Tuesday, August 1, 2017

162. ILMIAH

PERKEMBANGAN TAFSIR ILMIAH AL-QURAN
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

     
      Beberapa orang bertanya,”Tolong dijelaskan Perkembangan Tafsir Ilmiah Ayat Al-Quran? Profesor Quraish Shihab menjelaskan tentang Perkembangan Tafsir Ilmiah Ayat Al-Quran.
      Al-Quran merupakan sumber utama ajaran Islam, berfungsi sebagai petunjuk ke jalan yang sebaik-baiknya. Untuk kebahagiaan hidup manusia di dunia dan akhirat. Petunjuk tersebut banyak yang bersifat umum dan global. Nabi Muhammad yang memberikan penjelasan dan penjabaran.
      Al-Quran surah Al-Isra, surah ke-17 ayat 9. “Sesungguhnya Al-Quran memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang Mukmin yang mengerjakan amal saleh. Bagi mereka ada pahala yang besar.”
      Al-Quran surah An-Nahl, surah ke-16 ayat 43-44. “Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka. Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui, keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. Kami turunkan kepadamu Al-Quran, agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan.”
       Al-Quran surah An-Nisa, surah ke-4 ayat 105. “Sesungguhnya Kami menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili manusia dengan yang telah Allah wahyukan kepadamu. Kamu jangan menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat.”
       Al-Quran memerintahkan umat manusia untuk memperhatikan ayat Al-Quran. Al-Quran surah Az-Zumar, surah ke-39 ayat 18.
      “Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik. Mereka orang yang telah diberi Allah petunjuk dan orang yang mempunyai akal.”
      Al-Quran surah Muhammad, surah ke-47 ayat 24. “Apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran atau hati mereka terkunci?”
       Dengan memperhatikan ayat Al-Quran dapat mengantar manusia meyakini kebenaran dan menemukan alternatif melalui pengintegrasian ayat Al-Quran dengan perkembangan masyarakat.
       Allah menampilkan kebenaran Al-Quran dengan memperlihatkan tanda kebesaran-Nya di seluruh ufuk dan pada diri manusia, sehingga terbukti Al-Quran benar.  
      Al-Quran surah Fushilat, surah ke-41 ayat 53. “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda kekuasaan Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelas Al-Quran benar. Apakah Tuhanmu tidak cukup bagimu, sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu?”
      Al-Quran diturunkan kepada para Nabi berfungsi memberikan jawaban dan solusi masalah masyarakat.
      Al-Quran surah Al-Baqarah, surah ke-2 ayat 213. “Manusia adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), Allah mengutus para nabi pemberi kabar gembira dan peringatan. Allah menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar, untuk memberi keputusan perkara yang mereka perselisihkan. Tidak berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang keterangan yang nyata, karena dengki mereka sendiri.  Allah memberikan petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang yang mereka perselisihkan dengan kehendak-Nya. Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.”
            Al-Quran mempunyai banyak fungsi. Salah satunya menjadi bukti kebenaran Nabi Muhammad. Bukti kebenaran disampaikan dalam tantangan yang bertahap.
      Pertama, Al-Quran menantang siapa pun yang meragukannya untuk menyusun semacam Al-Quran secara keseluruhan. Al-Quran surah Ath-Thur, surah ke-52 ayat 32-34.
      “Apakah mereka diperintah pikiran untuk mengucapkan tuduhan atau mereka kaum yang melampaui batas? Atau mereka mengatakan,”Muhammad membuat-buatnya". Sebenarnya mereka tidak beriman. Maka hendaklah mereka mendatangkan kalimat yang semisal Al-Quran, jika mereka orang-orang yang benar.”
      Kedua, Al-Quran menantang menyusun sepuluh surah semacam Al-Quran. Al-Quran surah Hud, surah ke-11 ayat 13.
      “Bahkan mereka mengatakan, “Muhammad telah membuat Al-Quran. Katakan,”Kalau demikian, maka datangkan sepuluh surat yang dibuat untuk menyamainya, dan panggil orang yang kamu sanggup, selain Allah jika kamu memang orang-orang yang benar”.   
      Ketiga, menantang menyusun satu surah saja semacam Al-Quran. Al-Quran surah At-Taubah, surah ke-10 ayat 38.
      “Atau patutkah mereka mengatakan, “Muhammad membuatnya.” Katakan, “Kalau benar yang kamu katakan itu, maka coba datangkan sebuah surat seumpamanya dan panggil siapa saja yang dapat kamu panggil untuk membuatnya selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.”
      Keempat, menantang mereka untuk menyusun sesuatu yang mirip dengan satu surah Al-Quran. Al-Quran surah Al-Baqarah, surah ke-2 ayat 23.
     “Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al-Quran itu dan ajaklah penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.”
       Al-Quran surah Al-Ira’, surah ke-17 ayat 88. “Katakan,”Sesungguhnya apabila manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al-Quran, niscaya mereka tidak dapat membuat yang serupa, meskipun mereka saling membantu”.
     Yang dimaksudkan “semisal” ayat Al-Quran mencakup segala macam aspek. Termasuk kandungan  yang berhubungan dengan sains dan dan teknologi yang belum dikenal pada masa turunnya.
      Oleh karena itu, umat Islam berusaha membuktikan kebenaran dan kemukjizatan Al-Quran melalui penafsiran sesuai dengan perkembangan sains dan teknologi.
     Meskipun, kadang kala dirasakan adanya “pemaksaan” dalam penafsiran ayat Al-Quran karena ingin membuktikan kebenaran ilmiah ayat Al-Quran.
      Penafsiran ilmiah ayat Al-Quran sudah lama terjadi. Al-Ghazali berkata,”Segala macam ilmu pengetahuan yang terdahulu maupun yang kemudian, yang telah diketahui maupun belum, semua bersumber dari Al-Quran.
     Al-Quran surah Asy-Syuara, surah ke-26 ayat 80.  “Apabila aku sakit, Allah yang menyembuhkan aku.”
      Menurut Al-Gazali “penyakit” dan “obat” hanya diketahui orang yang berkecimpung dalam bidang kedokteran. Ayat tersebut merupakan isyarat tentang ilmu kedokteran.
     Para ulama berbeda pendapat tentang penafsiran ilmiah ayat Al-Quran. Sebagian ulama mendukungnya, sebagian ulama yang lain menolaknya.
      Para ulama yang menolak tafsir ilmiah berkata, “Al-Quran tidak diturunkan untuk maksud tersebut. Cara memahami ayat Al-Quran harus memakai ilmu bantu yang dikenal masyarakat Arab pada masa turunnya. Orang yang memahami ayat Al-Quran menggunakan ilmu bantu yang lain, dia sesat dan keliru.
      Para ulama yang mendukung tafsir ilmiah berkata,”Al-Quran mewajibkan manusia memahami Al-Quran sesuai dengan masanya, sebagaimana wajibnya orang Arab yang hidup di zaman Nabi.
       Hal ini untuk melaksanakan perintah ayat Al-Quran “Apakah mereka tidak berpikir”, dan sejenisnya. Ayat ini biasanya menjadi penutup ayat yang berbicara tentang sains dan teknologi. 
      Pendapat para ulama yang saling berlawanan ini, masing-masing memiliki pendukung yang banyak jumlahnya, sejak zaman dahulu sampai sekarang. 
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  
2. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

0 comments:

Post a Comment