BANJIR
KOREKSI DIRI SENDIRI
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1. BANJIR
JAKARTA, BEKASI DAN SEKITARNYA ADALAH MUHASABAH.
2. Kemarin,
hari ke-1 tahun 2020, di Jakarta, Bekasi, dan sekitarnya, jalanan yang biasanya
penuh sesak dengan kendaraan bermotor sekarang berubah menjadi kolam renang
gratis bagi bocah-bocah.
3. Rumah-rumah
warga terendam air yang belum tahu kapan susutnya.
4. Entah
berapa jumlah pastinya dari mereka yang harus mengungsi meninggalkan rumah.
5. Bahkan
ada pool taksi yang berubah jadi danau sementara, merendam mobil-mobil yang
tengah diparkir bahkan ada yang sampai ke atapnya.
6. Banjir
yang melanda dan merendam semuanya, hingga kita benar-benar kehilangan makanan
dan tempat tinggal.
7. Rumah-rumah
terendam, air bersih terputus.
8. Terpaksa,
mengungsi dan harus tidur di tenda-tenda, atau ke tempat saudara.
9. Apakah
ini hanya kejadian alam?!
10. Tidak,
sekali-kali tidak.
11. Tsunami,
gempa bumi, tanah longsor, banjir, dan semua musibah adalah tentara Allah
subhanahu wata’ala.
12. Mereka
tidak butuh undangan, mereka hanya menunggu perintah Tuhan.
13. Lalu
buat apakah mereka datang?!
14. Untuk
mengingatkan kita semua, dari dosa dan kesalahan yang telah kita perbuat.
15. Al-Quran
surah Ar-Rum (surah ke-30) ayat 41.
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا
كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Telah tampak kerusakan di daratan dan di lautan, karena
perbuatan tangan manusia, Allah
menghendaki mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar
mereka kembali (ke jalan yang benar).
16. Jangan
saling menyalahkan dan melempar tuduhan kepada orang lain.
17. Tidak
perlu kita berteriak-teriak bahwa banjir ini karena sifulan dan sifulan yang
tidak benar mengatur ini dan itu, atau malah menyalahkan hujan.
18. Cukuplah
jadikan pelajaran dan bahan muhasabah diri kita sendiri.
19. Jangan
merasa suci dan bersih seolah musibah ini hanya karena si fulan dan si hujan.
20. Sedangkan
kita tidak turut serta dalam hal ini.
21. Apakah
kita tidak punya dosa?!
22. Mari
kita renungkan ayat yang mulia,
23. Al-Quran
surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 56.
وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ
بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ
مِنَ الْمُحْسِنِينَ
Dan
janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya
dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan
(akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang
berbuat baik.
24. Sekarang
coba tanyakan kepada diri kita masing-masing.
25. Ke
mana kita membuang kresek makanan, botol air kemasan, setelah kita nikmati?
26. Ke tempat sampah atau tidak?
27. Jika
selama ini kita yang kerap kali membuang sampah sembarangan, tidak peduli.
28. Kemudian
hari ini terjadi banjir yang merendam kita sendiri.
29. Apakah
pantas dan adil, lalu kita menyalahkan orang lain?!
30. Jika
kita berkelakuan gampang menuduh kesialan datangnya dari pihak-pihak tertentu
tanpa mau intropeksi diri sendiri.
31. Maka
kelakuan kita sama halnya dengan kelakuan Fir’aun yang gampang menisbatkan
kesialan kepada Nabi Musa dan orang-orang beriman.
32. Al-Quran
surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 131.
فَإِذَا
جَاءَتْهُمُ الْحَسَنَةُ قَالُوا لَنَا هَٰذِهِ ۖ وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَطَّيَّرُوا
بِمُوسَىٰ وَمَنْ مَعَهُ ۗ أَلَا إِنَّمَا طَائِرُهُمْ عِنْدَ اللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ
لَا يَعْلَمُونَ
Kemudian jika datang
kepada mereka kemakmuran, mereka berkata, "Ini adalah karena (usaha)
kami". Dan jika mereka ditimpa kesusahan, mereka lemparkan sebab kesialan kepada
Musa dan orang-orang yang besertanya. Ketahui, sesungguhnya kesialan mereka itu
adalah ketetapan dari Allah, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.
33. Banjir
yang melanda adalah bahan muhasabah diri kita masing-masing.
34. Bukan
untuk menyalahkan orang lain.
35. Lihat
dimana kita berada.
36. Apakah
kita ini orang baik yang selalu berusaha memperbaiki?
37. Memperbaiki
hubungan dengan Allah, dan hubungan dengan lingkungan.
38. Atau
malah kita yang selama ini merusak tapi kita tidak kunjung sadar.
39. Allah
timpakan banjir hendaknya kita intropeksi.
40. Bukan
malah menghina dan menjelekkan pihak-pihak tertentu.
(Sumber: internet Zahir Al Minangkabawi)
0 comments:
Post a Comment