MANUSIA
UTUSAN ALLAH UNTUK BANGSA JIN DAN MANUSIA
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, M.M.
Bangsa
manusia lebih utama daripada bangsa jin.
Karena
utusan Allah untuk bangsa jin dan bangsa manusia.
Berasal
dari bangsa manusia.
Bukan bangsa
jin.
Al-Quran
surah Al-Ahqaf (surah ke-46) ayat 29-32.
وَإِذْ صَرَفْنَا إِلَيْكَ نَفَرًا مِنَ الْجِنِّ يَسْتَمِعُونَ الْقُرْآنَ
فَلَمَّا حَضَرُوهُ قَالُوا أَنْصِتُوا ۖ فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا إِلَىٰ
قَوْمِهِمْ مُنْذِرِينَ
Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu
(Muhammad) yang mendengarkan Al-Quran, maka saat mereka menghadiri pembacaan(nya) lalu
mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)". Ketika
pembacaan telah selesai mereka
kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan.
قَالُوا يَا قَوْمَنَا إِنَّا
سَمِعْنَا كِتَابًا أُنْزِلَ مِنْ بَعْدِ مُوسَىٰ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ
يَدَيْهِ يَهْدِي إِلَى الْحَقِّ وَإِلَىٰ طَرِيقٍ مُسْتَقِيمٍ
Mereka berkata: "Hai kaum kami, sesungguhnya
kami telah mendengarkan kitab (Al-Quran)
yang telah diturunkan
sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab sebelumnya
lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan lurus.
يَا قَوْمَنَا أَجِيبُوا دَاعِيَ
اللَّهِ وَآمِنُوا بِهِ يَغْفِرْ لَكُمْ مِنْ ذُنُوبِكُمْ وَيُجِرْكُمْ مِنْ
عَذَابٍ أَلِيمٍ
Hai kaum kami, terima
(seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan beriman kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan
melepaskan kamu dari azab pedih.
وَمَنْ لَا يُجِبْ دَاعِيَ
اللَّهِ فَلَيْسَ بِمُعْجِزٍ فِي الْأَرْضِ وَلَيْسَ لَهُ مِنْ دُونِهِ
أَوْلِيَاءُ ۚ أُولَٰئِكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
Dan orang yang tidak menerima (seruan) orang yang
menyeru kepada Allah maka dia tidak akan melepaskan diri dari azab Allah di
muka bumi dan tidak ada baginya pelindung selain Allah. Mereka itu dalam
kesesatan nyata".
Ayat di
atas bisa ddipahami.
Bahwa bangsa
jin sudah paham kitab yang diturunkan sebelum Al-Quran.
Yaitu kitab
suci pada zaman Nabi Musa.
Hal itu
membuktikan bangsa jin punya umur yang panjang.
Dan pemimpin
bangsa jin.
Yang mengerumuni
Rasulullah.
Telah
beriman kepada Nabi Musa.
Dan beriman kepada Al-Quran .
Juga menunjukkan.
Bahwa
bangsa jin belajar kepada bangsa manusia.
Karena
para nabi dan rasul.
Yang dipilih
menjaji utusan Allah.
Berasal
dari bangsa manusia.
Bukan dari
bangsa jin.
Hal itu
menujukkan bangsa manusia lebih dimuliakan.
Daripada
bangsa jin.
Al-Quran
surah Al-Jin (surah ke-72) ayat 1-2.
قُلْ أُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّهُ
اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِنَ الْجِنِّ فَقَالُوا إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآنًا عَجَبًا
Katakan (hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadamu
bahwa: telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al-Quran), lalu mereka berkata:
Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al-Quran yang menakjubkan.
يَهْدِي إِلَى الرُّشْدِ
فَآمَنَّا بِهِ ۖ وَلَنْ نُشْرِكَ بِرَبِّنَا أَحَدًا
(Yang) memberi petunjuk kepada jalan yang
benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan menyekutukan
seorang pun dengan Tuhan kami.
Ayat di
atas bisa dipahami.
Nabi Muhammad
tak tahu.
Saat rombongan
bangsa jin berkerumun.
Mendengarkan
bacaan Al-Quran.
Bangsa
jin takjub.
Dan beriman
kepada Al-Quran.
Kemudian
Rasulullah mendapat wahyu.
Tentang
hal itu.
Al-Quran
surah Al-Jin (surah ke-72) ayat 13-14.
