Monday, September 12, 2022

14880. KOMPAS MINTA MAAF SALAH FOTO ANIES BASWEDAN

 

 


 

KOMPAS MINTA MAAF SALAH PASANG FOTO ANIES BASWEDAN

Oleh: Drs HM Yusron Hadi, MM

 

 

 

Pimpinan Kompas Mengaku.

 Pemasangan Foto Anies di KPK.

 Sebuah Kelalaian.

 

Berita Kompas.

Dengan foto Gubernur DKI Jakarta.

 

 Anies Baswedan.

Diakui sebagai kelalaian.

 

Anies Baswedan.

Memilih menyampaikan catatan ini.

Pada publik.

 

Agar bisa jadi pengingat.

Bagi semua.

Dalam bernegara dan berdemokrasi.

 

Pimpinan Harian Kompas klarifikasi.

Bahwa foto Gubernur DKI Jakarta.

 

 Anies Baswedan.

Di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

 

Pada salah satu artikel beritanya.

Yaitu sebuah kelalaian.

 

Jawaban Anies Soal Fotonya di Kompas, Rocky Gerung: Halus dan Tajam

 

 

Ojo Dibanding-bandingke, Integritas Anies Keren

 

KPK Periksa Anies, Legislator DKI Ini Yakin Ada Kepentingan Politik

 

Malah Bagus, Koran Kompas Memperjelas Posisinya.

 

Penjelasan pemimpin harian terbesar.

Di tanah air ini.

 

Diketahui dari penyampaian Anies Baswedan.

 

Yang diunggah.

Dalam akun Instagram resminya.

 @Anies Rasyid Baswedan.

 

Jumat, 9 September 2022.

 

Tidak disebut.

Siapa pimpinan Kompas.

 

Yang menyampaikan penjelasan.

Pada Anies.

 

Anies menanggapi pemasangan foto dirinya.

Yang sedang di KPK.

Dalam berita Harian Kompas.

 

Berjudul.

 “Korupsi Bukan Lagi Kejahatan Luar Biasa”.

Di rubrik Politik dan Hukum.

 

 Harian Kompas.

Kamis 8 September 2022.

 

“Kemarin, sesudah memenuhi undangan KPK.

 

Untuk memberi keterangan.

Terkait Formula-E.

 

Saya menerima banyak pesan.

Tentang berita di Harian Kompas,” kata Anies.

 

Jumat, 9 September 2022.

 

“Judul beritanya besar:

Korupsi Bukan Lagi Kejahatan Luar Biasa.

 

Isinya mayoritas.

Tentang pembebasan bersyarat 23 narapidana tipikor.

 

Ada pula kolom.

Berisi daftar napi tipikor yang dibebaskan,” sambung Anies.

 

Yang aneh, kata Anies.

Terpampang foto Gubernur DKI.

 

Tidak ada hubungan dengan topik.

Yang ditulis dalam artikel.

 

Di bagian akhir artikel.

Ada 3 paragraf kecil.

 

Tentang kedatangan Gubernur DKI.

Ke KPK.

 

Juga tidak ada hubungan.

Dengan topik beritanya.

 

Menurut Gubernur Anies Baswedan.

Media memang punya kekuatan besar.

 

Dalam membentuk persepsi, opini.

Dan perasaan pembacanya.

 

“Karena punya kekuatan besar.

Maka media harus punya tanggung jawab.

Yang besar pula,” tutur Anies.

 

Mantan Rektor Universitas Paramadina Jakarta itu mengatakan.

 

Media sebagai pilar demokrasi.

Bukannya tidak boleh berpihak.

 

Tapi sebaliknya.

Media justru harus berpihak pada:

1)                Kebenaran.

2)                Keadilan.

3)                Objektif.

 

Tanggung jawab media memang berat.

Karena risiko dampak salah langkah.

Juga besar.

 

“Kemarin, beberapa pemimpin Kompas menjelaskan pada saya.

 

Bahwa penempatan foto itu.

 

Yaitu kelalaian.

Tak ada niat framing buruk,” ujarnya.

 

 

Meskipun demikian.

Anies Baswedan.

 

Menyanyangkan salah mendasar.

Terjadi di media seperti Kompas.

 

Yang pasti punya mekanisme.

Pengawasan berlapis.

 

“Hari ini.

Kompas memasang berita baru.

 

Yang menjelaskan lebih objektif.

Terkait kedatangan saya ke KPK.

 

Kompas hari ini.

Memberi contoh pada Kompas kemarin.

 

Tentang cara sebuah berita.

Seharusnya ditulis,” tuturnya.

 

Anies Baswedan menjelaskan.

Dulu Kompas hendak diberi nama:

 

 Bentara Rakyat.

 

Tapi Bung Karno.

Usul nama Kompas.

 

Karena kompas.

Yaitu penunjuk arah dan jalan.

 

“Kita berharap.

Filosofi nama Kompas.

Terus dijaga.

 

Jika sebuah kompas berfungsi baik.

Maka kita lancar dan selamat.

Mengarungi perjalanan.

 

Tapi jika jarumnya.

Terpengaruh oleh magnet (polar).

 

Maka ia tak lagi.

Dapat jadi penunjuk arah.

 

“Saya memilih percaya.

Penjelasan pemimpin Kompas.

 

Meskipun banyak yang menyarankan.

 

Saya memilih tidak membawa masalah ini .

Pada Dewan Pers,” imbuh Anies.

 

“Tapi saya memilih tetap menyampaikan catatan ini pada publik.

 

Agar bisa jadi pengingat.

Bagi kita semua.

 

Dalam bernegara.

Dan berdemokrasi,” tutup Anies, tegas.

 

(sumber kba)

 

0 comments:

Post a Comment