Monday, December 19, 2022

15875. TAK ETIS BAGI PEJABAT AKTIF BUKAN NGANGGUR SEPERTI ANIES

 


TAK ETIS BAGI PEJABAT AKTIF BUKAN NGGANGUR SEPERTI ANIES

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

Siti Zuhro:

Bawaslu jangan tuduh ngawur.

 

Pejabat aktif.

Akan kena semua.

 

Pengamat politik.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

 Siti Zuhro minta.

 

Agar Badan Pengawas Pemilu.

 (Bawaslu) RI.

 

Tak sembarang ambil kesimpulan.

Jangan menuduh:

 

1)        Curi start kampanye.

2)        Tak etis safari politik.

 

“Bawaslu itu lembaga hukum.

Produknya berupa produk hukum.

 

Jangan sembarang simpulkan.

Apalagi menuduh.

 

Tanpa dasar bukti.

Pelanggaran hukum.

Yang kuat,” kata Siti Zuhro.

 

Minggu, 18 Desember 2022.

 

Safari politik.

 Anies Baswedan.

Sosialisasi biasa.

Seperti dilakukan pihak lain.

Lewat:

 

1)                Seminar.

2)                Diskusi.

3)                Turun ke rakyat  langsung.

 

Gubernur Jawa Tengah.

 Ganjar Pranowo.

 

Dan Menteri Eric Thohir.

Juga melakukan serupa.

Seperti Anies Baswedan.

 

“Mas Ganjar juga melakukan.

Menteri Erick Thohir.

Juga melakukan.

Dengan masa besar.

Kena semua nanti,” katanya.

 

Anies Baswedan.

Rakyat biasa.

 

Atau pengangguran.

Tak punya jabatan publik.

 

Seharusnya tuduhan tak etis.

Bagi pejabat aktif.

 

Masih memegang jabatan public.

Tapi melakukan kegiatan sama.

Seperti dilakukan Anies.

 

“Anies Baswedan bukan pejabat.

Aturan mainnya.

 

Tak etis itu.

Bagi yang masih menjabat,” kata Wiwi.

 

Bawaslu diisi orang hukum.

Saat mengatakan.

 

 Anies curi start.

Dan tidak etis.

 

Bawaslu harus tahu.

Fakta hukumnya.

Dan punya fakta hukumnya,” ujar Wiwi.

 

“Saat Bawaslu bicara.

Jangan mudah menyimpulkan.

 

Nanti kena semua.

Menteri yang keliling turun itu,” imbuh Wiwi.

 

Jika tuduhan:

1)                Curi start kampanye.

2)                Tak etis.

 

Hanya pada Anies Baswedan.

Hal itu.

 

Muncul rasa tidak adil.

Dalam masyarakat.

 

Pernyataan elite politik seperti itu.

Membuat potensi kisruh warga.

 

“Yang bikin kisruh .

Sebetulnya elite.

 

Karena tidak adil.

Metinya harus memberi peluang sama.

Pada semua calon,” tegas Wiwi.

 

(Sumber kba)

0 comments:

Post a Comment