وَأَنَّا لَمَّا سَمِعْنَا
الْهُدَىٰ آمَنَّا بِهِ ۖ فَمَنْ يُؤْمِنْ بِرَبِّهِ فَلَا يَخَافُ بَخْسًا وَلَا
رَهَقًا
Dan sesungguhnya kami (jin) tatkala mendengar
petunjuk (Al-Quran), kami beriman kepadanya. Barang siapa beriman kepada
Tuhannya, maka ia tidak takut akan pengurangan pahala dan tidak (takut pula)
akan penambahan dosa dan kesalahan.
وَأَنَّا مِنَّا الْمُسْلِمُونَ
وَمِنَّا الْقَاسِطُونَ ۖ فَمَنْ أَسْلَمَ فَأُولَٰئِكَ تَحَرَّوْا رَشَدًا
Dan sesungguhnya di antara kami (jin) ada orang yang
taat dan ada (pula) orang yang menyimpang dari kebenaran. Barang siapa taat,
maka mereka benar-benar telah memilih jalan lurus.
Ayat di
atas bisa dipahami.
Bahwa bangsa
jin ada yang beriman kepada Allah.
Tapi juga
ada bangsa jin yang tak beriman.
Seperti
bangsa manusia.
Bangsa
jin dan manusia yanag beriman kepada Allah.
Akan mendapat
balasan yang baik.
Bangsa
jin dan manusia yang durhaka akan mendapat siksaan.
Al-Quran
surah Al-Jin (surah ke-72) ayat 18-20.
وَأَنَّ
الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا
Dan sesungguhnya masjid-masjid
adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seorang pun di dalamnya
di samping (menyembah) Allah.
وَأَنَّهُ
لَمَّا قَامَ عَبْدُ اللَّهِ يَدْعُوهُ كَادُوا يَكُونُونَ عَلَيْهِ لِبَدًا
Dan bahwa tatkala
hamba Allah (Muhammad) berdiri menyembah-Nya (mengerjakan ibadat), hampir saja para
jin mendesak mengerumuninya.
قُلْ
إِنَّمَا أَدْعُو رَبِّي وَلَا أُشْرِكُ بِهِ أَحَدًا
Katakan:
"Sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhanku dan aku tidak menyekutukan
sesuatu pun dengan-Nya".
Ayat di atas bisa dipahami.
Bahwa bangsa jin datang lebih banyak.
Menyaksikan cara Rasulullah salat.
Kemudian Rasulullah dakwah kepada bangsa jin.
Agar bangsa jin hanya menyembah kepada Allah.
Dan tak menyekutukan Allah.
Al-Quran
surah Al-Jin (surah ke-72) ayat 22-23.
قُلْ إِنِّي لَنْ يُجِيرَنِي مِنَ
اللَّهِ أَحَدٌ وَلَنْ أَجِدَ مِنْ دُونِهِ مُلْتَحَدًا
Katakan: "Sesungguhnya aku sekali-kali tidak ada
seorang pun dapat melindungiku dari (azab) Allah dan sekali-kali aku tidak akan
memperoleh tempat berlindung selain dari-Nya".
إِلَّا بَلَاغًا مِنَ اللَّهِ
وَرِسَالَاتِهِ ۚ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَإِنَّ لَهُ نَارَ جَهَنَّمَ
خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا
Tetapi (aku hanya) menyampaikan (peringatan) dari
Allah dan risalah-Nya. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka
sesungguhnya baginya neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya selamanya.
Ayat di
atas bisa dipahami.
Bahwa
Rasulullah bisa berinteraksi dengan bangsa jin.
Kemudian
Rasulullah berdakwah kepada bangsa jin.
Al-Quran
surah Al-Jin (surah ke-72) ayat 26-28.
عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ
عَلَىٰ غَيْبِهِ أَحَدًا
(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang gaib,
maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorang pun tentang yang gaib.
إِلَّا مَنِ ارْتَضَىٰ مِنْ
رَسُولٍ فَإِنَّهُ يَسْلُكُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ رَصَدًا
Kecuali kepada rasul yang diridai-Nya, maka sesungguhnya
Dia mengadakan penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.
لِيَعْلَمَ أَنْ قَدْ أَبْلَغُوا
رِسَالَاتِ رَبِّهِمْ وَأَحَاطَ بِمَا لَدَيْهِمْ وَأَحْصَىٰ كُلَّ شَيْءٍ عَدَدًا
Supaya Dia mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul-rasul
itu telah menyampaikan risalah Tuhannya, sedangkan (sebenarnya) ilmu-Nya
meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu
persatu.
(Sumber
Agus Mustofa)
0 comments:
Post a Comment