KURANGI BERGANTUNG KEPADA
MAKHLUK
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Kurangi Ketergantungan kepada Makhluk
Imam Muslim meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda,
"Tidakkah kalian mau berbaiat
kepada Rasulullah?"
Saat itu beberapa orang baru masuk Islam.
Kami menjawab, "Kami telah berbaiat
kepada Anda, wahai Rasulullah."
Rasulullah bersabda lagi, "Tidakkah
kalian mau berbaiat kepada Rasulullah?"
Maka kami segera mengulurkan tangan
sambil berkata,
"Kami telah berbaiat kepada Anda,
wahai Rasulullah. Maka atas dasar apakah kami mesti berbaiat lagi?”
Rasulullah bersabda, "Menyembah kepada Allah, beribadah kepada
Allah, dan jangan menyekutukan-Nya dengan apa pun, salat 5 waktu, dan taat
kepada Allah dan Rasul-Nya."
Kemudian Rasulullah membisikkan kalimat dengan suara sangat lirih.
Rasulullah bersabda,
"Dan janganlah kalian minta-minta
sesuatu apa pun kepada orang.
Sungguh saya telah melihat salah seorang
dari mereka.
Tatkala tongkatnya terjatuh dia tidak minta
orang lain untuk mengambilkannya."
Kita harus latihan tidak minta bantuan
orang untuk hal-hal yang kecil.
Agar bisa mengurangi ketergantungan kepada
makhluk secara lahiriah.
Misalnya, bangun tidur melipat selimut
sendiri dan mencuci piring sendiri sehabis makan.
Ini termasuk bagian dari latihan
tawakal.
Mulai dari hal-hal yang kecil kita
upayakan sekuat tenaga agar tidak meminta-minta.
Apalagi minta harta.
Teruslah lakukan apa yang bisa kita lakukan
tanpa minta bantuan kepada orang lain.
Ada saatnya kita memang butuh
pertolongan orang lain.
Tapi bukan berarti kita boleh menikmati
pemberian bantuan itu.
Hal itu bisa membuat kita terbiasa dan
tergantung pada orang lain
Upayakan sekuat tenaga dari kita
sendiri.
Termasuk dalam hal yang harus dibayar,
maka jangan menghindar.
Misalkan, saat mampir di toilet umum,
jangan pergi diam diam atau menunggu penjaganya mengantuk.
Jika ketahuan malah berkata,
"Saya cuma menunggu teman."
Tapi bayarlah sendiri
Jangan meminta-minta.
Jika naik kendaraan umum, jangan minta
dibayari teman.
Jangan suka mengumpulkan hal yang
menjadi beban di dunia dan akhirat
Sempurna ikhtiar tidak sekadar di mulut,
tapi sampai dalam hati.
Hati kita bertawakal.
Kita berharap berkah hanya dari Allah
dengan memutus harapan dari makhluk.
Rasanya pasti akan berbeda.
(Sumber Aa gym)
0 comments:
Post a Comment