Friday, October 10, 2025

43686. SUATU PENDAPAT DIUJI TERBUKA

 

 







SUATU PENDAPAT HARUS DIUJI TERBUKA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM

 

 

Suatu pendapat atau paham.

Harus berani:

 

1)        Diuji.

2)        Diadu.

3)        Secara terbuka.

 

Sesuai semangat Al-Qur’an.

 

Allah sering menantang orang.

Yang menolak kebenaran.

 

Untuk:

1)        Mendatangkan bukti.

2)        Berdialog.

3)        Berpikir secara jujur.

 

QS. Al-Baqarah [2]: 111


وَقَالُوا لَنْ يَدْخُلَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ كَانَ هُودًا أَوْ نَصَارَىٰ ۗ تِلْكَ أَمَانِيُّهُمْ ۗ قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

 

Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani". Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakan (Muhammad): "Tunjukkan bukti kebenaranmu jika kamu orang yang benar".

 

 

Catatan.

 

1)        “Katakan: Tunjukkan bukti kebenaranmu jika kamu orang yang benar.”

 

2)        Kebenaran tak cukup dengan klaim.

 

3)        Tapi harus dengan dalil dan argumen.

 

 

QS. An-Nahl [16]: 125


ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ

 

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran baik dan bantah mereka dengan cara baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dia lebih mengetahui tentang siapa tersesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

 

Catatan.

 

1)        Islam mendorong debat terbuka.

2)        Diskusi beretika dan rasional.

 

3)        Tak saling hujat.

4)        Tapi saling mencari kebenaran.

 

QS. Al-Kahfi [18]: 29


وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكُمْ ۖ فَمَنْ شَاءَ فَلْيُؤْمِنْ وَمَنْ شَاءَ فَلْيَكْفُرْ ۚ إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا ۚ وَإِنْ يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ ۚ بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَاءَتْ مُرْتَفَقًا

 

Dan katakan: "Kebenaran datangnya dari Tuhanmu; maka barang siapa ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barang siapa ingin (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi mendidih yang menghanguskan muka. Itu minuman paling buruk dan tempat istirahat paling jelek.

 

Catatan.

 

1)        Islam beri kebebasan berpikir dan berpendapat.

 

2)        Tapi dalam bingkai kebenaran Ilahi.

3)        Yang bisa diuji.

 

 

QS. Yunus [10]: 35


قُلْ هَلْ مِنْ شُرَكَائِكُمْ مَنْ يَهْدِي إِلَى الْحَقِّ ۚ قُلِ اللَّهُ يَهْدِي لِلْحَقِّ ۗ أَفَمَنْ يَهْدِي إِلَى الْحَقِّ أَحَقُّ أَنْ يُتَّبَعَ أَمَّنْ لَا يَهِدِّي إِلَّا أَنْ يُهْدَىٰ ۖ فَمَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَ

 

Katakan: "Apakah di antara sekuturmu ada yang menunjuki kepada kebenaran?" Katakanlah: "Allah yang menunjuki kepada kebenaran". Maka apakah orang-orang yang menunjuki kepada kebenaran lebih berhak diikuti atau orang yang tidak dapat memberi petunjuk kecuali (bila) diberi petunjuk? Mengapa kamu (berbuat demikian)? Bagaimanakah kamu mengambil keputusan?

Catatan.

 

1)        Paham yang benar harus mampu menunjukkan arah kebenaran.

 

2)        Tak hanya mengklaim tanpa dasar.

 

 

Menurut Al-Qur’an.

Setiap paham, keyakinan, atau ide.

 

Wajib berani diuji:

1)        Secara terbuka.

2)        Ilmiah.

3)        Santun.

 

Kebenaran tidak takut diuji.

Yang takut diuji adalah kebatilan.

 

Dalam hidup ini.

Kita jumpai banyak:

 

1)        Pendapat.

2)        Paham.

 

3)        Keyakinan.

4)        Yang berbeda-beda.

 

Al-Qur’an ajarkan.

Bahwa kebenaran.

 

Tak boleh berdasar:

 

1)        Tradisi.

2)        Ikut-ikutan.

 

Tapi harus berdasarkan:

 

1)        Bukti.

2)        Penalaran jujur.

 

QS Al-Baqarah (2:111)


"Katakan: Tunjukkan bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar."

 

1)        Setiap klaim atau pendapat.

 

2)        Harus siap diuji.

3)        Tanggung jawab terbuka.

 

Kebenaran tak perlu disembunyikan.

1)        Makin diuji.

2)        Makin tampak aslinya.

 

Islam mendorong untuk:

1)        Berdialog dengan santun.

2)        Berpikir dengan jernih.

3)        Berdebat dengan akhlak mulia.

 

Perbedaan pendapat.

 

1)        Tak alasan saling membenci.

2)        Tapi kesempatan temukan kebenaran.

3)        Yang lebih dalam.

 

Al-Qur’an beri ruang.

 

1)        Kebebasan berpikir.

2)        Kebenaran tidak perlu dipaksakan.

 

3)        Cukup ditunjukkan dengan bukti, hikmah, dan akhlak.

 

Jangan seperti “katak dalam tempurung”.

1)        Merasa benar sendiri.

2)        Menolak mendengar pendapat lain.

 

Islam mengajarkan

 

1)        Terus mencari ilmu.

2)        Menguji ide.

 

3)        Menilai semuanya.

4)        Dengan cahaya wahyu.

 

Umat lslam berani berpikir terbuka.

Tapi tetap berpegang teguh.

Pada Al-Qur’an dan sunah.

 

Sumber

1)        Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.

2)        ChatGPT.

 

3)        Copilot.

4)        Cici.

 

5)        Claude.

6)        Grok.

 

0 comments:

Post a Comment