PELAJARAN MELETUSNYA GUNUNG
SEMERU
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, M.M.
Saat semua normal.
Manusia sering lupa.
Siapa dirinya.
Dan siapa Allah Yang Maha
Pencipta Alam Semesta.
Allah Maha Penjaga jagat
raya.
Saat tak ada gunung meletus.
Tak ada gempa bumi.
Tak ada banjir.
Tak ada puting beliung.
Semua berjalan normal saja.
Manusia sering lupa siapa dirinya.
Ada manusia yang berkacak pinggang.
Menghina Allah.
Dan mencampakkan aturan-Nya
Bahkan, dengan sombongnya ingin
menggantikan Allah.
Manusia ingin membuat
aturan.
Mengatur alam dengan seenaknya.
Hutan digunduli.
Gunung dikeruk.
Dan alam lingkungan dirusak.
Peristiwa Banjir bandang,
gunung meletus.
Gempa bumi, angin taufan.
Dan peringatan alam lainnya.
Hal itu termasuk ayat-ayat-Nya untuk
mengingatkan manusia.
Tapi, manusia tetap
manusia.
Angkuh dan sombong.
Merasa bisa dan merasa
berkuasa. Itu tabiat manusia.
Maka, saat terjadi musibah.
Ketika terjadi bencana.
Itu waktu terbaik.
Bagi manusia untuk menyadari
semuanya.
Kembali kepada-Nya.
Mengembalikan semua urusan
dunia dan akhirat.
Kepada Allah saja.
Karena Allah sejatinya
pemilik alam semesta.
Pemilik mutlak dunia dan
akhirat.
Allah berhak mengatur hidup
kita.
Sesuka Allah.
Manusia tak punya hak apa pun.
Manusia asalnya tak ada.
Sekarang ada di bumi.
Kelak akan hilang dari muka
bumi.
Di balik alam semesta.
Manusia dan segala kehidupan.
Ada Allah Maha Pencipta dan
Pengatur.
Allah Maha Sempurna dan
Bijaksana.
Ya Allah.
Ampunilah dosa kami.
Kesombongan dan keangkuhan
kami.
Yang angkuh dan sombong.
Karena merasa mampu
menguasai dunia ini.
MUSIBAH BISA MENIMPA ORANG
BERDOSA DAN TIDAK
Fitnah adalah bencana yang bisa
menimpa orang bersalah.
Dan tidak bersalah.
Musibah terjadi karena kesalahan
manusia.
Al-Quran surah Asy-Syura (surah
ke-42) ayat 30.
وَمَا
أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
Dan apa saja musibah yang menimpamu, karena
perbuatan tanganmu sendiri, dan
Allah memaafkan sebagian besar (kesalahanmu).
Musibah terjadi
dengan izin Allah
Al-Quran surah At-Tagabun (surah
ke-64) ayat 11.
مَا
أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ
يَهْدِ قَلْبَهُ ۚ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Tidak ada suatu musibah pun yang
menimpa seseorang, kecuali dengan izin Allah; dan barang siapa beriman kepada
Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu.
Musibah untuk menguji
dan menempa manusia.
Al-Quran surah Al-Hadid (surah
ke-57) ayat 22-23.
مَا أَصَابَ
مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ
قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
Tidak
ada suatu bencana yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri,
melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami
menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian mudah bagi Allah.
لِكَيْلَا
تَأْسَوْا عَلَىٰ مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ ۗ وَاللَّهُ لَا
يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
(Kami
jelaskan yang demikian) agar kamu jangan
bersedih terhadap apa yang luput dari
kamu, dan agar kamu jangan
terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak
menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.
Fitnah ujian bencana alam yang
terjadi.
Tidak hanya menimpa orang berdosa
saja.
Tapi juga bisa menimpa
orang yang tidak berdosa.
Jika orang berdosa ditimpa mudarat akibat bencana.
Maka itu akibat dosanya.
Jika orang tidak berdosa ditimpa
bencana dan masih hidup.
Maka itu ujian untuk melihat
kualitas imannya.
Jika dia wafat, padahal tak
berdosa.
Atau dosanya tak seimbang dengan
musibah yang menimpanya.
Maka itu tangga untuk mendapat
kedudukan tinggi di sisi Allah.
Sumber:
1.Suara.muhammadiyah.
2.KH Hafidz
Abdurrahman)
0 comments:
Post a Comment