Khutbah
Jumat, 16-11-2012
Khutbah-1: “Menyambut Tahun Baru Islam 1434 Hijriah”
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين
إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ
وَ نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ
أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَاِلنَا
مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَ مَنْ يُضْلِلْ
فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ
وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَ رَسُوْلُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَ عَلىَ اَلِهِ وَ أَصْحَابِهِ وَ مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ أَمَّا
بَعْدُ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ
حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون
Para
jamaah yang berbahagia,
Marilah kita selalu meningkatkan takwa
kepada Allah SWT dengan menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala
larangan-Nya.
Para
jamaah yang berbahagia,
Kamis, 15 November 2012 kemarin, bertepatan
dengan Awal Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1434 Hijriah, dan bertepatan dengan 1
Suro Tahun 1946 pada kalender Jawa.
Para
jamaah yth.
Pada sistem Kalender Masehi, sebuah
hari/tanggal diawali pada pukul 24.00 waktu setempat, sedangkan Kalender
Hijriah, sebuah hari/tanggal dimulai ketika terbenamnya Matahari di tempat
tersebut. Kalender Hijriah berdasarkan peredaran Bulan, sedangkan kalender
Masehi berdasarkan peredaran Matahari.
Di
Jawa, bulan Muharram disebut bulan Suro. Sebagian orang Jawa meyakini bulan
Suro mempunyai makna khusus. Mereka menyambutnya dengan berbagai kegiatan: ada
yang menanggap wayang semalam suntuk, melekan, tirakatan, memandikan pusaka
semacam keris dan tombak, dan sebagainya. Sebagian orang Jawa menganggap bulan
Suro dan bulan Selo adalah "bulan gawat". Mereka menghindari hajatan pada
bulan Suro dan bulan Selo, karena takut mendapatkan kesialan.
Para
jamaah yth.
Dalam hadis shohih Muslim, dinyatakan
bahwa :” dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, ”Allah SWT
berfirman, ’Aku disakiti oleh anak Adam. Karena dia mencela waktu, padahal Aku adalah pengatur waktu, Akulah yang
membolak-balikkan malam dan siang.” (HR. Muslim).
Para
jamaah yth.
Berdasarkan hadis tersebut di atas, jelaslah
bahwa mencela waktu adalah sesuatu yang telarang. Mengapa mencela waktu adalah
terlarang? Karena Allah SWT sendiri berfirman bahwa Dia-lah yang mengatur siang
dan malam. Apabila seseorang mencela waktu dengan menyatakan bahwa bulan
tertentu adalah bulan sial atau pada bulan tertentu selalu membuat celaka, maka
artinya orang tersebut sama dengan mencela yang sang mengatur waktu, yaitu
Allah SWT.
Para
jamaah yang berbahagia,
¨bÎ) no£Ïã Íqåk¶9$# yZÏã «!$# $oYøO$# u|³tã #\öky Îû É=»tFÅ2 «!$# tPöqt t,n=y{ ÏNºuq»yJ¡¡9$# ßöF{$#ur !$pk÷]ÏB îpyèt/ör& ×Pããm 4 Ï9ºs ßûïÏe$!$# ãNÍhs)ø9$# 4 xsù (#qßJÎ=ôàs? £`ÍkÏù öNà6|¡àÿRr& 4 (#qè=ÏG»s%ur úüÅ2Îô³ßJø9$# Zp©ù!%x. $yJ2 öNä3tRqè=ÏG»s)ã Zp©ù!$2 4 (#þqßJn=÷æ$#ur ¨br& ©!$# yìtB tûüÉ)GãKø9$#
Artinya”
“ Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam
ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat
bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu
Menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin
itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah
bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” QS At-Taubah (9:36)
Para
jamaah yang berbahagia,
Adapun nama bulan Hijriah dan
bulan Jawa sebagai berikut:
1.
Muharram
( Suro)
2.
Safar
(Sapar)
3.
Robiul
Awal ( Mulud)
4.
Robiul
Akhir ( bakdo Mulud)
5.
Jumadil
Awal (Jumadil awal)
6.
Jumadil
Akhir( Jumadil Akhir)
7.
Rajab
(Rejeb)
8.
Syakban
(Ruwah)
9.
Ramadhan
(Poso)
10.
Syawal
(sawal)
11.
Dzulqoidah
(Selo)
12.
Dzulhijjah
(Besar)
Para jamaah yang berbahagia,
Nabi berdakwah 13 tahun di Mekah (umur
40-53 tahun), dan 10 tahun di Medinah (usia 53 – 63 tahun). Ketika Nabi berumur 50 tahun, disebut tahun berduka karena istri beliau, Khadijah RA, dan paman beliau,
Abu Thalib RA, meninggal dunia. Ketika Nabi berumur 52 tahun terjadi
peristiwa Isra’ Mikraj. Sedangkan Hijrah dari Mekah ke Madinah dilakukan ketika
Nabi berumur 53 tahun. Nabi berusia 55 tahun sewaktu memimpin Perang Badar.
