Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Friday, June 30, 2017

120. ALI BIN ABI THALIB

ALI BIN ABI THALIB LELAKI PERTAMA MASUK ISLAM
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Ali bin Abi Thalib lahir 13 Rajab 23 tahun Pra-Hijriah di Mekah. Bertepatan dengan 599 Masehi. Wafat 21 Ramadan 40 Hijriah di Najaf, Irak. Bertepatan 26 Januari 661 Masehi. Abi Thalib, ayah Ali bin Abi Thalib. Ibu Ali bin Abi Thalib bernama Fatimah bin Asad.
      Nabi berumur 30 tahun, Ali bin Thalib lahir. Dikisahkan Nabi sempat memindahkan air liurnya. Langsung ke dalam mulut Ali bin Abi Thalib, yang masih bayi.
      Abi Thalib mengalami kesulitan ekonomi. Nabi Muhammad membawa Ali bin Abi Thalib “bergabung” dalam keluarga Nabi. Ali bin Abi Thalib sejak kecil berkumpul dan  berinteraksi dengan Nabi.
        Nabi tidak memiliki anak laki-laki remaja. Semua anak laki-laki meninggal waktu kecil. Ali bin Abi Thalib dijadikan anak angkat dan hiburan bagi Nabi. Juga, untuk membalas jasa Abu Thalib yang mengasuh Nabi sejak umur 8 tahun.
      Ali bin Abi Thalib tinggal di rumah Nabi. Mengikuti kegiatan Nabi sejak kecil. Ali bin Abi Thalib mendapatkan “ilmu spiritual” yang tidak dipunyai orang lain. Memiliki “ilmu kebatinan” yang langsung diperoleh dari Nabi. 
     Nabi berumur 40 tahun. Wahyu pertama turun. Melalui malaikat Jibril. Di gua Hira. Di tebing tertinggi gunung Jabal Nur Mekah. 
      Nabi mulai berdakwah secara tertutup. Dalam lingkungan keluarganya sendiri. Khadijah, istri Nabi, pemeluk Islam pertama. Ali bin Abi Thalib lelaki pertama yang masuk Islam. Ketika masih berumur 10 tahun.   
      Nabi dan Ali bin Abi Thalib sering melakukan “salat” di tempat tersembunyi. Perintah salat lima waktu belum ada. Peristiwa Isra Mikraj belum terjadi.
      Alquran surah Almukmin. Surah ke-40 ayat 55. “Maka bersabarlah kamu. Sesungguhnya janji Allah itu benar. Mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbih memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi.”
      Muqatil bin Sulaiman berkata,”Pada awal Islam. Allah mewajibkan salat dua rakaat pagi hari, dan dua rakaat petang hari. Berdasarkan ayat Al-Quran di atas.  
      Ada pendapat yang berbeda. Waktu salat pada waktu itu sebelum terbit matahari, dan sebelum terbenam matahari.
      Abi Thalib memergoki Nabi dan Ali bin Abi Thalib sedang salat. Abi Thalib bertanya,”Wahai keponakanku, agama apakah yang kau peluk itu?” Nabi menjelaskan,” Wahai, Paman. Ini adalah agama Allah. Agama Nabi Ibrahim. Marilah Paman mengikutinya.”
      Abi Thalib menjawab,”Sungguh, aku tidak bisa meninggalkan agama dan tradisi leluhurku. Demi Allah, aku akan melindungimu dari orang yang berbuat jahat.”
      Ali bin Abi Thalib mendapatkan gelar di belakang, “Radhiyallahu Anhu”. Yang bermakna “Semoga Allah rida padanya”. Tambahan ini juga diberikan kepada sahabat Nabi yang lain. Ali bin Abi Thalib diberi titel “Karramallahu Wajhah”. Yang berarti “Semoga Allah memuliakan wajahnya”. Karena Ali bin Abi Thalib tidak pernah melihat aurat siapa pun. 
