Sunday, October 12, 2025

43712. CARA ATASI KONFLIK TETANGGA

 

 




CARA ATASI KONFLIK TETANGGA DI ALQURAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM

 

 

Cara atasi konflik dengan tetangga.

Menurut Al-Qur’an.

 

Yaitu:

1)        Bersikap Baik dan Sabar kepada Tetangga.

 

2)        Menyelesaikan dengan Musyawarah dan Adil.

 

3)        Menghindari Gibah dan Fitnah

4)        Menahan Amarah dan Memaafkan.

 

5)        Membalas Keburukan dengan Kebaikan

 

 

A.       Bersikap Baik dan Sabar kepada Tetangga

 

QS An-Nisa [4]: 36


۞ وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا

 

Sembahlah Allah dan jangan kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak yatim, orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak suka orang sombong dan membanggakan diri.

 

Catatan.

 

1)        Allah memerintahkan berbuat baik.

2)        Tak hanya kepada keluarga.

 

3)        Tapi juga pada tetangga dekat dan jauh.

4)        Saat terjadi konflik.

 

5)        Kebaikan dan kesabaran.

6)        Jadi langkah awal redakan ketegangan.

 

B.       Menyelesaikan dengan Musyawarah dan Adil

 

QS Al-Hujurat [49]: 9-10

 


وَإِنْ طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا ۖ فَإِنْ بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الْأُخْرَىٰ فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي حَتَّىٰ تَفِيءَ إِلَىٰ أَمْرِ اللَّهِ ۚ فَإِنْ فَاءَتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا ۖ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ

 

Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman berperang hendaklah kamu damaikan keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut, damaikan  keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai orang yang berlaku adil.

 

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

 

10. Sesungguhnya orang-orang beriman bersaudara. Sebab itu damaikan (perbaiki hubungan) kedua saudaramu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.

 

Catatan.

 

1)        Kalau terjadi pertengkaran.

2)        Atau salah paham dengan tetangga.

 

3)        Al-Qur’an ajarkan damai dan musyawarah.

 

4)        Tak memperpanjang masalah.

 

5)        Tapi mencari keadilan dan perdamaian.

 

C.       Tak Gibah dan tak Fitnah

 

QS Al-Hujurat [49]: 12


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

 

Hai orang-orang beriman, jauhi kebanyakan prasangka (curiga), karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan jangan mencari keburukan orang dan jangan bergunjing satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentu kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.

 

Catatan.

 

1)        Banyak konflik tetangga.

2)        Berawal dari gosip dan prasangka.

 

3)        Al-Qur’an ajarkan menjaga lisan.

4)        Tak sebarkan kabar yang belum pasti.

 

D.       Menahan Amarah dan Memaafkan

 

QS Ali Imran [3]: 134


الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

 

(Yaitu) orang yang mengifakkan (hartanya), pada waktu lapang maupun sempit, dan orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang yang berbuat kebajikan.

 

Catatan.

 

1)        Menahan amarah dan memberi maaf.

2)        Kunci damai.

 

3)        Tak berarti lemah.

4)        Tapi dewasa iman.

 

E.       Membalas Keburukan dengan Kebaikan

 

QS Fussilat [41]: 34


وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ۚ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ

 

Dan tidak sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan) dengan cara lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan dia ada permusuhan seolah-olah  menjadi teman sangat setia.

 

Catatan.

 

1)        Puncak akhlak Qurani.

2)        Membalas keburukan dengan kebaikan.

 

3)        Tetangga bermusuhan.

4)        Bisa berubah jadi sahabat.

 

5)        Jika dibalas dengan akhlak lembut.

 

Kesimpulan

 

Konflik dengan tetangga.

Termasuk ujian sosial.


Al-Qur’an ajarkan 5 langkah damai:

Yaitu:

1)        Bersikap baik dan sabar.

2)        Selesaikan dengan musyawarah.

 

3)        Jauhi gosip dan prasangka.

4)        Tahan amarah, maafkan kesalahan.

5)        Balas keburukan dengan kebaikan.

 

Dengan pedoman ini.

Insya Allah lingkungan kita.

Jadi sakinah, penuh rahmah, dan ukhuwah.

 

Sumber

1)        Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.

2)        ChatGPT.

 

3)        Copilot.

4)        Cici.

 

5)        Claude.

6)        Grok.

 

0 comments:

Post a Comment