ADA 3
MODEL ORANG LURUS DIMURKAI DAN TERSESAT
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, M.M.
1.
Jangan belajar agama terlalu dalam.
Karena
bisa menyimpang.
Pernyataan
di atas salah.
Karena
tak logis.
Yang
benar.
Belajar
apa pun harus mendalam.
2. Belajar agama tanpa guru.
Bisa tersesat.
Pernyataan
ini kurang tepat.
Karena
belajar dengan guru.
Juga
bisa tersesat.
Masalahnya.
Bukan
belajar dengan guru atau tidak.
Tapi tersesat
karena tak mendapat bimbingan Allah.
Sesat
bisa diartikan:
1. Tak lewat jalan yang benar.
2. Salah jalan.
3. Menyimpang dari kebenaran.
Menyimpang
bisa diartikan:
1. Tak menurut apa yang sudah
ditentukan.
2. Menyeleweng.
Al-Quran
surah Al-Fatihah (surah ke-1) ayat 6-7.
اهْدِنَا الصِّرَاطَ
الْمُسْتَقِيمَ
Tunjuki kami jalan yang lurus.
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ
عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
(Yaitu) Jalannya orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalannya) orang yang dimurkai dan bukan (pula jalannya) orang yang sesat.
Muncul
pertanyaan,
“Yang
dimaksud sesat dan menyimpang itu dari mana?”
Terkadang
ada orang atau suatu kelompok.
Menuduh
orang atau kelompok lain yang berbeda.
Disebut
sesat dan menyimpang.
Bahkan
terhadap orang yang berilmu tinggi.
Tetap
dituduh sesat dan kafir.
Apa ukurannya?
Dalam
lslam ukurannya adalah:
1. Al-Quran.
2. Sunah Rasulullah.
Ada 3
kelompok orang menurut Al-Quran, yaitu:
1. Kelompok lurus.
2. Kelompok dimurkai.
3.
Kelompok tersesat.
Kelompok lurus
1. Yaitu yang berpegang teguh pada
Al-Quran dan sunah Nabi.
2. Kelompok ini mendapat nikmat di
dunia dan akhirat.
3. Kelompok ini ajaib, karena:
Saat
mendapat karunia, dia bersyukur.
Saat
mendapat musibah, dia sabar.
Kelompok dimurkai
Yaitu
orang kafir dan munafik.
Mereka
orang-orang yang dimarahi Allah.
Karena
orang kafir dan munafik tahu kebenaran.
Tapi
menolak kebenaran.
Al-Quran
surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 6.
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا سَوَاءٌ
عَلَيْهِمْ أَأَنْذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
Sesungguhnya orang-orang kafir, sama
saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman.
Al-Quran
surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 50-51.
وَنَادَىٰ أَصْحَابُ النَّارِ
أَصْحَابَ الْجَنَّةِ أَنْ أَفِيضُوا عَلَيْنَا مِنَ الْمَاءِ أَوْ مِمَّا رَزَقَكُمُ
اللَّهُ ۚ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ حَرَّمَهُمَا عَلَى الْكَافِرِينَ
Dan penghuni neraka menyeru
penghuni surga: "Limpahkan kepada kami sedikit air atau makanan yang telah
direzekikan Allah kepadamu". Mereka (penghuni surga) menjawab:
"Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya atas orang-orang kafir,
الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَهُمْ
لَهْوًا وَلَعِبًا وَغَرَّتْهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا ۚ فَالْيَوْمَ نَنْسَاهُمْ
كَمَا نَسُوا لِقَاءَ يَوْمِهِمْ هَٰذَا وَمَا كَانُوا بِآيَاتِنَا يَجْحَدُونَ
(Yaitu)
orang yang menjadikan agama
mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan
kehidupan dunia telah menipu mereka". Maka pada hari (kiamat) ini, Kami
melupakan mereka seperti mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan
(seperti) mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami.
Ayat
di atas bisa dipahami.
Bahwa
orang kafir dan munafik sudah tahu.
Mana yang
benar dan salah.
Tapi sengaja
menolak perintah Allah.
