JALAN
KAKI 212 CIAMIS
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1. Catatan
Kyai Nonop Hanafi Jalan Kaki 212 Ciamis.
2. (Bagian
18), Selasa, 03 Januari 2017
3. Ngelmu.com
- Waktu menunjukan pukul 01.30 WIB Dini hari.
4. Setelah
menempuh perjalanan malam, tibalah rombongan di masjid At-Tin Jakarta Timur.
5. Di
pintu masuk masjid At Tin pasukan khusus berseragam putih-putih dengan sepatu
jungle berjejer rapih menyambut kedatangan kafilah Ciamis.
6. Pekikan
takbir serempak diteriakkan para laskar memecah sunyi dan dinginnya malam.
7. Dijawab
Allahu Akbar oleh rombongan dengan suara bergemuruh.
8. Kami
semua bersalaman sambil meneteskan air mata.
9. Suasana
gembira bercampur haru menjadi satu.
10. Seolah-olah
inilah puncak kesyahduan kedatangan kaum Muhajirin yang disambut kaum Anshar
dalam membela keagungan Al Quran.
11. Semua
rombongan diarahkan memasuki ruangan masjid di lantai satu.
12. Di
dalam suasana ramai sekali karena teman dan sahabat yang berasal dari berbagai
daerah ikut gabung di At Tin.
13. Diantaranya
orang tua santri yang anaknya ikut long march.
14. Mereka
datang menemui anaknya memberi semangat.
15. Tim
dokter sudah stand by untuk penanganan kesehatan santri.
16. Di
pintu masuk nasi kotak dan aneka makanan siap santap telah tersedia melimpah
ruah shadaqah dari para dermawan.
17. Ribuan
baju koko dan kain sarung menumpuk di pojok masjid lantai satu.
18. Subhanallah
pemandangan yang sulit digambarkan dan dilukiskan dengan kata kata.
19. Itu mutlak
kuasa Allah dalam bentuk kasih sayang pada hamba-hamba-Nya.
20. Kami
semua rebahan di lantai masjid tanpa alas karpet karena lantai masjid berkarpet
hanya ada di lantai dua.
21. Tiba
tiba adik saya Haji Agus Malik yang memimpin rombongan kloter pertama dari
Bandung datang menemui.
22. "Ang
baru datang?".
23. Saya
jawab, "Iyaa nii ngantuk banget.
24. Tadi
jam berapa anak anak sampai?".
25. Adik
saya membalas," Jam Lima sore".
26. Saya
kaget dan bertanya, "Loh kok lambat?".
27. Adik
saya menjawab, "Begini Ang, tadi kita nunggu lama di kilometer 72
maksudnya agar kita bareng sama-sama sampai Jakarta dengan rombongan ke dua.
28. Aang
tadi di km 72 Ada kejadian juga".
29. Saya
balik bertanya, " Kejadian apa?"
30. "Begini,
pas rombongan 15 bus berhenti di rest area, kami beristirahat di masjid.
31. Namun
tiba-tiba ada seorang bapak menghampiri kami yang lagi tiduran.
32. Bapak
itu bertanya, "Ini rombongan mau ke mana?
33. Ke
Jakarta PaK".
34. "Mau
ngapain? Tanya bapak itu lagi.
35. "Mau
ikut aksi bela Islam pak," jawab saya.
36. Bapak
itu mengoceh sambil berdiri, "Ngapaiin demo Ahok, percuma nggak ada
manfaatnya".
37. Deden
Badrul Kamal yang bertindak sebagai korlap naik pitam dan terpantik emosinya.
38. Ia
menyerang bapak itu sambil memegang tangannya.
39. "Hei
bapak ngomong apa? seenaknya aja!", bentak Deden sambil matanya melotot.
40. Bapak
itu lalu menjawab, "Iya percuma Ahok didemo, dia enggak akan sadar.
41. Mestinya
dia di kek (sambil memberi isyarah pakai tangan ke lehernya)".
42. Akhirnya
saya dan Deden baru tersadar bahwa bapak itu memang pro sama kita.
43. Semua
santri yang menyaksikan drama tersebut bersorak sambil takbir.
44. "Terus
waktu tiba di masjid At-Tin ada yang menyambut nggak?", tanya saya pada
Haji Agus.
45. "Wah
Aang subhanallah.
46. Abag
Raod dari GNPF menyambut kita dengan peluk hangat.
47. Hadir
juga artis Camelia Malik, Evi Tamala dan mereka bukan hanya menyambut.
48. Tapi
mereka juga yang menyediakan logistik untuk para santri.
49. Wartawan
mengerubuti kita.
50. Seketika
lelah capai terobati dengan sambutan hangat yang luar biasa". ungkap Haji
Agus.
51. Obrolan
iti akhirnya menutup obrolan malam jumat.
52. Waktu
menunjukkan pukul 03.00 WIB.
53. Kantuk
menyerang mata, pertahanan tubuh mulai goyah.
54. Udara
terasa dingin sekali malam itu.
55. Kalau
tidur di lantai yang tak berkarpet rasanya enggak kuat.
56. Saya
mencari amparan namun tidak menemukan.
57. Akhirnya
terpaksa tidur beralaskan kardus-kardus bekas minuman.
58. Baru
satu jam tidur, adzan subuh berkumandang.
59. Semua
bergegas mengambil air wudhu.
60. Antreannya
bukan main.
61. Bahkan
air di toilet masjid At Tin sempat berhenti mengalir.
62. Namun
tidak lama berselang, airnya mengalir lagi.
63. Itu
juga bagian dari pertolongan Allah bagi para santri.
64. Selepas
berjamaah subuh, santri dan rombongan berganti baju dengan koko warna putih
plus kain sarung baru ditambah sajadah baru.
65. Semuanya
hadiah dari para dermawan.
66. Serasa
suasana hari raya iedul fitr.
67. Wajah-wajah
lelah itu kini kelihatan sumringah.
68. Terpancar
aura semangat kemenangan menghiasi roman muka dan bibir mereka.
69. Kafilah
dikomando untuk membereskan semua barang bawaan dan dipersilahkan menuju
pelataran masjid untuk sarapan.
70. Saya
dan Kyai Ma'sum, Kyai Syarif, Kyai Titing sarapan nasi uduk sebungkus berempat.
71. Indah
nian suasana pada saat itu.
72. Pengalaman
hidup yang tak mungkin bisa terlupakan.
73. Saya
ambil handphone dari saku baju dan acara makan itu disiarkan live lewat akun
facebook.
74. Karena
begitu banyak audiens dan masyarakat yang menanyakan kondisi pada saat itu.
75. Tepat
jam 05.00 WIB kita semua bergegas naik bus menuju tugu monas sebagai puncak
perhelatan aksi bela islam jilid 3 atau juga dikenal sebagai aksi 212.
76. Apa
saja kehebohan dan keajaiban yang terjadi?
77. Insya
Alloh akan saya tuangkan dalam bentuk Buku.
78. Mudah-mudahan
cepat terwujud.
(Sumber:
internet)
0 comments:
Post a Comment