SUATU PENDAPAT HARUS DIUJI TERBUKA
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi,
MM
Suatu pendapat atau paham.
Harus berani:
1)
Diuji.
2)
Diadu.
3)
Secara terbuka.
Sesuai semangat Al-Qur’an.
Allah sering menantang orang.
Yang menolak kebenaran.
Untuk:
1)
Mendatangkan bukti.
2)
Berdialog.
3)
Berpikir secara jujur.
QS. Al-Baqarah [2]: 111
وَقَالُوا لَنْ يَدْخُلَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ كَانَ هُودًا أَوْ نَصَارَىٰ ۗ
تِلْكَ أَمَانِيُّهُمْ ۗ قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Dan mereka (Yahudi dan
Nasrani) berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang (yang
beragama) Yahudi atau Nasrani". Demikian itu (hanya) angan-angan mereka
yang kosong belaka. Katakan (Muhammad): "Tunjukkan bukti kebenaranmu jika
kamu orang yang benar".
Catatan.
1)
“Katakan: Tunjukkan bukti kebenaranmu
jika kamu orang yang benar.”
2)
Kebenaran tak cukup dengan klaim.
3)
Tapi harus dengan dalil dan argumen.
QS. An-Nahl [16]: 125
ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ
وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ
ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
Serulah (manusia) kepada
jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran baik dan bantah mereka dengan cara baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dia lebih mengetahui tentang siapa tersesat dari jalan-Nya
dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
Catatan.
1)
Islam mendorong debat terbuka.
2)
Diskusi beretika dan rasional.
3)
Tak saling hujat.
4)
Tapi saling mencari kebenaran.
QS. Al-Kahfi [18]: 29
وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكُمْ ۖ فَمَنْ شَاءَ فَلْيُؤْمِنْ وَمَنْ شَاءَ
فَلْيَكْفُرْ ۚ إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمْ
سُرَادِقُهَا ۚ وَإِنْ يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِي
الْوُجُوهَ ۚ بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَاءَتْ مُرْتَفَقًا
Dan katakan:
"Kebenaran datangnya dari Tuhanmu; maka barang siapa ingin (beriman)
hendaklah ia beriman, dan barang siapa ingin (kafir) biarlah ia kafir".
Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang
gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan
diberi minum dengan air seperti besi mendidih yang menghanguskan muka. Itu
minuman paling buruk dan tempat istirahat paling jelek.
Catatan.
1)
Islam beri kebebasan berpikir dan
berpendapat.
2)
Tapi dalam bingkai kebenaran Ilahi.
3)
Yang bisa diuji.
QS. Yunus [10]: 35
قُلْ هَلْ مِنْ شُرَكَائِكُمْ مَنْ يَهْدِي إِلَى الْحَقِّ ۚ قُلِ اللَّهُ يَهْدِي
لِلْحَقِّ ۗ أَفَمَنْ يَهْدِي إِلَى الْحَقِّ أَحَقُّ أَنْ يُتَّبَعَ أَمَّنْ لَا
يَهِدِّي إِلَّا أَنْ يُهْدَىٰ ۖ فَمَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَ
Katakan: "Apakah di
antara sekuturmu ada yang menunjuki kepada kebenaran?" Katakanlah:
"Allah yang menunjuki kepada kebenaran". Maka apakah orang-orang yang
menunjuki kepada kebenaran lebih berhak diikuti atau orang yang tidak dapat
memberi petunjuk kecuali (bila) diberi petunjuk? Mengapa kamu (berbuat
demikian)? Bagaimanakah kamu mengambil keputusan?
Catatan.
1)
Paham yang benar harus mampu
menunjukkan arah kebenaran.
2)
Tak hanya mengklaim tanpa dasar.
Menurut Al-Qur’an.
Setiap paham, keyakinan, atau ide.
Wajib berani diuji:
1)
Secara terbuka.
2)
Ilmiah.
3)
Santun.
Kebenaran tidak takut diuji.
Yang takut diuji adalah kebatilan.
Dalam hidup ini.
Kita jumpai banyak:
1)
Pendapat.
2)
Paham.
3)
Keyakinan.
4)
Yang berbeda-beda.
Al-Qur’an ajarkan.
Bahwa kebenaran.
Tak boleh berdasar:
1)
Tradisi.
2)
Ikut-ikutan.
Tapi harus berdasarkan:
1)
Bukti.
2)
Penalaran jujur.
QS Al-Baqarah (2:111)
"Katakan: Tunjukkan bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang
benar."
1)
Setiap klaim atau pendapat.
2)
Harus siap diuji.
3)
Tanggung jawab terbuka.
Kebenaran tak perlu disembunyikan.
1)
Makin diuji.
2)
Makin tampak aslinya.
Islam mendorong untuk:
1)
Berdialog dengan santun.
2)
Berpikir dengan jernih.
3)
Berdebat dengan akhlak mulia.
Perbedaan pendapat.
1)
Tak alasan saling membenci.
2)
Tapi kesempatan temukan kebenaran.
3)
Yang lebih dalam.
Al-Qur’an beri ruang.
1)
Kebebasan berpikir.
2)
Kebenaran tidak perlu dipaksakan.
3)
Cukup ditunjukkan dengan bukti,
hikmah, dan akhlak.
Jangan seperti “katak dalam tempurung”.
1)
Merasa benar sendiri.
2)
Menolak mendengar pendapat lain.
Islam mengajarkan
1)
Terus mencari ilmu.
2)
Menguji ide.
3)
Menilai semuanya.
4)
Dengan cahaya wahyu.
Umat lslam berani berpikir terbuka.
Tapi tetap berpegang teguh.
Pada Al-Qur’an dan sunah.
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.
.jpg)





0 comments:
Post a Comment