BUKAN KATAK DALAM TEMPURUNG DI ALQURAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi,
MM
Ungkapan “seperti katak dalam
tempurung”.
Menggambarkan orang yang:
1)
Sempit pandangan.
2)
Merasa dirinya paling benar.
3)
Tak mau melihat kebenaran di luar
lingkungannya.
Peribahasa itu.
Tak disebut dalam Al-Qur’an.
Tapi banyak ayat menegur.
Orang yang:
1)
Berpikir sempit.
2)
Menolak kebenaran.
3)
Tertutup hatinya.
QS. Al-Baqarah [2]: 18
صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَرْجِعُونَ
Mereka tuli, bisu dan buta, maka mereka tak akan kembali
(ke jalan yang benar),
Catatan.
1)
Orang yang menolak petunjuk.
2)
Tak mau melihat kebenaran.
3)
Seperti orang menutup pendengaran dan
penglihatannya sendiri.
4)
Terkurung dalam kebodohan dan
kesombongan.
QS. Al-Hajj [22]: 46
أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا
أَوْ آذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا ۖ فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَٰكِنْ
تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ
Maka apakah mereka tidak
berjalan di bumi, lalu mereka punya hati yang dengan itu mereka dapat memahami
atau punya telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya
bukan mata yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.
Catatan.
1)
Orang pikirannya tertutup.
2)
Seperti katak dalam tempurung.
3)
Bukan tak punya mata.
4)
Tapi hatinya buta.
5)
Tak mau menerima ilmu.
6)
Menolak hikmah.
QS. Al-Jasiyah [45]: 23
أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَٰهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَىٰ عِلْمٍ
وَخَتَمَ عَلَىٰ سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَىٰ بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَنْ
يَهْدِيهِ مِنْ بَعْدِ اللَّهِ ۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ
Maka pernahkah kamu
melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah
membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah mengunci mati pendengaran dan
hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan
memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu
tidak mengambil pelajaran?
Catatan.
1)
Orang terkurung nafsu dan ego.
2)
Menolak pandangan lain.
3)
Pikirannya tidak bebas.
4)
Hatinya tertutup.
QS. Al-An’am [6]: 110
وَنُقَلِّبُ أَفْئِدَتَهُمْ وَأَبْصَارَهُمْ كَمَا لَمْ يُؤْمِنُوا بِهِ أَوَّلَ
مَرَّةٍ وَنَذَرُهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ
Dan (begitu pula) Kami
memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman
kepadanya (Al-Quran) pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimang
dalam kesesatan yang sangat.
Catatan.
1)
Ketika orang menolak kebenaran.
2)
Allah biarkan ia hidup dalam
“tempurung” sesat.
3)
Yang dipilih sendiri.
QS. Az-Zumar [39]: 9
أَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ آنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الْآخِرَةَ
وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ ۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ
وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ
(Apakah kamu hai
orang musyrik yang lebih beruntung) atau orang yang beribadah pada waktu malam
dengan sujud dan berdiri, sedangkan ia takut kepada (azab) akhirat dan
mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakan: "Adakah sama orang yang mengetahui
dengan orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang berakal yang dapat
menerima pelajaran.
Catatan.
1)
Orang berilmu berpandangan luas.
2)
Orang bodoh dan sombong.
3)
Hanya melihat dari sudut sempitnya
sendiri.
Kesimpulan
1)
Peribahasa “katak dalam tempurung”.
2)
Sejalan gambaran Al-Qur’an .
3)
Orang buta hati dan sempit pandangan.
4)
Tak mau belajar.
5)
Tak mau membuka diri terhadap
kebenaran.
6)
Hidup dalam kebodohan dibuat sendiri.
Islam dorong umatnya untuk
1)
Berpikir luas.
2)
Mencari ilmu.
3)
Melihat tanda-tanda Allah di alam
semesta.
4)
Tak hanya berputar dalam lingkaran
kecil pikirannya sendiri.
Peribahasa:
“Seperti katak dalam tempurung.”
Artinya.
1)
Orang sempit pandangan.
2)
Merasa dirinya sudah tahu segalanya.
3)
Padahal dunia di luar sana begitu
luas.
Sikap seperti ini.
Diperingatkan dalam Al-Qur’an.
Sebab menutup jalan ilmu dan
kebenaran.
QS Al-Hajj 46:
“Bukan mata itu yang buta, tetapi yang
buta ialah hati yang di dalam dada.”
1)
Buta paling berbahaya.
2)
Bukan pada mata.
3)
Tapi pada hati.
4)
Hati yang tidak mau belajar.
5)
Tak mau dengar nasihat.
6)
Merasa sudah tahu.
Orang seperti ini.
1)
Hidup dalam “tempurung” pikiran
sendiri.
2)
Mereka tak tuli atau buta.
3)
Secara fisik.
4)
Tapi menutup diri dari kebenaran.
Allah perintahkan manusia.
1)
Memakai akal dan hatinya.
2)
Agar pandangannya luas.
3)
Terbuka terhadap ilmu.
4)
Mau belajar dari siapa pun.
Islam memerintahkan umatnya.
Jadi pembelajar sepanjang hayat.
Rasulullah bersabda:
“Menuntut ilmu wajib bagi setiap
Muslim.”
1)
Orang beriman tidak berhenti belajar.
2)
Tak boleh merasa paling benar.
3)
Dia harus mau membuka diri.
4)
Pada pandangan yang berbeda.
5)
Selama tidak menyimpang dari kebenaran
yang Allah turunkan.
Semoga Allah menjadikan kita.
1)
Hamba berpikiran luas.
2)
Mau terus belajar.
3)
Rendah hati terima kebenaran.
4)
Dari mana pun datangnya.
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.



.jpg)

0 comments:
Post a Comment