Perang Uhud terjadi ketika Nabi berumur 56 tahun. Mekah dikuasai Nabi secara damai pada umur 61
tahun, dan Nabi wafat pada usia 63 tahun.
Setelah
Rosul SAW wafat, kemudian kepala Negara dijabat Abu Bakar Sidik RA selama 2 tahun (633-635 M).
Setelah Abu Bakar RA wafat, maka pimpinan dipegang Umar bin Khattab RA selama
10 tahun (635-645 M). Pada waktu Umar Bin Khattab RA menjadi kepala negara di
Madinah, banyak negara yang tunduk di bawah kepemimpinannya, antara lain: Mesir,
Irak atau Mesopotamia, Yaman, Bahrain, Persia
atau Iran, Palestina, Siria, dan Turki,
Para
jamaah yang berbahagia
Khalifah Umar Bin Khattab RA mengangkat
beberapa Gubernur untuk memimpin wilayahnya, antara lain: Muawiyyah sebagai
gubernur di Syiria dan Yordania, Amru bin Ash menjadi Gubernur Mesir, Musa Al-
Asy’ari menjabat Gubernur Kuffah, Mu’adz
bin Jabal sebagai Gubernur Yaman, Abu Hurairah RA menjadi Gubernur Bahrain. Sebagai Ibu Kota
Negara atau pusat pemerintahan adalah Medinah, dengan seorang Kepala Negara
yang disebut Amirul Mukminin adalah Umar Bin Khathab RA.
Ketika Amirul Mukminin Umar Bin Kahttab
RA berkirim surat kepada para gubernurnya, para gubernur tersebut
merasakan ada kejanggalan karena
surat-surat tersebut tidak mencantumkan tanggal surat. Menyadari hal tersebut,
maka Umar Bin Khattab RA segera mengumpulkan para tokoh dan sahabat di Madinah
untuk membicarakan kalender Islam. Dalam rapat tersebut muncullah
bermacam-macam pendapat untuk menentukan dimulainya kalender Islam, antara lain
: Kalender Islam dimulai dari tahun lahirnya Nabi SAW, sejak Nabi SAW diangkat
menjadi rosul, ketika Nabi Isra’ Mikraj, wafatnya Nabi SAW. Kemudian Ali Bin Abi Thalib
RA berpendapat, sebaiknya kalender Islam dimulai dari tahun Hijriahnya Nabi
Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah.
Akhirnya, pada tahun 638 Masehi yang
bertepatan dengan tahun 17 Hijriyah, khalifah Umar
bin Khattab RA menetapkan awal patokan
penanggalan Islam adalah tahun terjadinya
peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. Tanggal 1 Muharam Tahun 1 Hijriah
bertepatan dengan tanggal 16 Juli 622 Masehi..
Para
jamaah yang berbahagia,
KH
Mustofa Bisri menjelaskan bahwa nama
"bulan Suro", seperti nama-nama bulan Jawa yang lain, sangat mungkin bermula
dari istilah bahasa Arab. Dari kata “Asyura” atau “Asyrah" yang bermakna “sepuluh”. Umat Islam
menyambut bulan Muharram (Suro) sebagai awal tahun baru Hijriah. Sedangkan pada
hari Aysuro-nya (tanggal 10 Muharram) disunatkan untuk melakukan puasa; karena
ada riwayat yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW berpuasa pada hari itu. Kalau
kemudian ada kepercayaan bahwa bulan Suro itu merupakan "bulan gawat"
atau "bulan sial", barangkali ada kaitannya dengan tragedi
terbunuhnya Sayidina Husein Bin Ali RA yang terjadi pada hari Asyuro di bulan
Muharram.
Kalau benar, bahwa ada sebagian orang Jawa
menganggap bulan Selo dan bulan Suro adalah bulan gawat dan bulan sial,
sehingga tidak berani menyelenggarakan hajatan pada bulan-bulan tersebut. Tentu saja, yang repot adalah orang
Jawa sendiri, karena bulan Selo dan bulan Suro adalah milik orang Jawa sendiri.
Para
jamaah yang berbahagia,
Pada peringatan Tahun Baru Hijriah ini,
semua umat Islam disarankan untuk tetap membiasakan menggunakan kalender
Hijriah dalam kegiatan sehari-hari. Misalnya, dalam setiap pengumuman keagamaan
misalnya di masjid, musholla, atau tempat lainnya, agar disampaikan juga
kalender Hijriahnya. Misalnya, hari ini Jumat,16 November 2012 bertepatan
dengan tanggal 2 Muharram 1434 Hijriah. Dengan demikian, umat Islam akan
semakin akrab dengan kalender Hijriah.