Maka
wajar dimurkai oleh Allah.
Kelompok
sesat
Orang
kafir dan munafik.
Sengaja
menolak perintah Allah.
Padahal
mereka sudah tahu.
Tapi
orang sesat tak tahu kebenaran.
Karena
keliru atau salah mengambil jalan.
Al-Quran
surah lbrahim (surah ke-14) ayat 2-3.
اللَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي
السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ وَوَيْلٌ لِلْكَافِرِينَ مِنْ عَذَابٍ
شَدِيدٍ
Allah yang memiliki segala apa
yang di langit dan di bumi. Dan kecelakaan bagi orang-orang kafir karena
siksaan sangat pedih.
الَّذِينَ يَسْتَحِبُّونَ
الْحَيَاةَ الدُّنْيَا عَلَى الْآخِرَةِ وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ
وَيَبْغُونَهَا عِوَجًا ۚ أُولَٰئِكَ فِي ضَلَالٍ بَعِيدٍ
(Yaitu) orang yang lebih menyukai kehidupan dunia daripada
kehidupan akhirat, dan menghalangi (manusia) dari
jalan Allah dan ingin agar jalan Allah bengkok (tak lurus). Mereka berada dalam kesesatan yang jauh.
Orang
tersesat.
Keliru
jalan.
Karena
mengira dunia lebih baik daripada akhirat.
Tapi
orang tersesat bisa sadar.
Dan
kembali ke jalan lurus.
Yaitu
jalan terpendek.
Dan
tak berbelok-belok.
Al-Quran
surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 149.
وَلَمَّا سُقِطَ فِي أَيْدِيهِمْ
وَرَأَوْا أَنَّهُمْ قَدْ ضَلُّوا قَالُوا لَئِنْ لَمْ يَرْحَمْنَا رَبُّنَا
وَيَغْفِرْ لَنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Dan setelah mereka sangat menyesali
perbuatannya dan mengetahui bahwa mereka
telah sesat, mereka pun berkata:
"Sungguh jika Tuhan kami tidak memberi rahmat kepada kami dan tidak
mengampuni kami, kami pasti menjadi orang merugi".
Cara
menghindari jalan sesat.
1.
Belajar agama pakai akal sehat.
Jangan
ikut-ikutan.
2. Jangan fanatik pada seorang guru atau paham tertentu.
Tapi
pikiran harus terbuka.
3. Berani melihat pendapat berbeda untuk
melengkapi.
4.
Harus kuasai ilmu alat.
Seperti
bahasa, hadis, astronomi, fisika, sejarah, dan lainnya.
5.
Terbuka menerima kritik.
Agar
tak mudah tersesat.
Al-Quran
surah An-Nahl (surah ke-16) ayat 125.
ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ
بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ
أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ
أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
Serulah (manusia) kepada jalan
Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran baik dan bantah
mereka dengan cara baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dia yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari
jalan-Nya dan Dia yang lebih mengetahui orang yang
mendapat petunjuk.
Cara
mengajak manusia
1.
Ajaklah manusia ke jalan Allah.
dengan
cara hikmah.
Hikmah
adalah ilmu yang mendalam.
2. Dengan cara baik dan sistematis.
3. Diskusi adu argumentasi dengan
hujah yang kuat.
4. Allah lebih tahu orang yang
tersesat dan yang mendapat petunjuk.
5. Orang yang ilmunya dangkal mudah
tersesat dari jalan Allah.
Kesimpulannya
1. Orang tersesat dan menyimpang
bukan karena ada guru atau tidak.
Tapi karena dangkalnya ilmu yang dimilikinya.
2. Belajar agama secara mendalam
hukumnya wajib.
3. Dalam lslam ukuran sesat atau
tidak adalah Al-Quran dan sunah Nabi.
4. Jika sesuai dengan Al-Qran dan
sunah Nabi maka benar.
5. Tapi jika bertentangan dengan
Al-Quran dan sunah Nabi.
Maka sesat dan menyimpang.
(Sumber
Agus Mustofa)
0 comments:
Post a Comment