Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Kata “abang”.
Dalam bahasa Jawa.
Artinya “merah”.
Abangan adalah penduduk Jawa Muslim.
Yang mempraktikkan Islam.
Dalam versi lebih sinkretis.
Jika dibandingkan dengan golongan santri.
Yang lebih ortodoks.
Istilah ini dipakai oleh Clifford Geertz.
Tapi saat ini.
Maknanya telah bergeser.
Abangan ikut sistem kepercayaan
lokal.
Berupa adat daripada
hukum Islam murni.
Atau hukum syariah.
Dalam sistem kepercayaan.
Islam abangan ada tradisi Hindu, Budda.
Dan animisme.
Animisme adalah keyakinan kepada roh.
Yang mendiami semua benda.
Seperti pohon, batu, sungai, gunung, dan lainnya.
Tapi beberapa sarjana berpendapat.
Islam abangan adalah bentuk varian Islam di
Indonesia.
Kata “abangan” diperkirakan berasal dari Bahasa Arab “aba'an”.
Kata “aba’an” artinya:
1. Yang tak konsekuen.
2. Yang meninggalkan.
Tapi lidah orang Jawa.
Membaca huruf “ain” menjadi “ngain”.
Zaman dulu.
Para ulama memberi julukan.
Kepada orang masuk Islam.
Tapi tidak menjalankan syariat.
Disebut “Kaum Aba'an”
Atau “Kaum Abangan”.
Upacara pokok dalam tradisi lslam Abangan.
Yaitu slametan.
Yang melambangkan persatuan mistik dan
sosial.
Slametan diadakan hampir tiap
kesempatan.
Slametan adalah upacara bagi orang Jawa,
seperti:
1. Kehamilan.
2. Khitan.
3. Kelahiran.
4. Perkawinan.
5. Kematian.
6. Maulid Nabi.
7. Panen.
8. Pindah rumah.
9. Lebaran.
10.
Dan lainnya.
Tujuan adanya slametan.
Yaitu agar selamat.
Tak terganggu kesulitan.
Dan tak
ada gangguan gaib.
Sehingga tidak menimbulkan penyakit.
Dan kesusahan lainnya.
ABANGAN MURNI
1. Populasinya sekitar 10 persen.
2. Aliran kepercayaan.
3. KTP:
Islam
(mayoritas).
Non
Islam (minoritas).
4. Nama:
Jawa.
Asing.
5. Politik:
Mayoritas
memilih Nasionalis-Religius.
Yaitu PDI-P,
PD, Golkar, Gerindra, Hanura.
Minoritas
memilih Religius-Nasionalis.
Yaitu PPP,
PKS, PAN, PKB.
6. Pakaian ibadah dan sehari-hari.
Motif
Jawa dan Barat.
7. Ibadah:
Salat
Idul Adha dan Idul Fitri.
Jarang
saat Jumat.
Salat 5
waktu sendirian dan terkadang saja.
Jarang
membaca Al-Qur'an.
8. Ritual:
Ziarah
kubur/makam tokoh Jawa/Walisongo.
Hadir
dalam grebeg maulud, grebeg sekaten.
Ikut
rebutan gunungan.
9. Peralatan: keris, jimat.
10.
Bacaan:
Buku
ulama Jawa.
ABANGAN SANTRI
1. Populasi sekitar 60 persen umat
Islam.
2. Agama: Islam.
3. KTP: Islam.
4. Nama: Jawa (mayoritas), Timur
Tengah, asing, campuran.
5. Afiliasi politik:
Mayoritas
PDI-P, PD, Golkar, Gerindra, Hanura.
Minoritas
PPP, PKS, PAN, PKB).
6. Pakaian ibadah dan sehari-hari:
Motif
Jawa.
Barat.
Timur
Tengah.
7. Ibadah:
Salat
Idul Adha dan Idul Fitri.
Salat
Jum'at.
Salat 5
waktu jarang berjamaah.
Terkadang
salat Duha dan Tahajud.
Terkadang
baca Al-Quran.
8. Ritual:
Jarang
ziarah kubur/makam tokoh Jawa/Walisongo.
Terkadang hadir dalam grebeg maulud, grebeg sekaten.
Dan bisa rebutan gunungan.
9. Peralatan:
Jarang
punya keris dan jimat.
10.
Bacaan:
Buku ulama domestik dan Jawa.
Ulama Timur Tengah.
SANTRI MURNI
1. Populasi sekitar 30 persen umat
Islam.
2. Agama: Islam.
3. KTP: Islam.
4. Nama:
Timur
Tengah.
Barat.
Campuran.
5. Afiliasi politik:
Mayoritas
PPP, PKS, PAN, PKB.
Minoritas
PDI-P, PD, Golkar, Gerindra, Hanura.
6. Pakaian ibadah dan sehari-hari:
Motif
Timur Tengah (surban/jubah, dan sejenisnya) .
Motif Jawa.
Barat.
7. Ibadah:
Rajin salat
berjamaah.
Rajin salat
sunah.
Rutin baca
Al-Quran.
8. Ritual:
Tidak ziarah
kubur/makam tokoh Jawa/Walisongo.
Tak
ikut hadir dalam grebeg maulud, grebeg sekaten.
Tak ikut
rebutan gunungan.
9. Peralatan:
Tak punya
keris dan jimat.
Bawa Al-Qur'an
dan tasbih.’
10.
Bacaan:
Buku ulama
Timur Tengah.
Buku ulama
domestic.
(Dari berbagai sumber)



0 comments:
Post a Comment