ANAK LADANG
AMAL
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1. Anakku,
Ladang Amalku
2. Anak
itu ibarat bibit tumbuhan yang Allah amanahkan pada kita.
3. Ingat
masih bibit, bukan bunga atau buah.
4. Jika
bibit, maka belum tampak sama sekali bagaimana tumbuhnya nanti.
5. Masih
perlu waktu yang panjang dan cara yang tepat untuk menumbuhkannya sesuai dengan
harapan kita.
6. Proses
tumbuhnya pun tidak bisa kita hindarkan dari gangguan yang ada dari luar.
7. Kita
sudah merawatnya dengan baik.
8. Ketika
mulai muncul bunganya, bisa jadi angin bertiup kencang menggugurkan bunga
tersebut.
9. Selama
akarnya kuat, maka kita masih dapat melihat bunga tersebut tumbuh lagi bahkan
sampai berbuah.
10. Itu
sebenarnya bahasa sederhana untuk menggambarkan bagaimana perilaku kita
terhadap anak2.
11. Tidak
patut ketika belum tahu dan berupaya, kita mengatakan bahwa bibit tersebut
tidak bagus tumbuhnya.
12. Tidak
patut pula kita mengatakan bahwa anak kita ini tidak bisa apa2.
13. Bisanya
hanya merepotkan.
14. J ika
kita belum pernah memahaminya, bukan hanya menuntutnya.
15. Jika
orangtuanya bisa seperti pencapaian saat ini.
16. Berarti
ada yang salah dari diri kita kenapa anak2 tidak bisa seperti kita.
17. Ibarat
pepatah buah jatuh tidak jauh dari pohon.
18. Buah
yang bagus dihasilkan dari pohon yang kuat.
19. Sehat.
20. Tidak
mudah terserang hama.
21. Bibit
yang Allah berikan pada kita juga tidak sama.
22. Allah
sudah tahu kemampuan kita menumbuhkan bibit2 tersebut.
23. Anak
pertama ibarat bibit jambu.
24. Anak
kedua bibit melati.
25. Anak
ketiga bibit durian.
26. Ketiganya
jelas berbeda bukan ?
27. Bibit
jambu jika kita rawat dengan baik, akan tumbuh menjadi pohon jambu dengan akar
yang kuat, berdaun lebat, dan buahnya lezat tanpa ulat.
28. Bibit
melati juga demikian.
29. Jika
benar merawatnya, maka akan tumbuh menjadi bunga melati yang rimbun dan harum
nian.
30. Bagaimana
dengan bibit durian, jelas bisa berbuah durian yang rasanya maknyuss jika kita
juga becus merawatnya.
31. Jangan
pernah memaksakan bahwa bibit jambu akan menjadi bunga melati atau bahkan buah
durian.
32. Salah
merawat akan menyesal sampai akhir hayat.
33. Apakah
sama cara merawat dan memperlakukan ketiga bibit tadi ?
34. Jelas
tidak sama.
35. Meskipun
di ladang yang sama.
36. Apalagi
ladang yang berbeda.
37. Jadi,
mulai sekarang STOP membandingkan anak2 kita dengan saudaranya sendiri, apalagi
dengan temannya/ anak yang lain, karena JELAS ladangnya berbeda.
38. Terlebih
bibit yang diberikan bisa jadi sama tapi cara kita merawat dan menumbuhkannya
tentu berbeda.
39. Fokus
saja merawat bibit2 yang sudah ada pada kita.
40. Artinya
fokus saja pada anak2 kita, bukan anak yang lain.
41. Tumbuhkan
dengan doa dan perilaku yang patut diikuti bukan ditakuti.
42. Itu
akan membentuk akar yang kuat, tidak mudah tumbang.
43. Anak
yang tumbuh dengan akhlaq kuat akan kokoh menjadi pribadi tangguh.
44. Semoga
Allah memampukan kita menumbuhkan dan merawat 'bibit2' yang sudah diamanahkan
pada kita.
45. Dengan
istikhomah sabar dan mau belajar.
46. Aamiin
yaa rabbal 'alamiin.
(sumber: internet Bunda Lita)
0 comments:
Post a Comment