ANEH
KORBAN MALAH DISALAHKAN
Oleh Drs.
HM. Yusron Hadi, MM

1. *Bahkan
monyet lebih ber-ahklak.
2. Oleh Tere
Liye.
3. Korban
adalah orang yang menderita kerugian karena kejahatan yang dilakukan orang
lain.
4. Ada
sebuah rumah, kemalingan, hilang sudah isi rumah itu.
5. Pemilik
rumah tadi malam tidak mengunci pintu rumahnya.
6. Kalian
tahu apa komen orang2?
7. Sebagian
besar akan komen: "Salah sendiri, kenapa nggak dikunci pintu
rumahnya."
8. Atau
"Lain kali, kunci dong pintu rumahnya."
9. Hari
ini, orang2 entah kenapa mulutnya kejam sekali.
10. Jahat
sekali.
11. Pun
ketika menulis komen, dsbgnya.
12. Cepat
sekali menyambar, dan isinya sangat kejam.
13. Komen2
ini salah fatal.
14. Kacau
balau logikanya.
15. Kok
yang dikomentari malah korbannya?
16. Salah
dia gitu?
17. Apa
salah pemilik rumah?
18. Memangnya
dia dosa, masuk neraka gara2 dia tidak mengunci pintu rumahnya?
19. Se-senti
pun dia tidak bersalah.
20. Lantas
kenapa dia malah disalahkan?
21. Sudah
kemalingan, disalahkan pula.
22. Apakah
pemilik rumah melanggar UU?
23. Melanggar
etika?
24. Melanggar
agama dengan tidak mengunci pintu rumahnya?
25. Seriusan,
jika kalian hanya sibuk menyalahkan pemilik rumah, kalian benar2 telah menjadi
orang dengan hati yang gelap.
26. Dia
itu korban.
27. Kenapa
elu nggak menghujat pencurinya?
28. Kenapa
elu nggak fokus menyalahkan penjahatnya?
29. Atau
elu sama tabiatnya dengan penjahat tsb?
30. Hari
ini, dalam perkara apapun, kasus ini bisa jadi cerminan.
31. Orang2
lupa esensi sebuah kejahatan.
32. Dia
malah fokus mengomentari korbannya.
33. Ngapain
elu malah nyinyirin korbannya?
34. Dia
mau ngunci pintu, dia mau lupa kek, dia mau apapun alasannya, pemilik rumah toh
sudah menutup pintu tsb.
35. Yang
salah itu pencurinya.
36. Karena
kalau dia orang baik, bahkan nemu uang sekarung di jalan, dia tidak mau ambil.
37. Lah
ini jelas2 menyelinap malam2, maling.
38. Tapi
netizen hari ini, mau bagaimana lagi.
39. Jarinya
lebih cepat bergerak dibanding kepalanya berpikir.
40. Tidak
sempat merenungkan hakikat sebuah kejadian.
41. Siapa
sebenarnya yg salah.
42. Semua
serba instan.
43. Bahkan
komenpun instan.
44. Hajar
saja, yang penting komen.
45. Tidak
ada momen berpikir, jangan2 komen saya ini receh sekali.
46. Atau yg lebih serius, jangan2 komen saya ini
menyakiti korban kemalingan.
47. Dan
terus, tapi, tapi, tapi, kan tapi tetap salah pemilik rumah dong.
48. Yes,
terus saja mengotot dia paling bijak.
49. Saking
bijaknya, bahkan ada netizen yang komen: "Dasar goblok memang pemilik
rumahnya.
50. Sudah
tahu banyak maling, pintu tidak dikunci.
51. Goblok
banget."
52. Atau
ada yang komen: "Hahaha, rasain itu pemilik rumahnya, rumah kok nggak
dikunci." atau,
53. "Mampus
elu. Lagian biasa sajalah. Cuma kemalingan ini."
54. Lihatlah!
55. Bahkan
monyet lebih berahklak dibanding orang ini.
56. Dia
memaki dan menertawakan orang yang sedang dizalimi.
57. Bahkan,
jangan2, sebenarnya hewan lebih mulia lagi, analogi ini bisa diprotes oleh
mereka.
(Sumber: internet Tere Liye)
0 comments:
Post a Comment