Para
jamaah yang berbahagia,
Pada setiap pergantian tahun, jumlah umur
kita bertambah banyak. Tetapi, hal itu
menunjukkan pula bahwa jatah umur
kita semakin berkurang. Setiap pergantian tahun, bulan, bahkan pergantian hari
pun, sebaiknya kita gunakan untuk muhasabah, evaluasi diri, menilai diri
sendiri, apakah selama ini kita sudah mengisi dan menggunakan waktu dengan baik. Ataukah
sebaliknya, kita telah menyia-nyiakan umur kita. Kalau belum baik marilah kita
perbaiki, sedangkan kalau sudah bagus terus kita tingkatkan agar kehidupan kita
berakhir dengan baik, dan memperoleh khusnul khotimah.
Allah SWT berfirman:
ö
ÎóÇyèø9$#ur ÇÊÈ ¨bÎ) z`»|¡SM}$# Å"s9 Aô£äz ÇËÈ wÎ) tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=ÏJtãur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# (#öq|¹#uqs?ur Èd,ysø9$$Î/ (#öq|¹#uqs?ur Îö9¢Á9$$Î/ ÇÌÈ
Artinya : “Demi
masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal kebaikan, dan saling menasehati
supaya mentaati kebenaran dan saling menasehati agar menetapi kesabaran.” QS
Al-Asr (103:1-3)
Para
jamaah yang berbahagia,
Dalam
surat tersebut dijelaskan bahwa seiring dengan berjalannya waktu, ternyata
semua manusia berada dalam kerugian. Mungkin karena pada dasarnya semua manusia
sulit bersyukur atas nikmat yang diperoleh dalam hidupnya, sehingga selalu
merugi. Sedangkan orang-orang yang tidak merugi adalah orang-orang yang
beriman, beramal soleh, saling bernasihat dalam kebenaran dan saling bernasihat
dalam kesabaran.
Ada
pepatah yang menyatakan bahwa “semua pesta pasti akan berakhir”. Artinya, apa
pun jabatan dan pangkat kita. Berapapun kekayaan yang kita miliki semua pasti akan
berakhir. Pangkat yang tinggi atau tidak punya pangkat. Jabatan yang menjulang
maupun tidak memiliki jabatan apapun, kekayaan yang melimpah maupun kemiskinan
yang penuh derita. Semua itu pasti akan berakhir, dan masing-masing manusia
akan bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang dikerjakan selama hidupnya.
Tanggung jawab masing-masing pribadi terhadap Yang Maha Kuasa.
Para
jamaah yang berbahagia,
Sudah banyak orang-orang terkenal yang telah
mendahului kita. Misalnya, Bung Karno yang menjadi presiden selama 21 tahun,
sejak 1945 sampai 1966. Pak Harto menjadi presiden selama 32 tahun, sejak 1966
sampai 1998. Banyak orang-orang di bumi ini yang terkenal dan memiliki kekayaan
yang sangat luar biasa, tetapi pada akhirnya semua akan meninggalkan dunia yang
fana ini. Apalagi manusia biasa seperti kita ini, cepat atau lambat pasti akan
meninggalkan dunia ini, dan mempertanggungjawabkan semua yang telah kita
kerjakan selama hidup kita.
Para
jamaah yang berbahagia,
Marilah
kita berusaha sekuat tenaga untuk mengisi sisa waktu hidup kita dengan segala
amal kebaikan, dengan menjalankan semua perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya.
agar kita berhasil mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akherat. Amin Ya Robbal
Alamin.
بَارَكَ
اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ
وَ
نَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَ ذِكْرِ الْحَكِيْمِ
وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ
تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
-Duduk-
Khutbah-2
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين
إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ
وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ وَ نَعُوْذُ بِاللهِ
مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ
أَعْمَاِلنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ
وَ
مَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ
لاَشَرِيْكَ لَهُ
وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَ رَسُوْلُهُ
اَللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ
وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ ٌ وبارك
عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ
عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ
إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ
مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا
وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا
غِلًّا لِلَّذِيْنَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيم
ٌ
رَبَّنَا
هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ
إِمَامًا
رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِي الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَ الْحَمْدُِ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
عِبَادَ
اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى
وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ.
فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ
واسئلوه
من فضله يعتكم,
ولذكر الله اكبر
Selesai
BAGUS SEKALI MATERI INI COCOK DG BULAN SEKARANG YG BERTEPATAN DG BLN MUHARROM UNTUK DI SAMPAIKAN . BIAR MASYARAKAT PAHAM TENTANG SEJARAH ISLAM .
ReplyDeleteBAGUS SEKALI MATERI INI COCOK DG BULAN SEKARANG YG BERTEPATAN DG BLN MUHARROM UNTUK DI SAMPAIKAN . BIAR MASYARAKAT PAHAM TENTANG SEJARAH ISLAM .
ReplyDeletenyuwun ijin kopy nggeh
ReplyDelete