KHILAFIAH NU DAN MUHAMMADIYAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Beda pendapat (khilafiah).
1)
Muhammadiyah.
2)
Nahdlatul Ulama (NU).
Semua ranah fikih.
Atau praktik agama.
Bukan pokok akidah.
Tetap akui lslam .
A.
Penentuan Awal Ramadan dan Idul Fitri
Muhammadiyah:
1)
Pakai hisab hakiki wujudul hilal.
2)
Perhitungan astronomi murni.
3)
Jika menurut hitungan hilal sudah
“wujud” meski belum terlihat.
4)
Maka esok hari masuk bulan baru.
NU:
1)
Pakai rukyat bil fi’li
2)
Pengamatan langsung dan hisab.
3)
Bulan baru ditetapkan.
4)
Jika hilal terlihat atau saksi rukyat
diterima.
2. Tahlilan & Kenduri Kematian
Muhammadiyah:
1)
Anggap tahlilan 3, 7, 40 hari.
2)
Tak ada tuntunan khusus dari Nabi.
3)
Lebih dianjurkan berdoa.
4)
Sedekah langsung tanpa penentuan hari
tertentu.
NU:
1)
Tahlilan bid‘ah hasanah (baik).
2)
Tradisi mendoakan mayit dan menguatkan
silaturahmi.
3. Maulid Nabi & Tradisi Keagamaan
Muhammadiyah:
1)
Memperingati maulid sarana dakwah.
2)
Tak dianggap ibadah khusus.
NU:
1)
Menghidupkan maulid, selawat, manaqib,
dan barzanji.
2)
Ekspresi cinta Nabi.
3)
Selama tak melanggar syariat.
4. Quṇut Subuh
Muhammadiyah:
1)
Umumnya tak qunut subuh.
2)
Kecuali ada musibah besar.
3)
Qunut nazilah.
NU:
1)
Qunut Subuh rutin.
2)
Sesuai mazhab Syafi‘i.
5. Zakat Profesi & Zakat Fitrah
Muhammadiyah:
1)
Zakat profesi (pendapatan/gaji).
2)
Ijtihad kontemporer.
NU:
1)
Sebagian kiai menerima.
2)
Sebagian tekankan zakat mal klasik.
3)
Banyak lembaga NU kelola zakat
profesi.
6. Posisi Tangan Saat Salat
Muhammadiyah:
1)
Dalil hadis sahih.
2)
Tangan sedekap di bawah dada/di atas
pusar.
NU:
1)
Umumnya di bawah dada.
2)
Sedikit di bawah pusar.
3)
Sesuai Syafi‘i.
4)
Tekankan khusyuk daripada detail
posisi.
7. Cara Dakwah dan Organisasi
Muhammadiyah:
1)
Pembaharuan (tajdid).
2)
Pendidikan modern.
3)
Rumah sakit.
4)
Amal usaha.
NU:
1)
Menjaga tradisi pesantren.
2)
Mengakar di desa.
3)
Kembangkan tasawuf.
4)
Tradisi agama lokal.
Titik Temu Penting
MU dan NU.
1)
Berpegang Al-Qur’an dan Sunah.
2)
Mengakui 4 mazhab.
3)
Beda metode ijtihad dan penekanan
tradisi.
4)
Perbedaan tak saling menyesatkan.
5)
Para pendiri tekankan ukhuwah Islamiah.
Inti sikap bijak:
1)
Khilafiah ranah ijtihad.
2)
Selama tak menyalahi prinsip tauhid
dan rukun iman-islam.
3)
Semua sah menurut syariat.
Tema beda Muhammadiyah dan NU.
1)
Tidak beda pokok akidah.
2)
Beda perincian fikih, ibadah, dan
budaya.
A.
Ibadah Pokok
1.
Penentuan awal Ramadan/Idul Fitri –
hisab wujudul hilal (Muhammadiyah) vs rukyat bil fi’li plus hisab (NU).
2.
Qunut Subuh – umumnya tidak dilakukan
(Muh) vs dilakukan rutin (NU).
3.
Cara takbir dalam salat Id –
tujuh-lima (Muh, berdasarkan beberapa riwayat) vs tujuh-lima plus doa tertentu
(NU).
4.
Posisi tangan saat salat – di bawah
dada/di atas pusar (Muh) vs di bawah pusar (NU).
5.
Membaca basmalah dalam salat jahriah –
pelan (Muh) vs dikeraskan (NU, sesuai Syafi’i).
6.
Bacaan doa iftitah, rukuk, sujud –
versi hadits berbeda (Muh) vs versi Syafi’i (NU).
7.
Jamak & qasar salat musafir –
condong ke rukhsah sederhana (Muh) vs memakai panduan mazhab Syafi’i lebih
rinci (NU).
B.
Ibadah Sunah & Tradisi
8.
Tahlilan 3, 7, 40 hari – tidak disunahkan
(Muh) vs dianjurkan bid‘ah hasanah (NU).
9.
Kenduri/selamatan – tidak dianjurkan
ibadah khusus (Muh) vs sarana doa bersama (NU).
10.
Maulid Nabi, barzanji, manaqib – boleh
asal dakwah, tidak ibadah khusus (Muh) vs dianjurkan sebagai ungkapan cinta
Nabi (NU).
11.
Yasinan malam Jumat – amalan mubah tak
wajib (Muh) vs dianjurkan (NU).
12.
Ziarah kubur & tabarruk – sekadar
mendoakan (Muh) vs juga mengambil berkah doa bersama (NU).
13.
Ratib, wirid panjang, zikir berjamaah
– lebih ringkas (Muh) vs tradisi wirid tertentu (NU).
14.
Peringatan Isra’ Mi’raj, Nuzulul
Qur’an – mubah tanpa ritual khusus (Muh) vs dianjurkan (NU).
C.
Zakat & Muamalah
15.
Zakat profesi/gaji – difatwakan wajib
(Muh) vs sebagian ulama NU baru menerima belakangan.
16.
Pembayaran zakat fitrah – boleh uang
setara (Muh) vs lebih utama beras/makanan pokok (NU).
D.
Fiqh Sosial & Metode
17.
Pendekatan ijtihad – langsung Al-Qur’an
& Sunah (Muh) vs berpegang mazhab Syafi’i rujukan utama (NU).
18.
Tasawuf & tarekat – berhati-hati,
tasawuf akhlaki (Muh) vs menerima tarekat mu‘tabarah (NU).
19.
Sikap terhadap budaya lokal – selektif
purifikasi (Muh) vs akomodatif selama tak melanggar syariat (NU).
E.
Organisasi & Dakwah
20.
Pendidikan & amal usaha – modern,
sekolah dan rumah sakit (Muh) vs pesantren dan madrasah tradisional (NU).
21.
Bentuk kepemimpinan keagamaan – sistem
tarjih kolektif (Muh) vs otoritas kiai dan bahtsul masail (NU).
Catatan Penting
1)
Tujuan sama:
Menegakkan tauhid, syariat, dan maslahat umat.
2)
Ranah ijtihad:
Semua perbedaan bersumber dari metode istinbath (pengambilan hukum) dan
tradisi, bukan pertentangan akidah.
3)
Sikap bijak:
Menghormati praktik masing-masing, karena kedua organisasi sama-sama
Ahlus Sunnah wal Jamaah dan bagian dari umat Islam Indonesia.
Ringkasnya:
1)
Perbedaan Muhammadiyah dan NU cara dan
tradisi ibadah, bukan iman dasar.
2)
Keduanya melengkapi wajah Islam di
Indonesia.
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.






%20-%20Copy.jpg)