Sunday, January 5, 2020

4199. JALAN KAKI 212 CIAMIS


JALAN KAKI 212 CIAMIS
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
1.    Catatan Kyai Nonop Hanafi Jalan Kaki 212 Ciamis.
2.    (Bagian 18), Selasa, 03 Januari 2017
3.    Ngelmu.com - Waktu menunjukan pukul 01.30 WIB Dini hari.
4.    Setelah menempuh perjalanan malam, tibalah rombongan di masjid At-Tin Jakarta Timur.
5.    Di pintu masuk masjid At Tin pasukan khusus berseragam putih-putih dengan sepatu jungle berjejer rapih menyambut kedatangan kafilah Ciamis.
6.    Pekikan takbir serempak diteriakkan para laskar memecah sunyi dan dinginnya malam.
7.    Dijawab Allahu Akbar oleh rombongan dengan suara bergemuruh.
8.    Kami semua bersalaman sambil meneteskan air mata.
9.    Suasana gembira bercampur haru menjadi satu.
10. Seolah-olah inilah puncak kesyahduan kedatangan kaum Muhajirin yang disambut kaum Anshar dalam membela keagungan Al Quran.
11. Semua rombongan diarahkan memasuki ruangan masjid di lantai satu.
12. Di dalam suasana ramai sekali karena teman dan sahabat yang berasal dari berbagai daerah ikut gabung di At Tin.
13. Diantaranya orang tua santri yang anaknya ikut long march.
14. Mereka datang menemui anaknya memberi semangat.
15. Tim dokter sudah stand by untuk penanganan kesehatan santri.
16. Di pintu masuk nasi kotak dan aneka makanan siap santap telah tersedia melimpah ruah shadaqah dari para dermawan.
17. Ribuan baju koko dan kain sarung menumpuk di pojok masjid lantai satu.
18. Subhanallah pemandangan yang sulit digambarkan dan dilukiskan dengan kata kata.
19. Itu mutlak kuasa Allah dalam bentuk kasih sayang pada hamba-hamba-Nya.
20. Kami semua rebahan di lantai masjid tanpa alas karpet karena lantai masjid berkarpet hanya ada di lantai dua.
21. Tiba tiba adik saya Haji Agus Malik yang memimpin rombongan kloter pertama dari Bandung datang menemui.
22. "Ang baru datang?".
23. Saya jawab, "Iyaa nii ngantuk banget.
24. Tadi jam berapa anak anak sampai?".
25. Adik saya membalas," Jam Lima sore".
26. Saya kaget dan bertanya, "Loh kok lambat?".
27. Adik saya menjawab, "Begini Ang, tadi kita nunggu lama di kilometer 72 maksudnya agar kita bareng sama-sama sampai Jakarta dengan rombongan ke dua.
28. Aang tadi di km 72 Ada kejadian juga".
29. Saya balik bertanya, " Kejadian apa?"
30. "Begini, pas rombongan 15 bus berhenti di rest area, kami beristirahat di masjid.
31. Namun tiba-tiba ada seorang bapak menghampiri kami yang lagi tiduran.
32. Bapak itu bertanya, "Ini rombongan mau ke mana?
33. Ke Jakarta PaK".
34. "Mau ngapain? Tanya bapak itu lagi.
35. "Mau ikut aksi bela Islam pak," jawab saya.
36. Bapak itu mengoceh sambil berdiri, "Ngapaiin demo Ahok, percuma nggak ada manfaatnya".
37. Deden Badrul Kamal yang bertindak sebagai korlap naik pitam dan terpantik emosinya.
38. Ia menyerang bapak itu sambil memegang tangannya.
39. "Hei bapak ngomong apa? seenaknya aja!", bentak Deden sambil matanya melotot.
40. Bapak itu lalu menjawab, "Iya percuma Ahok didemo, dia enggak akan sadar.
41. Mestinya dia di kek (sambil memberi isyarah pakai tangan ke lehernya)".
42. Akhirnya saya dan Deden baru tersadar bahwa bapak itu memang pro sama kita.
43. Semua santri yang menyaksikan drama tersebut bersorak sambil takbir.
44. "Terus waktu tiba di masjid At-Tin ada yang menyambut nggak?", tanya saya pada Haji Agus.
45. "Wah Aang subhanallah.
46. Abag Raod dari GNPF menyambut kita dengan peluk hangat.
47. Hadir juga artis Camelia Malik, Evi Tamala dan mereka bukan hanya menyambut.
48. Tapi mereka juga yang menyediakan logistik untuk para santri.
49. Wartawan mengerubuti kita.
50. Seketika lelah capai terobati dengan sambutan hangat yang luar biasa". ungkap Haji Agus.
51. Obrolan iti akhirnya menutup obrolan malam jumat.
52. Waktu menunjukkan pukul 03.00 WIB.
53. Kantuk menyerang mata, pertahanan tubuh mulai goyah.
54. Udara terasa dingin sekali malam itu.
55. Kalau tidur di lantai yang tak berkarpet rasanya enggak kuat.
56. Saya mencari amparan namun tidak menemukan.
57. Akhirnya terpaksa tidur beralaskan kardus-kardus bekas minuman.
58. Baru satu jam tidur, adzan subuh berkumandang.
59. Semua bergegas mengambil air wudhu.
60. Antreannya bukan main.
61. Bahkan air di toilet masjid At Tin sempat berhenti mengalir.
62. Namun tidak lama berselang, airnya mengalir lagi.
63. Itu juga bagian dari pertolongan Allah bagi para santri.
64. Selepas berjamaah subuh, santri dan rombongan berganti baju dengan koko warna putih plus kain sarung baru ditambah sajadah baru.
65. Semuanya hadiah dari para dermawan.
66. Serasa suasana hari raya iedul fitr.
67. Wajah-wajah lelah itu kini kelihatan sumringah.
68. Terpancar aura semangat kemenangan menghiasi roman muka dan bibir mereka.
69. Kafilah dikomando untuk membereskan semua barang bawaan dan dipersilahkan menuju pelataran masjid untuk sarapan.
70. Saya dan Kyai Ma'sum, Kyai Syarif, Kyai Titing sarapan nasi uduk sebungkus berempat.
71. Indah nian suasana pada saat itu.
72. Pengalaman hidup yang tak mungkin bisa terlupakan.
73. Saya ambil handphone dari saku baju dan acara makan itu disiarkan live lewat akun facebook.
74. Karena begitu banyak audiens dan masyarakat yang menanyakan kondisi pada saat itu.
75. Tepat jam 05.00 WIB kita semua bergegas naik bus menuju tugu monas sebagai puncak perhelatan aksi bela islam jilid 3 atau juga dikenal sebagai aksi 212.
76. Apa saja kehebohan dan keajaiban yang terjadi?
77. Insya Alloh akan saya tuangkan dalam bentuk Buku.
78. Mudah-mudahan cepat terwujud.
(Sumber: internet)

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment