Sunday, October 8, 2023

31149. MOTIVASI DAN INSPIRASI MICHAEL JORDAN

 


MOTIVASI DAN INSPIRASI MICHAEL JORDAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

Michael Jordan.

Berkulit hitam.

 

Lahir tahun 1963.

Di daerah kumuh Brooklyn, New York.

 

Ia punya 4 saudara.

Upah ayahnya.

 

Tak cukup untuk nafkah keluarga.

 

Sejak kecil

Dia hidup miskin.

Penuh diskriminasi.

 

Tak melihat harapan masa depannya.

 

Dia usia 13 tahun.

Ayahnya memberi sehelai pakaian bekas.

 

 “Menurutmu, berapa nilai pakaian ini?”

 

Jordan menjawab,

“Mungkin 1 dollar.”

 

 Ayahnya berkata,

“Bisakah dijual seharga 2 dollar?

 

Jika engkau berhasil.

Berarti telah membantu ayah dan ibumu.”

 

Jordan anggukkan kepala,

 

 “Saya akan mencobanya.

Tapi belum tentu berhasil.”

 

Dengan hati-hati.

Dicucinya pakaian itu.

Hingga bersih.

 

Karena tak ada setrika.

Untuk melicinkan pakaian.

Dia ratakan pakaian dengan sikat.

Di atas papan datar.

Kemudian dijemurnya.

 

Keesokan harinya.

Pakaian itu.

 

Dibawa ke stasiun bawah tanah.

Ditawarkan hingga 6 jam lebih.

 

Akhirnya.

 Jordan berhasil menjual pakaian itu.

 

Kini ia punya uang 2 dollar.

Dan dia berlari ia pulang.

 

Setelah itu.

 

Tiap hari.

Dia cari pakaian bekas.

 

Dirapikan dan dijualnya.

 

Sekitar 10 hari kemudian.

Ayahnya menyerahkan pakaian bekas.

 

 “Coba engkau pikirkan.

Caranya menjual pakaian ini.

Seharga 20 dolar?”

 

Kata Jordan,

 

“Bagaimana mungkin?

 

Pakaian ini.

Paling tinggi 2 dollar.”

 

 Ayahnya beri inspirasi,

“Mengapa engkau tidak mencobanya?

Pasti ada jalan.”

 

 Jordan dapat ide.

Dia minta bantuan sepupunya.

 

Menggambar Donal Bebek lucu.

Dan Mickey Mouse nakal.

 

Pada pakaian itu.

 

Lalu ia menjualnya.

Di sekolah anak orang kaya.

 

Pengurus rumah tangga.

Menjemput tuan kecilnya.

 

Beli pakaian itu.

Untuk tuan kecilnya.

 

Tuan kecil itu.

Berusia 10 tahun.

 

Sangat suk pakaian itu.

Dia beri tip 5 dolar.

 

Tentu saja 25 dollar.

Setara 1 bulan gaji ayahnya.

 

Ayahnya beri pakaian bekas.

 

 “Apakah engkau mampu menjualnya.

Dengan harga 200 dolar?”

 

Mata ayahnya tampak berbinar.

 

Jordan terima pakaian itu.

Tanpa keraguan sedikit pun.

 

Sekita 2 bulan kemudian.

Aktris film populer “Charlie Angels”.

 

Farah Fawcett.

Promo di New York.

 

 Jordan terobos pihak keamanan.

Dekat Farah Fawcett.

 

Minta tanda tangannya.

Di pakaian bekasnya.

 

Fawcett melihat anak polos.

Minta tanda tangannya.

 

Dia bubuh tanda tangannya.

Pada pakaian itu.

 

Jordan berteriak gembira,

 

“Ini sehelai baju kaus.

Tanda tangan Miss Farah Fawcett.

Harga jualnya 200 dollar!”

 

Pengusaha membelinya.

Dengan harga 1.200 dollar.

 

Sekembalinya ke rumah.

Ayahnya meneteskan air mata.

 

 

Dia berkata,

 “Tidak terbayangkan.

 

Kamu berhasil melakukannya.

Anakku!

Engkau sungguh hebat!”

 

Malam itu.

Jordan tidur bersama ayahnya.

Dengan kaki bertemu kaki.

 

Ayahnya bertanya,

“Anakku, dari pengalaman.

Menjual pakaian bekas.

 

Apakah yang berhasil engkau pahami?”

 

Jordan jawab,

“Selama kita mau berpikir .

Pasti ada caranya.”

 

Jordan berpikir.

Sehelai pakaian bekas.

Bisa ditingkatkan harkatnya.

 

Apakah saya punya alas an.

Untuk meremehkan diri sendiri?

 

Sejak saat itu.

Dalam hal apa pun.

 

Michael Jordan merasa.

Masa depannya indah.

Dan penuh harapan.

 

Dia asah potensinya.

Akhirnya.

 

Dia salah satu pemain basket hebat.

Di dunia.

 

Dan salah seorang atlet terkaya.

 

Semoga jadi inspirasi

 

(Sumber fb)

0 comments:

Post a Comment