Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Manusia
dapat menyebut Tuhan Allah dengan nama apa pun.
Tetapi
harus dengan nama-Nya yang benar.
Umat
Islam menyebut nama Tuhan Allah dengan nama yang diberikan oleh Tuhan Allah sendiri.
Dalam
Al-Quran dan hadis sahih disebutkan 99 nama Tuhan Allah.
1.
Ar-Rahman.
2.
Ar-Rahim.
3.
Al-Karim.
4.
Al-Hakim.
5.
Dan
seterusnya.
Yang
menjadi mahkotanya adalah Allah.
Al-Quran
surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 110.
قُلِادْعُوااللَّهَأَوِادْعُواالرَّحْمَٰنَ
ۖ أَيًّامَاتَدْعُوافَلَهُالْأَسْمَاءُالْحُسْنَىٰ ۚ وَلَاتَجْهَرْبِصَلَاتِكَوَلَاتُخَافِتْبِهَاوَابْتَغِبَيْنَذَٰلِكَسَبِيلًا
Katakan: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman.
Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai asmaul husna (nama-nama
yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam salatmu dan jangan
pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu."
Al-Quran
surah Toha (surah ke-20) ayat 8.
اللَّهُلَاإِلَٰهَإِلَّاهُوَ
ۖ لَهُالْأَسْمَاءُالْحُسْنَىٰ
Dia Allah, tidak ada tuhan (yang berhak disembah)
melainkan Dia, Dia mempunyai asmaul husna (nama-nama yang baik).
Al-Quran
surah Al-A’raf (surah ke-7 ) ayat 180.
وَلِلَّهِالْأَسْمَاءُالْحُسْنَىٰفَادْعُوهُبِهَا
ۖ وَذَرُواالَّذِينَيُلْحِدُونَفِيأَسْمَائِهِ ۚ سَيُجْزَوْنَمَاكَانُوايَعْمَلُونَ
Hanya milik Allah asmaul husna, maka bermohonlah
kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkan orang yang
menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan
mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.
Al-Quran
surah Al-Hasyr (surah ke-59) ayat 24
هُوَاللَّهُالْخَالِقُالْبَارِئُالْمُصَوِّرُ
ۖ لَهُالْأَسْمَاءُالْحُسْنَىٰ ۚ يُسَبِّحُلَهُمَافِيالسَّمَاوَاتِوَالْأَرْضِ ۖ وَهُوَالْعَزِيزُالْحَكِيمُ
Dia Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang
Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya
apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.
Umat
Islam lebih senang menyebut "Allah" daripada memakai bahasa Inggris
"God".
Karena
semua nama, selain Allah dapat dipermainkan.
Misalnya.
1.
Dengan
menambah "s" pada kata "God" menjadi “Gods”.
Yang
artinya “tuhan-tuhan” atau “banyak tuhan”.
Tetapi
tidak ada bentuk jamak dari kata "Allah" (Dia Yang Maha Esa).
2.
Jika
ditambah kata "dess" pada kata "God" menjadi "Goddess".
Yang
artinya “tuhan perempuan)”.
Tetapi
dalam Islam tidak ada yang namanya "Allah laki-laki" atau "Allah
perempuan".
Karena
Allah tidak punya jenis kelamin.
3.
Jika
ditambah "bapak" pada "tuhan", maka menjadi "tuhan bapak".
Tetapi
dalam Islam tidak ada yang namanya “tuhan bapak”.
4.
Jika
ditambahkan "ibu" pada "tuhan" maka menjadi "tuhan ibu".
Tetapi
tidak ada yang namanya “tuhan ibu” dalam Islam.
5.
Jika
ditambah nama tertentu pada "tuhan", maka menjadi "tuhan palsu".’
Tetapi
dalam Islam tidak ada Allah palsu.
Sehingga
umat Islam lebih suka menyebut Tuhan dengan "Allah" sesuai dengan
bahasa Arabnya.
(Sumber Zakir Naik)
0 comments:
Post a Comment