RISET TIKUS MAKMUR MORAL RUSAK MUSNAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Eksperimen Universe 25.
Riset perilaku sosial hewan.
Khususnya tikus.
Oleh John B. Calhoun.
Tahun 1960-1970.
Di National Institute of Mental Health
(NIMH).
Amerika Serikat.
Hasil riset tikus Universe 25:
A.
Desain Eksperimen
1)
Disediakan “surga tikus”.
2)
Kandang luas.
3)
Makanan, air, suhu stabil.
4)
Tak ada predator.
5)
Kebersihan terjamin.
6)
Kapasitas kandang: hingga 3.840 ekor
tikus.
7)
Populasi awal: beberapa pasang tikus
sehat.
B.
Tahapan dan Hasil
1.
Fase Pertumbuhan Cepat (0–315 hari)
1)
Populasi tikus berkembang biak pesat.
2)
Menggandakan jumlahnya tiap ±55 hari.
3)
Semua kebutuhan tercukupi.
4)
Hampir tidak ada konflik.
2.
Fase Stabilisasi (315–560 hari)
1)
Pertumbuhan populasi melambat.
2)
Hirarki sosial terbentuk.
3)
Ada jantan dominan yang berkuasa.
4)
Betina yang mengasuh anak.
5)
Ada yang terpinggirkan.
6)
Mulai terjadi perkelahian, luka-luka,
dan kematian akibat agresi.
3.
Fase Kekacauan Sosial (560–600 hari)
1)
Overcrowding (kepenuhan) membuat
banyak tikus stres.
2)
Jantan kalah jadi pasif, tidak kawin,
tidak melindungi kelompok.
3)
Betina menjadi agresif, menolak
mengasuh anak, bahkan membunuh anaknya sendiri.
4)
Anak-anak tikus tumbuh tanpa pola
asuh, jadi lebih rapuh dan menyimpang.
4.
Fase Kemunduran & Kepunahan
(600–800 hari)
1)
Muncul kelompok aneh.
2)
Disebut “beautiful ones”.
3)
Tikus jantan sehat secara fisik, hanya
makan, tidur, membersihkan diri.
4)
Tak mau kawin atau berinteraksi
sosial.
5)
Angka kelahiran turun drastis,
mendekati nol.
6)
Populasi perlahan menurun.
7)
Akhirnya seluruh koloni punah.
8)
Meskipun makanan & sumber daya
masih berlimpah.
C.
Kesimpulan Riset
1)
Kepunahan tikus bukan karena kekurangan
sumber daya.
2)
Tapi karena runtuhnya struktur sosial
dan perilaku akibat kepadatan berlebih.
3)
Calhoun menyebut fenomena ini sebagai “behavioral
sink”.
4)
Kondisi kelebihan populasi memicu
degradasi perilaku sosial hingga kehancuran total.
D.
Relevansi bagi Manusia
1)
Universe 25 sering dijadikan analogi
peringatan untuk masyarakat manusia modern:
1)
Kehidupan kota padat & Makmur.
2)
Bisa tetap menimbulkan depresi,
isolasi, kekerasan, penurunan angka kelahiran, hingga keruntuhan sosial.
3)
Menunjukkan pentingnya ikatan sosial,
peran keluarga, tujuan hidup.
4)
Makna eksistensi, bukan hanya materi.
Kesimpulan Riset Universe 25
1.
Kepunahan bisa terjadi meskipun sumber
daya berlimpah.
Tikus tidak mati karena kurang makanan atau ruang.
Tapi karena keruntuhan perilaku sosial.
2.
Overcrowding (kepadatan berlebih)
merusak struktur sosial.
Hirarki hancur, jantan menjadi pasif, betina agresif, dan pola asuh gagal.
3.
Munculnya “behavioral sink”.
Fenomena penurunan kualitas perilaku: kekerasan meningkat, seks menyimpang,
pengasuhan anak hilang, hingga isolasi sosial.
4.
Angka kelahiran turun drastis hingga
nol.
Generasi muda tidak lagi mampu atau mau bereproduksi.
Karena hilangnya insting sosial dan seksual.
5.
Kelompok “beautiful ones” muncul.
Tikus hanya fokus pada diri sendiri .
Makan, tidur, membersihkan diri.
Tanpa peran sosial atau reproduksi.
6.
Akhirnya seluruh koloni punah.
Punah bukan karena faktor biologis atau alamiah.
Tapi keruntuhan perilaku sosial yang total.
Pesan
1)
Keberlangsungan suatu masyarakat tidak
hanya ditentukan oleh materi.
2)
Tapi juga oleh kualitas interaksi
sosial, makna hidup, peran keluarga, dan pembagian tanggung jawab.
3)
Jika aspek sosial dan moral hancur,
suatu peradaban bisa punah meskipun kaya sumber daya.
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.

0 comments:
Post a Comment