LARANGAN
DAN PERINTAH BISNIS DI QURAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Dalam
Al-Qur’an.
Allah
memberi banyak:
1)
Perintah.
2)
Larangan.
Terkait
bisnis dan ekonomi.
Untuk menciptakan
sistem:
1)
Adil.
2)
Jujur.
3)
Tak ada penindasan
A. Perintah
terkait bisnis.
Yaitu:
1)
Halal dan baik (toyib).
2)
Timbangan adil.
3)
Mencatat utang piutang.
4)
Jujur tak menipu.
5)
Memberi kemudahan bagi orang berutang.
1.
Halal dan baik (toyib).
Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat
29.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ
بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ ۚ وَلَا
تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا
Hai orang-orang beriman,
jangan kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan batil, kecuali dengan
jalan bisnis yang berlaku suka sama-suka di antara kamu. Dan jangan kamu
membunuh dirimu; sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepadamu.
2.
Timbangan adil.
Al-Quran
surah Asy-Syuara (surah ke-26) ayat 181-182.
۞ أَوْفُوا الْكَيْلَ وَلَا تَكُونُوا مِنَ الْمُخْسِرِينَ
181. Sempurnakan takaran dan jangan kamu termasuk orang
yang merugikan;
وَزِنُوا بِالْقِسْطَاسِ الْمُسْتَقِيمِ
182. dan timbang dengan timbangan yang benar (lurus).
3.
Mencatat utang piutang.
Al-Quran
surah An-Baqarah (surah ke-2) ayat 282.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ إِلَىٰ أَجَلٍ
مُسَمًّى فَاكْتُبُوهُ ۚ وَلْيَكْتُبْ بَيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ ۚ وَلَا
يَأْبَ كَاتِبٌ أَنْ يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللَّهُ ۚ فَلْيَكْتُبْ
وَلْيُمْلِلِ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ وَلَا
يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْئًا ۚ فَإِنْ كَانَ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ سَفِيهًا أَوْ
ضَعِيفًا أَوْ لَا يَسْتَطِيعُ أَنْ يُمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهُ
بِالْعَدْلِ ۚ وَاسْتَشْهِدُوا شَهِيدَيْنِ مِنْ رِجَالِكُمْ ۖ فَإِنْ لَمْ
يَكُونَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَامْرَأَتَانِ مِمَّنْ تَرْضَوْنَ مِنَ
الشُّهَدَاءِ أَنْ تَضِلَّ إِحْدَاهُمَا فَتُذَكِّرَ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَىٰ ۚ
وَلَا يَأْبَ الشُّهَدَاءُ إِذَا مَا دُعُوا ۚ وَلَا تَسْأَمُوا أَنْ تَكْتُبُوهُ
صَغِيرًا أَوْ كَبِيرًا إِلَىٰ أَجَلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ أَقْسَطُ عِنْدَ اللَّهِ
وَأَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ وَأَدْنَىٰ أَلَّا تَرْتَابُوا ۖ إِلَّا أَنْ تَكُونَ
تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيرُونَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَلَّا
تَكْتُبُوهَا ۗ وَأَشْهِدُوا إِذَا تَبَايَعْتُمْ ۚ وَلَا يُضَارَّ كَاتِبٌ وَلَا
شَهِيدٌ ۚ وَإِنْ تَفْعَلُوا فَإِنَّهُ فُسُوقٌ بِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ
وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Hai orang-orang beriman,
jika kamu muamalah tidak tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu
menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya
dengan benar. Dan jangan penulis enggan menuliskannya seperti Allah
mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang utang
mengimlakkan (apa yang akan ditulis), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah
Tuhannya, dan jangan ia mengurangi sedikitpun dari utangnya. Jika yang utang orang lemah akalnya
atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka
hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan saksikan dengan dua orang
saksi dari pria (di antaramu). Jika tak ada dua oang lelaki, maka (boleh)
seorang lelaki dan dua orang perempuan saksi yang kamu ridai, supaya jika
seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya. Jangan saksi-saksi enggan
(memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan jangan kamu jemu menulis
utang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang
demikian lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih
dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulis muamalahmu), kecuali jika
muamalah bisnis tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa
bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikan jika kamu berjual
beli; dan jangan penulis dan saksi saling menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang
demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan
bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu.
