PENGOLAHAN SAMPAH HAJI DI MEKAH
2018
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Jemaah haji Indonesia tinggal di Arab Saudi dan tempat embarkasi
(keberangkatan) selama 41 hari.
1)
25
hari di Mekah
2)
8
hari di Madinah
3)
5
hari di Arafah, Muzdalifah, dan Mina
4)
1 hari
di embarkasi.
5)
2
hari waktu perjalanan.
Konsumsi makanan yang disajikan untuk jemaah haji sebanyak 74 kali.
1)
40
kali di Mekah.
2)
16
kali semasa puncak haji.
3)
18
kali selama di Madinah.
Sehingga
jemaah haji harus membeli/memasak/menyediakan makanan sendiri selama 5 hari
ketika tinggal di Mekah.
Uang living cost (beaya hidup) selama beribadah sebesar haji 1.500
Riyal Arab Saudi (1.500 x 3.800 = 5,7 juta rupiah, dengan kurs 1 Riyal Saudi = 3.800 rupiah).
1)
Untuk
membayar dam haji tamattu 400-500 Riyal.
2)
Untuk
beaya hidup 1.000 Riyal.
PENGOLAHAN SAMPAH HAJI 2018
Pemerintah
kota Mekah mengelola sampah sekitar 4.000 ton sehari.
Sampanh
dikumpulkan dengan sistem aplikasi canggih Smart Waste System.
Ada
sekitar 40.000 ton sampah dalam 10 hari selama musim haji hingga selesai.
Smart
Waste System adalah suatu Teknologi Pengolahan Sampah Cerdas memakai teknologi
digital dan aplikasi gadget.
Sampah
yang dikelola oleh pemerintah Mekah meliputi area Mekah, Arafah, Muzadalifah,
dan Mina.
Masjidil
Haram setiap hari menghasilkan sekitar 143 ton sampah.
Yang
dikumpulkan memakai 2.542 macam perlengkapan.
Ada
2.500 orang lebih personil petugas kebersihan.
Masjidil
Haram dilengkapi lebih dari 17.000 karpet dalam berbagai ukuran.
Yang
jumlahnya dapat ditambah jika diperlukan.
Wilayah
Arafah seluas 12,24 kilometer persegi menghasilkan sampah sekitar 17.144 ton.
Yang
dibuang oleh jemaah haji yang menginap 1 malam.
Daerah
Muzdalifah seluas 11,98 kilometer persegi menghasilkan sampah sekitar 2.322 ton.
Yang
dibuang oleh lebih dari 4 juta jemaah haji dari seluruh dunia yang menginap 1
malam.
Area
Mina seluas 7,85 kilometer persegi menghasilkan sekitar 14.032 ton sampah.
Yang
dibuang oleh lebih dari 4 juta jemaah haji yang bermalam selama 4 hari.
System
Teknologi sampah Cerdas yang diterapkan mampu memonitor kondisi kebersihan Mekah
secara akurat selama 24 jam sepanjang hari.
Setiap
tempat sampah dilengkapi dengan sistem sensor.
Yang
dapat mengirim data ke kantor pusat dan ke sistem aplikasinya.
Seluruh
lokasi sampah dimonitor langsung selama
24 jam.
Misalnya
jumlahnya, lokasinya, dan jadwal pembersihannya.
Masyarakat
yang tahu adanya sampah bisa langsung mengambil gambarnya.
Dan
mengirimkan datanya ke kantor pusat dan langsung segera diambil tindakan.
Sampah-sampah
yang dikumpulkan diangkut ke “engineering landfill”.
Yaitu
sebuah lahan seluas 1,5 kilometer di luar Mekah.
Yang
disiapkan dengan teknologi tinggi untuk mengubur sampah.
Lahan
digali dengan kedalaman tertentu, kemudian di dasar lubang diletakkan lembaran
“geomebram”.
Sampah
dikuburkan dan ditimbun dalam dasar lubang dari satu sisi mengarah ke sisi yang
lainnya.
Sampah akan terurai dalam waktu 20-50
tahun.
Semua anak sekolah dan masyarakat diberikan
program pendidikan cara menjaga kebersihan, pengelolaan sampah, dan merawat keindahan lingkungan.
Catatan haji 2018.
Oleh : HM. Yusron Hadi bin HM. Tauchid
Ismail, Sidoarjo, JawaTimur.
Ketua regu 23, rombongan 6, kloter 71
Surabaya.

0 comments:
Post a Comment