MEKAH ISTIMEWA
Oleh: Drs. H.
M. Yusron Hadi, M.M.

Beberapa
orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang keistimewaan kota Mekah?” Dr Ilyas
Abdul Gani menjelaskannya
A.
Keistimewaaan kota Mekah adalah berikut ini.
1.
Kota Mekah tempat dibangunnya Baitullah (rumah Allah) yaitu Kakbah.
2.
Kota Mekah tempat kelahiran Nabi Muhammad, seorang Rasul akhir
zaman.
3.
Kakbah yang berada di dalam Masjidil-Haram di Mekah adalah kiblat
untuk menghadapkan wajah bagi umat Islam yang melaksanakan salat.
4.
Semua umat Islam yang mampu diwajibkan mengunjungi Kakbah di Mekah.
5.
Kota Mekah adalah tanah suci yang aman.
6.
Tidak boleh terjadi pertumpahan darah di wilayah Mekah.
7.
Kota Mekah dapat menghapuskan dosa orang yang bertobat.
8.
Mekah tempat disyariatkan melakukan tawaf mengelilingi Kakbah.
9.
Tidak ada tempat lain di bumi ini yang diwajibkan mengunjunginya
bagi yang mampu, selain Mekah.
10. Tidak ada
lokasi lain yang diwajibkan menghadap dan melambaikan tangan selain Kakbah,
Hajar Aswad, dan Rukun Yamani yang berada di Mekah.
11. Orang yang mengerjakan
salat di Masjidil-Haram, Mekah berpahala lebih baik 100.000 kali masjid lain,
selain salat di Masjid Nabawi, Madinah yang berpahala lebih baik 1.000 kali.
12. Umat Islam
dilarang menghadap atau membelakangi Mekah, ketika buang hajat.
13. Di kota Mekah
semua orang dilarang membawa senjata.
14. Orang yang
berniat jahat di Mekah akan langsung mendapatkan balasannya, meskipun belum
melakukan kejahatan.
15. Orang yang
berbuat jahat di Mekah, dosanya berlipat ganda.
16. Semua orang
kafir dilarang masuk kota Mekah.
17. Di dalam Masjidil-Haram
Mekah terdapat tempat mustajab(semua doa pasti
dikabulkan oleh Allah).
19. Jabir berkata bahwa Rasulullah bersabda,
- صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى
أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ
وَصَلاَةٌ فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلاَةٍ
فِيمَا سِوَاهُ
Salat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih
utama 1000 kali daripada salat di masjid lainnya selain Masjidil Haram. Salat
di Masjidil Haram lebih utama 100.000 kali daripada salat di masjid lainnya.”
Daftar Pustaka
1. Rasjid,
Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap). Penerbit Sinar Baru Algensindo.
Cetakan ke-80, Bandung. 2017.
2. Al-Mubarakfury,
Syaikh Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
3. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.
4. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017.
5. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
6. Tafsirq.com
online
0 comments:
Post a Comment