MUDAH MENYALAHKAN SEPERTI
NABI MUSA KEPADA NABI KHIDIR
Oleh Drs. HM Yusron
Hadi,MM
Arti ilmu laduni
Ilmu laduni
adalah ilmu yang diperoleh dengan mendekatkan diri kepada Allah.
Sehingga orang mampu
menguasai suatu ilmu tanpa harus belajar.
Ilmu laduni adalah
ilmu yang diberikan langsung oleh Allah kepada hamba-Nya yang disayangi.
Tanpa lewat proses
belajar
KISAH NABI MUSA DAN NABI
KHIDIR
Nabi Musa ditanya
umatnya,
“Wahai Nabi Musa,
siapakah manusia paling pinter di dunia ini?”
Nabi Musa menjawab
dengan yakin,
“Saya manusia paling
pinter.
Tak ada lagi manusia
lebih pinter dibanding aku.”
Kemudian,
Nabi Musa ditegur Allah.
Nabi Musa mengajak
muridnya bernama Yusak bin Nun.
Mencari pertemuan 2
laut.
Karena hamba yang
disayangi Allah menguasai 2 lautan.
Hal itu adalah
isyarat.
Bahwa Nabi Khidir
punya 2 kecerdasan, yaitu:
1. Cerdas rasional.
2. Cerdas intuisi.
Rasional adalah
menurut pikiran yang sehat.
Intuisi adalah bisikan
hati atau kemampuan memahami sesuatu tanpa dipelajari.
Al-Quran surah
Al-Kahfi (surah ke-1) ayat 65-68.
فَوَجَدَا عَبْدًا مِنْ عِبَادِنَا آتَيْنَاهُ رَحْمَةً
مِنْ عِنْدِنَا وَعَلَّمْنَاهُ مِنْ لَدُنَّا عِلْمًا
Lalu mereka bertemu
dengan seorang hamba di antara hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya
rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi
Kami.
قَالَ لَهُ مُوسَىٰ هَلْ أَتَّبِعُكَ عَلَىٰ أَنْ
تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا
Musa berkata kepada
Khidir: "Bolehkah aku mengikutimu agar kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang
benar di antara ilmu yang telah diajarkan kepadamu?"
قَالَ إِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيعَ مَعِيَ صَبْرًا
Dia menjawab:
"Sesungguhnya kamu tidak akan sanggup sabar bersama aku.
وَكَيْفَ تَصْبِرُ عَلَىٰ مَا لَمْ تُحِطْ بِهِ خُبْرًا
Dan bagaimana kamu
dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum punya pengetahuan yang cukup tentang
hal itu?"
Ayat di atas
menjelaskan.
Bahwa cara mendapat
ilmu laduni adalah dengan mengejar kasih sayang Allah.
Jika berhasil, maka
orang bisa mendapat ilmu laduni.
Yaitu ilmu yang
langsung diberikan oleh Allah, tanpa belajar.
Nabi Musa ingin
berguru kepada Nabi Khidir yang punya ilmu laduni.
Aslinya, Nabi Khidir
menolaknya.
Nabi Khidir menilai
Nabi Musa tak bisa sabar mengikutinya.
Karena Nabi Musa tak
punya ilmunya.
Ilmu itu diberi oleh
Allah.
Jika Nabi Musa tak
diberi ilmu oleh Allah.
Maka bagaimana bisa
sabar menghadapinya.
Jika manusia tak paham
modus dan alasannya
Maka dia tak bisa
sabar.
Dalam logika wajar apa
yang dilakukan Nabi Khidir tak masuk akal, yaitu:
1. Dibolehkan menumpang
perahu, tapi perahunya dirusak.
Hal itu sikap tak
punya rasa terima kasih.
2. Di tengah
jalan, ketemu anak tak dikenal, langsung dibunuhnya.
Hal itu tindakan
kriminal sangat kejam.
3. Saat diusir penduduk,
ternyata malah membangun rumah milik penduduk yang akan roboh.
Hal itu semuanya tak
bisa diterima akal yang normal
Sehingga Nabi Musa tak
bisa diterima oleh Nabi Musa.
Orang biasa yang tak
diberi tahu motif dan alasannya.
