ADA
6 MODEL
SEDEKAP DALAM SALAT
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Ada
6 cara sedekap dalam salat
1. Sedekap
di dada.
2. Sedekap
di antara dada dan pusar.
3. Sedekap
tepat di atas pusar
4. Sedekap
di bawah pusar
5. Sedekap
di dada kiri di atas jantung
6. Tidak
sedekap, tapi kedua tangan lurus ke bawah
Perbedaan cara sedekap dalam salat menurut 4 mazhab.
Mazhab
Hanafi.
1. Telapak
tangan kanan di atas punggung tangan kiri diletakkan di bawah pusar.
2. Pria
melingkarkan jari kelingking dan jempol tangan kanan pada pergelangan tangan
kiri.
3. Wanita
cukup meletakkan kedua tangan di atas dada, dengan telapak tangan kanan di atas
punggung tangan kiri, tanpa melingkarkan jari kelingking dan jempol, karena
cara ini lebih menutupi untuk wanita.
Mazhab
Maliki.
1. Tidak
bersedekap, kedua tangan dilepaskan ke bawah.
Mazhab
Syafii.
1. Cara
ke-1: Telapak tangan di atas tangan kiri berada di tengah-tengah, yaitu di
bawah dada dan di atas pusar.
2. Cara
ke-2: Telapak tangan di atas tangan kiri di atas pusar agak miring ke kiri
yaitu di atas jantung hati anggota tubuh manusia paling mulia.
Mazhab
Hambali.
1. Tangan kanan di
atas tangan kiri diletakkan di bawah pusar.
Cara
sedekap
Dalam
bersedekap (menumpangkan kedua tangan di atas perut atau melipatkan tangan di
atas perut) saat salat.
Caranya
dengan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri.
Dari
Sahal bin Saad Rasulullah bersabda,”Manusia diperintahkan agar laki-laki
meletakkan tangan kanan di atas lengan kiri ketika salat”.
(HR.
Bukhari).
Posisi jari-jemari tangan terdapat beberapa perbedaan menurut 4
mazhab.
Menurut
mazhab Hambali dan mazhab Syafii dengan cara meletakkan tangan kanan di atas
lengan tangan kiri atau mendekatinya.
Menurut
mazhab Hanafi dengan cara meletakkan telapak tangan kanan di atas punggung
tangan kiri.
Untuk
jemaah laki-laki melingkarkan jari kelingking dan jempol tangan kanan pada
pergelangan tangan kiri.
Untuk jemaah wanita cukup meletakkan kedua tangan di atas dada,
dengan telapak tangan kanan di atas punggung tangan kiri, tanpa melingkarkan
jari kelingking dan jempol, karena cara ini lebih menutupi untuk wanita.
Menurut
mazhab Hanafi dan Hambali dengan cara meletakkan kedua tangan di bawah pusar.
Ali
bin Abi Thalib yang berkata,”Berdasar sunah Rasulullah dengan meletakkan tangan
kanan di atas tangan kiri, posisinya berada di bawah pusar.”
(HR.
Ahmad dan Abu Daud).
Menurut
mazhab Syafii dianjurkan memposisikan kedua tangan berada di tengah-tengah.
Yaitu
berada di bawah dada dan di atas pusar atau agak miring ke kiri.
Karena
letak hati manusia berada pada posisi tersebut.
Kedua
tangan berada pada anggota tubuh yang paling mulia.
Wa’il
bin Hujr berkata,”Saya melihat Rasulullah salat, beliau meletakkan kedua tangan
di atas dada beliau dengan salah satu tangan di atas tangan yang
lain”.
Menurut mazhab Maliki, dianjurkan melepaskan kedua tangan.
1) Tidak
bersedekap dalam salat.
2) Kedua
tangan menjulur dengan lentur, tidak kaku, dan tidak mendorong orang
yang berada di depannya, karena dapat mengganggu kekhusyukan salat.
Menurut
mazhab Maliki, bersedekap dalam salat hukumnya adalah:
1) Dalam
salat sunah, memposisikan tangan di atas dada hukumnya mubah (pilihan bebas).
2) Dalam
salat wajib, bersedekap hukumnya makruh, karena bersedekap seolah-olah ia
bersandar.
3) Dalam
salat wajib, jika seseorang bersedekap bukan untuk bersandar, tetapi
karena ingin mengikuti sunah atau tidak berniat apa pun, hukumnya tidak makruh.
Mayoritas
ulama bersepakat posisi kedua tangan dalam salat adalah bersedekap dengan
meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri.
Hakikat
mazhab Maliki yang menganjurkan untuk melepaskan kedua tangan adalah
bertujuan untuk:
1) Memerangi
perbuatan orang yang tidak mengikuti sunah, yaitu perbuatan orang yang
bersedekap dengan tujuan bersandar.
2) Menghilangkan
keyakinan dan prasangka orang awam bahwa bersedekap dalam salat itu hukumnya
wajib.
Daftar
Pustaka
1. Somad,
Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat.
2. Somad,
Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat.
3. Somad,
Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com
online
0 comments:
Post a Comment