NABI MUHAMMAD AJARKAN ANTI
RASIS BUKAN CUMA TAK RASIS
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Nabi Muhammad.
Yaitu orang pertama yang ajarkan.
Sikap Anti Rasisme.
Bukan hanya tidak rasis.
Tapi melawan pikiran, sikap,
dan perbuatan anti rasis.
Yaitu orang pertama mengajarkan umatnya.
Untuk tidak bersikap rasis.
Seorang sosiolog bernama Dr Craig Considine.
dalam sebuah
artikel berjudul "Prophet Muhammad's Example of
Anti-Racism".
Yang
diterbitkan The Huffington Post pada 2015.
Menerangkan teladan Rasulullah.
Craig menilai.
Nabi Muhammad sebagai tokoh panutan anti-rasisme.
Yang promosi perdamaian dan kesetaraan.
Sekitar 1.400 tahun.
Sebelum gerakan Hak Sipil di AS.
Dan kampanye anti-apartheid.
Di Afrika Selatan.
Nabi Muhammad sudah lebih dulu.
Menangani masalah xenopobhia.
Dan prasangka.
Di Arab Saudi.
Nabi Muhammad berperang melawan gagasan.
Untuk menghakimi kelompok.
Atau individu.
Hanya berdasar warna kulit dan keturunan mereka,"
ungkap Dr Craig.
Pandangan anti-rasisme Nabi Muhammad.
Terlihat dalam persahabatan.
Dengan Bilal bin Rabah.
Seorang budak kulit hitam.
Yang naik ke posisi terdepan.
Dalam komunitas
Muslim Arab.
Pada abad ke-7.
Craig menceritakan kisah.
Nabi Muhammad menunjukkan pembelaannya.
Saat Bilal disebut sebagai putra wanita kulit hitam.
Oleh Abuzar Al-Ghifari.
Merasa terganggu.
Dengan panggilan.
Yang mengindentifikasi warna kulit.
Nabi Muhammad menegur Abuzar Al-Ghifari.
Rasulullah berdsabda,
"Wahai Abuzar.
Kamu masih punya sifat jahiliah.
Dalam dirimu".
Nabi Muhammad menegur sahabatnya sendiri.
Sata terbukti merendahkan orang lain.
Karena ras dan etnisnya,"
Nabi Muhammad percaya.
Bahwa bentuk "kesukuan".
Dalam bahasa Arab disebut Al-Abasiyyah.
Bersifat mendorong loyal etnis.
Dan mendukung hal tidak
adil," tulis Craig.
Orang Arab terlalu
bangga.
Dengan identitas suku dan etnis.
Untuk membuat standar sosial masyarakat.
Sehingga muncul tindakan rasisme.
Yang ditunjukkan oleh Abuzar kepada Bilal.
Setelah Nabi Muhammad dating.
Pandangan rasis memudar.
Seiring berjalannya waktu.
Ajaran Nabi Muhammad telah mengubah semuanya.
"Mentalitas anti-rasisme.
Yang ditunjukkan Nabi Muhammad.
Membantu orang Arab keluar dari kegelapan menuju cahaya.
Yang membimbing ke jalan keadilan setara," tambah
Craig.
Bilal seorang muslim.
Yang menjadi korban tindakan rasisme.
Kemudian diangkat menjadi muazin oleh Nabi Muhammad.
Dengan pengangkatan ini.
Rasulullah ingin menunjukkan.
Bahwa pengucilan dan sub-ordinasi.
Berdasar warna kulit.
Tidak boleh dalam masyarakat Islam.
Khotbah terakhir Nabi Muhammad.
Di Gunung Arafah.
Pada 632 Masehi.
Sebagai manifestasi anti-rasisme.
Nabi Muhammad mengatakan.
Bahwa orang Arab tidak punya keunggulan daripada non-Arab.
Dan sebaliknya.
Orang kulit putih tidak punya keunggulan atas orang kulit hitam.
Dan sebaliknya.
Selain kesalehan dan amal kebaaikan.
Khotbah terakhir rasulullah.
Titik puncak kehidupan Rasulullah.
Rasulullah menentang populasi terpecah belah.
Dengan menghindari.
Kategori etnis.
"Nabi Muhammad mendului Martin Luther King Jr.
Dalam pidatonya 'I Have a Dream'.
Yang menyerukan.
Agar orang Afrika-Amerika.
Tidak dinilai dari warna kulit.
Tapi karakternya," ujar Craig.
Craig menyebut Nabi Muhammad.
Sebagai sosok inspiratif.
Dalam menumpas tindakan rasisme di dunia.
"Nabi Muhammad adalah inpirasi bagi semua orang.
Untuk bertindak membersihkan dunia.
Dari kejahatan rasisme," kata Craig memungkasi.
"Saya pribadi bukan
seorang Muslim.
Tapi saya harus mengatakan.
Bahwa saya benar-benar
terinspirasi.
Dengan anti-rasisme.
Yang dilakukan Nabi
Muhammad.”
Karena Nabi Muhammad menunjukkan.
Bahwa orang dilihat bukan
dari rasnya.
Tapi dilihat kualitas
karakter dan perilakunya."
[Dr. Craig Considine.
llmuwan dari Departemen
Sosiologi, Rice University, Texas.
Amerika Serikat]
Sumber: Emir Stein Center
0 comments:
Post a Comment