Wednesday, August 2, 2017

164. MAUDHUI

TAFSIR AL-QURAN METODE “MAUDHUI”(TEMATIK)
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Beberapa orang bertanya,”Tolong dijelaskan tentang Tafsir Al-Quran Metode “Maudhui” atau Metode Tematik? Profesor Quraish Shihab menjelaskan tentang Tafsir Al-Quran Metode “Maudhui” atau Metode Tematik.
      Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki.
      Tafsir Metode “Maudhui” yaitu suatu metode penafsiran Al-Quran, dengan cara para mufasir berupaya mengumpulkan ayat Al-Quran dari berbagai surat yang memiliki  tema yang sama, sehingga mengarah kepada pengertian dan tujuan yang sama.
      Para ulama memberikan urutan langkah dalam menafsirkan ayat Al-Quran dengan  Metode “Maudhui” atau Tematik.
      Pertama, Menetapkan tema, topik, atau masalah yang akan dibahas. Kedua,   Menghimpun ayat Al-Quran yang berkaitan dengan tema, topik, atau masalah yang dibahas.
      Ketiga, Menyusun runtutan ayat Al-Quran sesuai waktu turunnya, dan “asbabun nuzulnya” atau penyebab turunnya. Keempat, Memahami korelasi ayat Al-Quran dalam surahnya. Kelima, Menyusun pembahasan dalam kerangka yang sempurna atau “outline”.
      Keenam, Melengkapi pembahasan dengan hadis yang relevan dengan tema atau pokok bahasan. Ketujuh, Mempelajari ayat Al-Quran secara keseluruhan dengan menghimpun ayat  yang mempunyai pengertian sama.
      Kedelapan, mengkompromikan ayat Al-Quran yang “am” (umum) dan yang “khash” (khusus), ayat yang “mutlak” dan “muqayyad” (terikat), atau ayat yang pada lahirnya bertentangan, sehingga  bertemu dalam satu muara, tanpa perbedaan atau pemaksaan.
      Keunggulan Tafsir Metode “Maudhui”. Pertama, menghindari problem atau kelemahan metode lain. Kedua, menafsirkan ayat Al-Quran dengan ayat Al-Quran atau dengan hadis Nabi yang merupakan cara terbaik dalam menafsirkan ayat Al-Quran.
      Ketiga, kesimpulan yang dihasilkan gampang dipahami. Karena membawa kepada petunjuk Al-Quran, tanpa pembahasan yang bertele-tele.
      Keempat, dapat membuktikan Al-Quran memberikan pedoman dalam mengatasi masalah kehidupan sehari-hari.
    Kelima, bisa membuktikan dan menunjukkan keistimewaan Al-Quran. Keenam, menunjukkan tidak ada ayat Al-Quran yang saling bertentangan. Ketujuh, Membuktikan Al-Quran sesuai dengan perkembangan sains dan teknologi.  
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  
2. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment