GUBERNUR JAKARTA ANIES
BASWEDAN INGKAR JANJI
Anies Baswedan Ingkar Janji.
Bedanya LUPA JANJI atau INGKAR
JANJI
Cara mengeceknya amat gampang.
Lupa terhadap janjinya.
Hal itu umumnya pekerjaan politisi.
Cara mengeceknya gampang.
Berapa jumlah janji saat
kampanye?
Tak ada yang ingat.
Saat masih menjadi calon.
Dia berjanji di sana sini.
Di daerah sini berjanji.
Di daerah sana juga berjanji.
Berapa jumlah janjinya?
Lupa!
Gak ada angka yang disebut.
Saat masih calon bupati,
walikota, atau gubernur.
Dia banyak berjanji.
Tapi dia lupa.
Apa saja yang pernah
dijanjikan.
Soal jumlah janji.
Anies Baswedan.
Gubernur DKI Jakarta.
Masih ingat janjinya.
Yaitu ada 23 janji
politiknya.
Saat kampanye.
Rakyat malah yang lupa.
Tapi, Anies Baswedan.
Masih terus mengingatkan 23
janjinya.
Janji harus terus ditagih.
Dan Anies Baswedan akan memenuhinya.
Agak langka manusia satu
ini.
Pada umumnya.
Setelah menjadi pejabat.
Selain lupa janjinya.
Ada yang ingkar.
Terhadap janjinya sendiri.
Hal itu biasa dalam
politik.
Janji adalah makanan calon
pejabat.
Tiap periode.
Setelah menjadi pejabat.
Awalnya dia lupa.
Terhadap janjinya sendiri.
Ketika rakyat menagih, baru
ingat.
Tapi tak juga dipenuhi.
Dia ingat janjinya.
Tapi tak dipenuhi.
Hal itu disebut:
INGKAR JANJI
Anies Baswedan pernah
berjanji saat kampanye.
Yaitu akan mensubsidi air
bersih.
Kepada warga DKI 80 persen.
Dan ternyata.
Anies Baswedan ingkar
janji.
Air bersih memang disubsidi.
Tapi tidak 80 persen.
Seperti janjinya.
Anies Baswedan.
Malah memberi subsidi 90
persen.
Ini namanya ingkar janji.
Janjinya subsidi 80 persen.
Tapi faktanya 90 persen.
Ada kelebihan 10 persen.
Jika semua politisi.
Ingkar janjinya.
Model Anies Baswedan.
Maka rakyat pasti senang.
Janji adalah utang.
Utang 80, tapi dibayar 90.
Rakyat mana yang tak
senang?
(Sumber FB)
0 comments:
Post a Comment