Thursday, September 4, 2025

43245. TUNTUTAN 17+8 DIASPORA WNI DI LUAR NEGERI

 


 

 

TUNTUTAN 17+8 DIASPORA WNI DI LUAR NEGERI

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM

 

 

 

"Tuntutan 17 + 8 Diaspora".

Gerakan solidaritas diaspora Indonesia.

Pada gerakan tuntutan rakyat.

 

A.       Apa Itu 17+8 Tuntutan Rakyat?

 

Gerakan 17+8 Tuntutan Rakyat

Yaitu slogan aksi pro-demokrasi.

 

 Gambarkan rangkuman aspirasi rakyat Indonesia.

 

Dalam aksi protes besar-besaran.

Pada Agustus 2025.

 

Slogan ini terdiri atas:

 

1)        17 tuntutan jangka pendek

Dipenuhi dalam 1 minggu.

 

2)        8 tuntutan jangka Panjang.

Dicapai dalam 1 tahun.

 

Gerakan ini dirancang.

Para influencer dan aktivis.

 

Seperti:

 

1)        Jerome Polin.

2)        Salsa Erwina Hutagalung.

3)        Fathia Izzati.

 

4)        Andovi da Lopez.

5)        Dan lainnya.

 

A.       Isi Tuntutan 17+8

 

B.       17 Tuntutan Jangka Pendek

(Deadline: 5 September 2025)

 

1.        Presiden:

 

1)        Tarik TNI dari pengamanan sipil; tidak ada kriminalisasi demonstran.

 

2)        Bentuk tim investigasi independen atas kasus Affan Kurniawan, Umar Amarudin, dan pelanggaran HAM selama demonstrasi 28–30 Agustus, dengan mandat jelas dan transparan.

 

2.        DPR:

 

1)        Bekukan kenaikan gaji/tunjangan serta batalkan fasilitas baru, termasuk pensiun.

 

2)        Publikasikan transparansi anggaran (gaji, tunjangan, fasilitas DPR) secara proaktif.

 

3)        Dorong Badan Kehormatan DPR dan KPK aktif mengusut anggota bermasalah.

 

3.        Partai Politik:

 

1)        Beri sanksi tegas pada kader yang tidak etis dan memperkeruh suasana.

 

2)        Umumkan komitmen berpihak kepada rakyat selama krisis.

 

3)        Libatkan kader dalam dialog publik bersama mahasiswa dan masyarakat sipil.

 

4.        Polri:

 

1)        Bebaskan semua demonstran yang ditahan.

 

2)        Hentikan kekerasan polisi; patuhi SOP pengendalian massa.

 

3)        Tindak transparan pelaku kekerasan dan pelanggaran HAM.

 

5.        TNI:

 

1)        Kembalikan ke barak; hentikan semua keterlibatan dalam pengamanan sipil.

 

2)        Tegakkan disiplin internal agar tidak mengambil alih fungsi Polri.

 

3)        Buat komitmen publik: tidak masuk ke ranah sipil selama krisis demokrasi.

 

6.        Kementerian Ekonomi & Ketenagakerjaan:

 

1)        Pastikan upah layak bagi pekerja (guru, kesehatan, buruh, mitra ojol).

 

2)        Ambil langkah darurat cegah PHK massal; lindungi buruh kontrak.

 

3)        Buka dialog dengan serikat buruh untuk solusi upah minimum dan outsourcing.

 

B.       Tuntutan Jangka Panjang

(Deadline: 31 Agustus 2026)

 

1)                Bersihkan dan reformasi besar-besaran DPR: audit independen, standar prasyarat anggota DPR, evaluasi kinerja berdasarkan KPI, dan hilangkan fasilitas istimewa (pensiun seumur hidup, pengawalan, dll.).

 

2)                Reformasi partai politik dan penguatan kontrol eksekutif: partai wajib publikasikan laporan keuangan; DPR memastikan peran oposisi efektif.

 

 

3)                Reformasi perpajakan yang lebih adil dan redistribusi APBN ke daerah.

 

4)                Sahkan dan tegakkan UU Perampasan Aset Koruptor; perkuat independensi KPK dan UU Tipikor.

 

5)                Reformasi sistem Polri: revisi undang-undang, desentralisasi fungsi polisi.

 

6)                TNI sepenuhnya kembali ke barak, tanpa pengecualian; cabut mandat di proyek sipil (seperti food estate); revisi UU TNI.

 

7)                Perkuat Komnas HAM dan lembaga pengawas independen: perluas kewenangan dan perlindungan kebebasan berpendapat.

 

8)                Tinjau ulang kebijakan sektor ekonomi dan ketenagakerjaan: lindungi masyarakat adat dan lingkungan, evaluasi UU Cipta Kerja, audit BUMN & proyek strategis negara.

 

9)                Peran Diaspora: Aksi Solidaritas di Luar Negeri

 

 

C.       Diaspora Indonesia menyuarakan tuntutan ini dalam berbagai aksi:

 

1)        Di New York.

Ratusan diaspora melakukan long march dari Central Park ke KJRI, menyerahkan dokumen tuntutan 17+8, melakukan doa bersama, dan hening cipta.

 

2)        Di Melbourne.

Massa diaspora berkumpul di Federation Square mengenakan pakaian berwarna pink sebagai simbol keberanian, serta menyuarakan tuntutan rakyat secara terbuka.

 

Aksi ini menunjukkan bahwa meski tinggal di luar negeri, semangat nasionalisme dan keinginan untuk demokrasi tetap menyala:

 

“Kalau kami di luar negeri, rasa nasionalisme kami justru makin kuat,” demikian salah satu peserta dari University of Melbourne.

 

 

Sumber

1)        Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.

2)        ChatGPT.

 

3)        Copilot.

4)        Cici.

 

5)        Claude.

6)        Grok.

 

 

Top of Form

Bottom of Form

 

0 comments:

Post a Comment