HARI KIAMAT -4
(Seri ke-4)
Oleh: Drs. H.
M. Yusron Hadi, MM

Beberapa
orang bertanya,”Mohon dijelaskan cara Al-Quran menghadapi penolak adanya hari kiamat?”
Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
1.
Dalam menghadapi para penolak dan pengingkar adanya hari akhir,
Al-Quran sering kali mengemukakan beberapa alasan penolakan dan pengingkaran,
kemudian menanggapi dan menolaknya.
2.
Pada umumnya masyarakat Arab zaman dahulu meragukan dan menolak adanya
hari akhir, sedangkan yang percaya adanya hari akhir memiliki keyakinan yang keliru.
3.
Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 49.
وَقَالُوا أَإِذَا كُنَّا عِظَامًا
وَرُفَاتًا أَإِنَّا لَمَبْعُوثُونَ خَلْقًا جَدِيدًا
Dan
mereka berkata: "Apakah bila kami telah menjadi tulang belulang dan
benda-benda yang hancur, apa benar-benarkah kami akan dibangkitkan kembali
sebagai makhluk yang baru?"
4.
Al-Quran surah Al-An’am (surah ke-6) ayat 29.
وَقَالُوا إِنْ هِيَ إِلَّا
حَيَاتُنَا الدُّنْيَا وَمَا نَحْنُ بِمَبْعُوثِينَ
Dan tentu mereka akan mengatakan (pula):
"Hidup hanya kehidupan kita di dunia saja, dan kita sekali-kali tidak akan
dibangkitkan".
5.
Al-Quran surah An-Nahl (surah ke-16) ayat 38.
Mereka
bersumpah dengan nama Allah dengan sumpahnya yang sungguh-sungguh: "Allah
tidak akan membangkitkan orang yang mati". (Tidak demikian), bahkan (pasti
Allah akan membangkitkannya), sebagai suatu janji yang benar dari Allah, akan
tetapi kebanyakan manusia tidaK mengetahui.
6.
Al-Quran menyanggah pendapat yang menolak adanya hari akhir dengan cara
langsung dan tidak langsung.
7. Al-Quran surah
Al-An’am (surah ke-6) ayat 31.
قَدْ خَسِرَ الَّذِينَ كَذَّبُوا
بِلِقَاءِ اللَّهِ ۖ حَتَّىٰ إِذَا جَاءَتْهُمُ السَّاعَةُ بَغْتَةً قَالُوا يَا حَسْرَتَنَا
عَلَىٰ مَا فَرَّطْنَا فِيهَا وَهُمْ يَحْمِلُونَ أَوْزَارَهُمْ عَلَىٰ ظُهُورِهِمْ
ۚ أَلَا سَاءَ مَا يَزِرُونَ
Sungguh telah rugi orang-orang yang
mendustakan pertemuan mereka dengan Tuhan; sehingga apabila kiamat datang
kepada mereka dengan tiba-tiba, mereka berkata: "Alangkah besarnya
penyesalan kami terhadap kelalaian kami tentang kiamat itu!", sambil
mereka memikul dosa-dosa di atas punggungnya. Ingatlah, amat buruk apa yang
mereka pikul itu.
8.
Al-Quran surah Al-Ankabut (surah ke-29) ayat 23.
Dan orang-orang yang kafir kepada
ayat-ayat Allah dan pertemuan dengan Dia, mereka putus asa dari rahmat-Ku, dan
mereka itu mendapatkan azab yang pedih.
9.
Ayat Al-Quran di atas dan semacamnya tidak secara langsung menuding
kepada orang yang menolak tentang adanya hari akhir, tetapi kandungan ayat
Al-Quran itu secara jelas dan tegas menyentuh hati setiap orang yang menolak dan
mengingkari adanya hari akhir.
10. Redaksi yang
diguakan oleh Al-Quran dapat membawa pengaruh ke dalam jiwa orang yang menolak
dan megingkari adanya hari akhir.
11. Sehingga diharapkan
dapat menimbulkan rasa takut dan penyesalan yang mengantarkan kepada kesadaran dan
pengakuan adanya hari akhir.
12. Al-Quran surah
Yasin (surah ke-36) ayat 78-81, menampilkan argumentasi filosofis.
Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami; dan
dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: "Siapa yang dapat menghidupkan
tulang belulang, yang telah hancur luluh?" Katakan: "Ia akan dihidupkan
oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama.
Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala
makhluk, yaitu
Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu
nyalakan (api) dari kayu itu." Dan tidakkah Tuhan yang menciptakan langit dan
bumi itu berkuasa menciptakan kembali jasad-jasad mereka yang sudah hancur itu?
Benar, Dia berkuasa. Dan Dia Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui.
13. Al-Quran surah
Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 259 menampilkan alasan historis.
14.
أَوْ كَالَّذِي مَرَّ عَلَىٰ قَرْيَةٍ وَهِيَ خَاوِيَةٌ
عَلَىٰ عُرُوشِهَا قَالَ أَنَّىٰ يُحْيِي هَٰذِهِ اللَّهُ بَعْدَ مَوْتِهَا ۖ
فَأَمَاتَهُ اللَّهُ مِائَةَ عَامٍ ثُمَّ بَعَثَهُ ۖ قَالَ كَمْ لَبِثْتَ ۖ قَالَ
لَبِثْتُ يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ ۖ قَالَ بَلْ لَبِثْتَ مِائَةَ عَامٍ
فَانْظُرْ إِلَىٰ طَعَامِكَ وَشَرَابِكَ لَمْ يَتَسَنَّهْ ۖ وَانْظُرْ إِلَىٰ
حِمَارِكَ وَلِنَجْعَلَكَ آيَةً لِلنَّاسِ ۖ وَانْظُرْ إِلَى الْعِظَامِ كَيْفَ
نُنْشِزُهَا ثُمَّ نَكْسُوهَا لَحْمًا ۚ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُ قَالَ أَعْلَمُ
أَنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Atau
apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang
(temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata: "Bagaimana Allah
menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?" Maka Allah mematikan
orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya:
"Berapa lama kamu tinggal di sini?" Ia menjawab: "Saya telah
tinggal di sini sehari atau setengah hari". Allah berfirman:
"Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah
kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi berobah; dan lihatlah kepada
keledaimu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikanmu tanda
kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu,
kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan
daging". Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan
yang telah mati) dia pun berkata: "Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas
segala sesuatu".
15. Al-Quran surah
Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 260 menampilkan alasan historis.
16.
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ أَرِنِي كَيْفَ تُحْيِي
الْمَوْتَىٰ ۖ قَالَ أَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۖ قَالَ بَلَىٰ وَلَٰكِنْ لِيَطْمَئِنَّ
قَلْبِي ۖ قَالَ فَخُذْ أَرْبَعَةً مِنَ الطَّيْرِ فَصُرْهُنَّ إِلَيْكَ ثُمَّ
اجْعَلْ عَلَىٰ كُلِّ جَبَلٍ مِنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِينَكَ
سَعْيًا ۚ وَاعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata:
"Ya Tuhanku, perlihatkan padaku bagaimana Engkau menghidupkan orang
mati". Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu?". Ibrahim menjawab:
"Aku telah meyakininya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan
imanku)". Allah berfirman: "(Kalau demikian) ambillah empat ekor
burung, lalu cingcang semuanya olehmu. (Allah berfirman): "Lalu letakkan
di atas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian
panggil mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera". Dan
ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
17. Al-Quran surah
Al-Haj (surah ke-22) ayat 5-7 menggunakan analogi.
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan
tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah
menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal
darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak
sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang
Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu
sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada
kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara
kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi
sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering,
kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan
suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.
Yang demikian itu, karena sesungguhnya
Allah, Dia yang hak dan sesungguhnya Dia yang menghidupkan segala yang mati dan
sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala suatu, dan sesungguhnya hari kiamat itu
pasti datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan
semua orang di dalam kubur.
18. Al-Quran surah
Al-Najm (surah ke-53) ayat 31 menguraikan keniscayaannya dari segi tujuan dan hikmah.
Dan hanya kepunyaan Allah apa yang ada di
langit dan apa yang ada di bumi supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang
yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan
kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (surga).
DaftarPustaka
1. Shihab,
M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab, M.
Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat.
Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab,
M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.
Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment