CARA ATASI KONFLIK TETANGGA DI ALQURAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi,
MM
Cara atasi konflik dengan tetangga.
Menurut Al-Qur’an.
Yaitu:
1)
Bersikap Baik dan Sabar kepada Tetangga.
2)
Menyelesaikan dengan Musyawarah dan
Adil.
3)
Menghindari Gibah dan Fitnah
4)
Menahan Amarah dan Memaafkan.
5)
Membalas Keburukan dengan Kebaikan
A.
Bersikap Baik dan Sabar kepada Tetangga
QS An-Nisa [4]: 36
۞ وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ
إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي
الْقُرْبَىٰ وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ
وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا
فَخُورًا
Sembahlah Allah dan jangan kamu mempersekutukan-Nya dengan
sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak
yatim, orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, dan teman sejawat, ibnu
sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak suka orang sombong dan
membanggakan diri.
Catatan.
1)
Allah memerintahkan berbuat baik.
2)
Tak hanya kepada keluarga.
3)
Tapi juga pada tetangga dekat dan jauh.
4)
Saat terjadi konflik.
5)
Kebaikan dan kesabaran.
6)
Jadi langkah awal redakan ketegangan.
B.
Menyelesaikan dengan Musyawarah dan
Adil
QS Al-Hujurat [49]: 9-10
وَإِنْ طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا ۖ
فَإِنْ بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الْأُخْرَىٰ فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي
حَتَّىٰ تَفِيءَ إِلَىٰ أَمْرِ اللَّهِ ۚ فَإِنْ فَاءَتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا
بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا ۖ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
Dan kalau ada dua
golongan dari mereka yang beriman berperang hendaklah kamu damaikan keduanya!
Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang
melanggar perjanjian kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah.
Kalau dia telah surut, damaikan keduanya
menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai
orang yang berlaku adil.
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ
فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
10. Sesungguhnya orang-orang
beriman bersaudara. Sebab itu damaikan (perbaiki hubungan) kedua saudaramu dan
takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.
Catatan.
1)
Kalau terjadi pertengkaran.
2)
Atau salah paham dengan tetangga.
3)
Al-Qur’an ajarkan damai dan
musyawarah.
4)
Tak memperpanjang masalah.
5)
Tapi mencari keadilan dan perdamaian.
C.
Tak Gibah dan tak Fitnah
QS Al-Hujurat [49]: 12
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ
إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ
أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا
اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Hai orang-orang beriman,
jauhi kebanyakan prasangka (curiga), karena sebagian dari prasangka itu dosa.
Dan jangan mencari keburukan orang dan jangan bergunjing satu sama lain. Adakah
seorang di antara kamu suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka
tentu kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.
Catatan.
1)
Banyak konflik tetangga.
2)
Berawal dari gosip dan prasangka.
3)
Al-Qur’an ajarkan menjaga lisan.
4)
Tak sebarkan kabar yang belum pasti.
D.
Menahan Amarah dan Memaafkan
QS Ali Imran [3]: 134
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ
وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
(Yaitu) orang
yang mengifakkan (hartanya), pada waktu lapang maupun sempit, dan orang yang
menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang yang
berbuat kebajikan.
Catatan.
1)
Menahan amarah dan memberi maaf.
2)
Kunci damai.
3)
Tak berarti lemah.
4)
Tapi dewasa iman.
E.
Membalas Keburukan dengan Kebaikan
QS Fussilat [41]: 34
وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ۚ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ
أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ
حَمِيمٌ
Dan tidak sama kebaikan
dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan) dengan cara lebih baik, maka tiba-tiba
orang yang antaramu dan dia ada permusuhan seolah-olah menjadi teman sangat setia.
Catatan.
1)
Puncak akhlak Qurani.
2)
Membalas keburukan dengan kebaikan.
3)
Tetangga bermusuhan.
4)
Bisa berubah jadi sahabat.
5)
Jika dibalas dengan akhlak lembut.
Kesimpulan
Konflik dengan tetangga.
Termasuk ujian sosial.
Al-Qur’an ajarkan 5 langkah damai:
Yaitu:
1)
Bersikap baik dan sabar.
2)
Selesaikan dengan musyawarah.
3)
Jauhi gosip dan prasangka.
4)
Tahan amarah, maafkan kesalahan.
5)
Balas keburukan dengan kebaikan.
Dengan pedoman ini.
Insya Allah lingkungan kita.
Jadi sakinah, penuh rahmah, dan
ukhuwah.
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.




.bmp)
.png)