Catatan.
Ayat utang piutang ini.
Ayat terpanjang di Quran
4.
Jujur tak menipu.
Al-Quran
surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 58.
۞ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا
وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ
نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا
Sesungguhnya Allah
menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh
kamu) jika menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan
adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran sebaik-baiknya kepadamu.
Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
5.
Memberi kemudahan bagi orang berutang.
Al-Quran
surah An-Baqarah (surah ke-2) ayat 280.
وَإِنْ كَانَ ذُو عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ إِلَىٰ مَيْسَرَةٍ ۚ وَأَنْ تَصَدَّقُوا
خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Dan jika (orang yang
utang) dalam kesukaran, maka beri tangguh sampai dia lapang. Dan menyedekahkan
(sebagian atau semua utang), lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.
B. Larangan
Al-Quran dalam bisnis.
Yaitu DILARANG:
1)
Riba.
2)
Menipu timbangan.
3)
Memakan harta secara batil.
4)
Sumpah palsu.
5)
Korupsi dan suap.
1)
Dilarang Riba.
Al-Quran
surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 275.
الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي
يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا
الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا ۗ وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا ۚ
فَمَنْ جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَانْتَهَىٰ فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ
إِلَى اللَّهِ ۖ وَمَنْ عَادَ فَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا
خَالِدُونَ
Orang makan (mengambil)
riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang kemasukan setan
lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian sebab mereka
berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli sama dengan riba, padahal Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari
Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang
telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah)
kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu penghuni
neraka; mereka kekal di dalamnya.
Al-Quran
surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 278.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبَا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Hai orang-orang beriman,
bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba
(yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.
2)
Penipuan timbangan.
Al-Quran
surah Al-Mutaffifin (surah ke-83) ayat 1-3.
وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِينَ
1. Kecelakaan besar bagi orang-orang yang curang
الَّذِينَ إِذَا اكْتَالُوا عَلَى
النَّاسِ يَسْتَوْفُونَ
2. (yaitu) orang-orang yang jika menerima takaran dari
orang lain, mereka minta dipenuhi,
وَإِذَا كَالُوهُمْ أَوْ وَزَنُوهُمْ
يُخْسِرُونَ
3)
dan jika mereka menakar
atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.
3.
Memakan harta secara batil.
Al-Quran
surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 188.
وَلَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ
بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوا بِهَا إِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوا
فَرِيقًا مِنْ أَمْوَالِ النَّاسِ بِالْإِثْمِ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Dan jangan sebagian kamu memakan harta sebagian lain di
antara kamu dengan jalan batil dan (jangan) kamu
membawa (urusan) harta kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian dari
harta benda orang lain dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.
4)
Sumpah palsu dalam bisnis.
Al-Quran
surah Ali lmran (surah ke-3) ayat 77.
إِنَّ الَّذِينَ يَشْتَرُونَ بِعَهْدِ
اللَّهِ وَأَيْمَانِهِمْ ثَمَنًا قَلِيلًا أُولَٰئِكَ لَا خَلَاقَ لَهُمْ فِي
الْآخِرَةِ وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ وَلَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Sesungguhnya orang yang
menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah mereka dengan harga sedikit, mereka
tidak mendapat bagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata dengan
mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula)
akan menyucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih.
5)
Korupsi dan suap
Al-Quran
surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 188.
وَلَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ
بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوا بِهَا إِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوا
فَرِيقًا مِنْ أَمْوَالِ النَّاسِ بِالْإِثْمِ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Dan jangan sebagian kamu
memakan harta sebagian lain di antara kamu dengan jalan batil dan (jangan) kamu membawa (urusan) harta
kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian daripada harta benda orang
lain dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.

0 comments:
Post a Comment