PENSIUN
DIANGGAP BEBAN APBN
Oleh: Drs. H. M. YusronHadi, M.M.

1. Kepada
YTH :
2. Bp.
Presiden Republik Indonesia
3. Bp.
Menko Keuangan Republik Indonesia
4. Komisaris
Utama dan Direktur Utama PT TASPEN
PERSERO.
5. Assalamu’alaikum
Warahmatullahi wabarakatuh.
6. Dengan
penuh rasa prihatin sebagai seorang pensiunan yang semasa muda telah bekerja
dengan penuh kesungguhan, tanpa berharap lebih dengan keikhlasan yang penuh,
walaupun digaji di bawah standar hidup layak.
7. Tetapi
tidak adanya penghargaan dan sedikit pun perhatian kepada para Pensiunan dari
Pemerintah Bapak Joko Widodo, Bapak Bambang Brojo Negoro Menko Keuangan
Republik Indonesia yang telah menganggap pensiunan adalah manusia-manusia tak
berarti yang hanya menjadi beban Negara yang memberatkan APBN tiap tahun.
8. Bapak-bapak
yang terhormat, kalau boleh saya yang rendah bertanya,”Di mana Uang Tabungan
Pensiun Kami?”
9. Uang
pensiun PNS bukan bagian dari APBN, tapi hasil tabungan pensiun yang
dikumpulkan dan dipotong dari gaji tiap bulan, walaupun dengan gaji yang ada
dibawah standar kehidupan yang layak.
10. Tabungan
Pensiun itu sebuah tabungan asuransi yang dikembangkan secara bunga bertumbuh
setiap bulan selama 30 tahun.
11. Yang jika diperhitungan dengan standar BI rate
uang pensiun terendah PNS gol II itu akan
mencapai Rp2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) per bulan.
12. Perhitungan
dengan Standar BI Rate 6% per tahun yang dipotong dari 4,75 % gaji selama 30
tahun akan menghasilkan Dana Pensiun mencapai Rp 500.000.000,- (Lima ratus juta
rupiah).
13. Sedangkan golongan III sebesar sampai Rp
1.000.000.000,- (satu milyar) atau pensiun per bulan sekitar Rp 5.000.000,-
(lima juta rupiah).
14. Selama
ini yang kami terima sebagai uang pensiun hanya sekitar 40% dari potensi dana pensiun yang kami tabung.
15. Mengapa
kami PENSIUNAN masih dianggap menjadi beban APBN?
16. Bapak
Presiden, Bapak Menko Keuangan yang terhormat,
17. Uang
pensiun itu uang tabungan kami yang kami pinjamkan bukan uang belas kasihan
Negara Kepada Kami.
18. Adalah
sangat tidak layak bila kami Pensiunan dianggap menjadi Beban Negara apa pun
alasannya.
19. Betapa
ganjilnya bahwa kami para pensiunan dianggap sampah kehidupan yang menjadi
beban Pemerintah saat ini, yang seharusnya berani mengambil tanggung jawab
Pemerintah yang terdahulu.
20. Bapak
Presiden, Bapak Menko Keuangan dengan disaksikan Komisaris Utama dan Direktur
Utama PT. TASPEN PERSERO yang makan Gaji dari Tabungan pensiun Kami.
21. Tolong
hargai kami sebagai mana layaknya.
22. Ingat
keberadaan Pemerintahan saat ini TIDAK AKAN PERNAH TERJADI tanpa pengorbanan
kami.
23. Tanpa
perjuangan kami apa yang Bapak –bapak dapatkan saat ini tidak akan pernah
Bapak-Bapak rasakan.
24. Tolong
hargai kami.
(I D Aziz, Bersama Pensiunan renta yang diperhinakan).
(Sumber:
Internet)
0 comments:
Post a Comment