dan susah payah.
Mendatangkan
kebaikan.
Bagi
pasangannya.
Suami
dan isteri menolak segala sesuatu.
Yang mengganggu keluarga.
Al-Quran
jelaskan.
Betapapun hebatnya orang.
Dia pasti
punya kelemahan.
Sebaliknya.
Pasti
ada unsur baiknya.
Tidak
ada suami sempurna.
Tak
ada isteri sempurna.
Suami
dan isteri harus berusaha.
Saling
melengkapi.
Al-Quran
surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 187.
أُحِلَّ
لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَىٰ نِسَائِكُمْ ۚ هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ
وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ ۗ عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُونَ
أَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۖ فَالْآنَ بَاشِرُوهُنَّ
وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ ۚ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ
يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ
الْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ ۚ وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ
وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلَا
تَقْرَبُوهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ
يَتَّقُونَ
Dihalalkan
bagimu pada malam hari bulan Ramadan bercampur dengan isteri kamu; mereka
pakaian bagimu, dan kamu pakaian bagi mereka. Allah tahu bahwa kamu tidak dapat
menahan nafsumu, karena itu Allah mengampunimu dan memberikan maaf kepadamu.
Maka sekarang campuri mereka dan cari apa yang telah ditetapkan Allah untukmu,
dan makan minum hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu
fajar. Kemudian sempurnakan puasa sampai (datang) malam, (tapi) janganlah kamu
campuri mereka, sedangkan kamu iktikaf dalam masjid. Itu larangan Allah, maka
jangan kamu mendekatinya. Demikian Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada
manusia, supaya mereka bertakwa.
Ayat
Al-Quran ini isyarat.
Suami
dan isteri saling butuh.
Seperti manusia
perlu pakaian.
Artinya
suami dan istri.
Punya
kekurangan.
Saling
berfungsi jadi pakaian.
Tutupi
kekurangan pasangan.
Seperti
pakaian.
Tutupi aurat pemakainya.
Pernikahan
amanah harus dirawat, dijaga, dan diamankan dengan baik.
Oleh
suami dan isteri.
Pernikahan
atas doa dan restu orang tua.
Dan
keluarga masing-masing.
Kesediaan
istri hidup Bersama.
Dengan
seorang pria.
Meninggalkan
orang-tua dan keluarga.
Yang
membesarkannya.
Isteri
mengganti penuh rela.
Hidup
bersama pria asing.
Yang
menjadi suaminya.
Bersedia
saling berbagi dan merawat.
Dalam
suka duka.
Semuanya
dilakukan.
Dengan
penuh yakin.
Bahagi
hidup bersama suami.
Dan
anak-anaknya.
Pasti
lebih besar.
Dibanding
Bahagia.
Bersama
keluarga asal.
Keyakinan
ini.
Dituangkan
isteri pada suaminya.
Disebut
Al-Quran “mitsaqan ghalizha”.
Perjanjian
sangat kokoh.
Al-Quran
surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 21.
وَكَيْفَ
تَأْخُذُونَهُ وَقَدْ أَفْضَىٰ بَعْضُكُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ وَأَخَذْنَ مِنْكُمْ
مِيثَاقًا غَلِيظًا
Bagaimana
kamu akan mengambil kembali, padahal sebagian kamu telah bergaul (bercampur)
dengan lain sebagai suami-isteri. Dan mereka (isteri-istrimu) telah mengambil
darimu perjanjian yang kuat.
Daftar
Pustaka
1. Shihab,
M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan,
1994.
2. Shihab,
M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan
Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab,
M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com
online.
0 comments:
Post a Comment