Akan menolaknya.
Tapi, Nabi Khidir
diberi tahu motif dan alasannya oleh Allah.
Maka jangan mudah
menyalahkan orang lain.
Sebelum tahu motif dan
alasannya.
Nabi Ayub diberi ilmu
laduni bisa membuat baju besi
Al-Quran surah
Al-Anbiya (surah ke-21) ayat 80.
وَعَلَّمْنَاهُ صَنْعَةَ لَبُوسٍ لَكُمْ لِتُحْصِنَكُمْ
مِنْ بَأْسِكُمْ ۖ فَهَلْ أَنْتُمْ شَاكِرُونَ
Dan telah Kami ajarkan
kepada Daud membuat baju besi untuk kamu, guna menjagamu dalam perang; Maka
hendaklah kamu bersyukur (kepada Allah).
Nabi Yusuf diberi ilmu
laduni bisa menafsirkan mimpi.
Al-Quran surah Yusuf
(surah ke-12) ayat 6.
وَكَذَٰلِكَ يَجْتَبِيكَ رَبُّكَ وَيُعَلِّمُكَ مِنْ
تَأْوِيلِ الْأَحَادِيثِ وَيُتِمُّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَعَلَىٰ آلِ يَعْقُوبَ
كَمَا أَتَمَّهَا عَلَىٰ أَبَوَيْكَ مِنْ قَبْلُ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ ۚ إِنَّ
رَبَّكَ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Dan demikianlah Tuhanmu,
memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkan-Nya kepadamu sebagian dari
tabir mimpi dan disempurnakan-Nya nikmat-Nya kepadamu dan kepada keluarga
Yakqub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada dua orang
bapakmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Tuhanmu Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Nabi Adam diberi ilmu
laduni bisa memahami alam semesta.
Ilmu itu tak diajarkan
kepada para malaikat.
Al-Quran surah
Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 31.
وَعَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ
عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَٰؤُلَاءِ إِنْ كُنْتُمْ
صَادِقِينَ
Dan Dia mengajarkan
kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada
para Malaikat.
Lalu berfirman: "Sebutkan
kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang yang benar!"
Abu Bakar diberi ilmu
laduni bisa menafsirkan mimpi Rasulullah.
1. Rasulullah bersabda,
“Saya mimpi diikuti
banyak kambing warna hitam.
Kemudian diikuti kambing warna putih lebih banyak lagi.
Sampai kambing warna
hitam tak tampak.”
Abu Bakar berkata,
“Artinya, hampir semua
orang Arab akan masuk lslam.
Kemudian orang
non-Arab masuk lslam lebih banyak lagi.
Sehingga orang Arab
tak tampak.”
Rasulullah bersabda,
“Abu Bakar, engkau pinter.
Malaikat Jibril
berkata seperti itu kepadaku.”
2. Rasulullah bersabda,
“Aku mimpi lomba naik
tangga denganmu.
Aku menang 2,5 tangga
darimu.”
Abu Bakar berkata,
“Artinya Rasulullah wafat lebih dulu.
Dan saya meninggal 2,5
tahun kemudian.”
Umar bin Khattab diberi
ilmu laduni bisa melihat situasi dari jarak ribuan kilo meter jauhnya.
Umar bin Khattab
sedang khotbah Jumat.
Tiba-tiba Umar bin
Khattab berteriak dengan keras,
“Wahai Sariyah,
larilah kalian ke atas gunung.”
Umar bib Khattab
bercerita bahwa saat khotbah.
Bisa melihat pasukan
lslam di wilayah Persia saat diserang musuh.
Maka Umar bin Khattab
mengingatkan mereka.
Abu Jahal adalah orang
pertama yang memperingati lsra Mikraj.
Abu Jahal berkata
kepada Rasulullah,
“Muhammad, kamu kan
baru datang dari lsra mikraj.
Saya akan mengumpulkan
orang-orang.
Agar mendengarkan
ceritamu.”
Kemudian Abu Jahal
mengumpulkan masyarakat untuk mendengar kisah lsra Mikraj.
(Sumber Ngaji
Filsafat Dr Fahrudin Faiz)
0 comments:
Post a Comment