MUHAMMADIYAH PAKAI ILMU
HISAB MODERN BUKAN RUKYATUL HILAL
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Dalam pengajian di Majlis
Tabligh PP. Muhammadiyah.
Prof. Dr. Yunahar Ilyas
menjelaskan.
Cara Muhammadiyah menetapkan
awal bulan.
Untuk menetapkan puasa
Ramadan dan Idul Fitri.
PERINTAH RASULULLAH UNTUK
RUKYATUL HILAL
Rasulullah bersabda,
صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ
وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا الْعِدَّةَ
ثَلَاثِينَ يَوْمًا
“Berpuasalah kalian.
Karena melihat hilal.
Dan berbukalah.
Karena melihatnya.
Jika tertutup mendung.
Maka sempurnakan bilangan.
Jadi 30 puluh hari.”
Perintah Nabi untuk rukyatul
hilal.
Yaitu melihat hilal dengan
mata telanjang.
Karena ada illat (sebab) hukumnya.
Rasulullah bersabda,
إِنَّا أُمَّةٌ أُمِّيَّةٌ
لا نَكْتُبُ ولا نَحْسُبُ الشَّهْرُ هَكَذَا وَهَكَذَا يَعْنِي مَرَّةً تِسْعَةً
وَعِشْرِينَ وَمَرَّةً ثَلاثِينَ [رواه البخاري ومسلم].
Sesungguhnya kami umat yang
ummi.
Kami tidak bisa menulis dan
tidak bisa melakukan hisab.
Bulan itu terkadang 29
hari.
Dan terkadang 30 hari.”
Umat yang ummi.
Artinya umat tidak bisa
menulis dan berhitung.
Atau buta huruf.
Yaitu buta huruf.
Terkait perhitungan awal bulan.
Atau menghitung posisi
bulan.
Saat matahari terbenam.
Pada tanggal 29 bulan
berjalan.
Yaitu akhir bulan Syakban.
Untuk awal Ramadan.
Dan akhir bulan Ramadan.
Untuk 1 Syawal.
Atau Idul Fitri.
Karena zaman itu.
Ilmu hisab/falak/astronomi.
Belum masuk ke jazirah Arab.
Maka tidak ada cara lain.
Untuk menentukan awal bulan
Ramadan.
Dan awal bulan Syawal.
Selain cara rukyatul hilal.
Rasulullah bersabda,
صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ
وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ .
“Mulai puasa Ramadan dengan
melihat bulan.
Dan berlebaran dengan
melihat bulan.”
MUHAMMADIYAH PAKAI HISAB
Muhammadiyah memahami.
Bahwa nash perintah Nabi.
Untuk rukyatul hilal.
Yaitu perintah yang ada
illatnya (sebabnya).
Karena saat itu Nabi dan para
sahabat.
Belum bisa memakai ilmu
Hisab, Falak, atau Astronomi.
Tapi sekarang ilmu hisab sudah
ada.
Bahkan makin canggih.
Contohnya.
Jauh sebelum terjadi.
Gerhana sudah bisa dihitung
terperinci.
Tentang lokasi dan waktunya.
Muhammadiyah berpendapat.
Tidak salah.
Dalam menentukan awal bulan.
Berpindah dari metode
rukyatul hilal.
Menjadi metode hisab (astronomi).
(Sumber M. Muttaqin,
Mahasiswa Doktoral UIA Jakarta)
0 comments:
Post a Comment