      Ali bin Abi Thalib amat dekat dengan Nabi. Dianggap kaum sufi sebagai “Imam” alias “Pemimpin”. Dalam ilmu “hikmah” atau “spiritual”.  Hampir semua cabang “tarekat” berasal dari keturunan Ali bin Abi Thalib. Misalnya, Tarekat Qadiriyah. Yang didirikan Syekh Abdul Qadir Jaelani. Merupakan keturunan Hasan bin Ali.  
      Ali bin Abi Thalib berusia remaja. Wahyu turun dari langit. Ali banyak belajar langsung dari Nabi. Berkesempatan selalu dekat dengan Nabi. Berlanjut sebagai menantu Nabi.
      Membuktikan Ali bin Abi Thalib menerima “ilmu tertentu” langsung dari Nabi. Yang tidak diberikan kepada orang lain.  Menerima “ilmu kanuragan” yang tak diberikan kepada sahabat yang lain. Nabi mendidik langsung. Sehingga Ali bin Abi Thalib menjadi pemuda tangguh, cerdas, berani, dan bijak.
      Rumah Nabi dikepung pasukan pembunuh Quraisy. Ali bin Abi Thalib tidur di kamar Nabi. Mengesankan Nabi masih tertidur. Padahal Nabi sudah meloloskan diri ke gua Tsur di puncak gunung Jabal Tsur.
       Nabi hijrah ke Madinah. Ali bin Abi Thalib mengembalikan semua barang titipan kepada yang berhak. Ali menyusul hijrah berjumpa Nabi di Quba.
        Nabi berumur 55 tahun. Ali bin Abi Thalib, 25, menikah dengan Fatimah Zahra, 18. Fatimah, keturunan Nabi Muhammad dengan Khadijah. Ali bin Abi Thalib, tidak menikah dengan wanita lain ketika Fatimah masih hidup.
      Ali masih pengantin baru. Terjadi Perang Badar. Perang pertama dalam sejarah Islam. Ali bin Abi Thalib dan Hamzah bin Abdul Muththalib, paman Nabi menjadi “Pahlawan Perang”. Banyak musuh  yang tewas di tangan mereka.
       Perang Khandaq, atau “Perang Parit”. Ali bin Abi Thalib dengan pedang ”Zulfikar”nya, berhasil mengalahkan Amar bin Abdi Wud, seorang jagoan Quraisy.
      Kaum Yahudi mengkhianati Perjanjian Hudaibiyah. Perjanjian perdamaian kaum Muslimin dengan kaum Yahudi. Terjadi Perang Khaibar. Para sahabat tidak mampu membuka benteng Khaibar.
     Nabi bersabda. “Bendera perang aku serahkan kepada orang yang tidak akan melarikan diri. Dia akan menyerang berulang-ulang. Allah akan memberikan kemenangan baginya. Allah dan rasul-Nya mencintainya. Dia mencintai Allah dan Rasul-Nya".
      Semua sahabat berangan-angan mendapatkan kemuliaan tersebut. Ternyata, Ali bin Abi Thalib yang mendapat kehormatan. Mampu menghancurkan benteng Khaibar. Berhasil membunuh seorang komandan prajurit musuh.
      Ali bin Abi Thalib mengikuti semua perang. Kecuali perang Tabuk. Karena diserahi menjaga kota Madinah.
      Nabi wafat umur 63 tahun. Ali bin Abi Thalib berumur 33 tahun. Abu Bakar menjadi Khalifah selama 2 tahun. Mulai tahun 632 sampai 634 Masehi. Abu Bakar meninggal karena sakit.
       Umar bin Khattab menjadi Khalifah 10 tahun. Sejak 634 sampai 644 Masehi. Umar bin Khattab mati dibunuh Abu Luluk. Seorang budak berasal dari Persia. 
      Usman bin Affan menjadi khalifah 12 tahun. Mulai 644 sampai 656 Masehi. Usman bin Affan mati dibunuh pemberontak.
      Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah selama 5 tahun.  Mulai tahun 656 sampai 661 Masehi.
      Khalifah Usman bin Affan terbunuh. Dunia Islam genting. Yang sudah membentang sampai ke Persia dan Afrika Utara. Pemberontak memaksa Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah. Para sahabat juga memaksa. Akhirnya, Ali bin Abi Thalib menerimanya.
        Ali bin Abi Thalib mewarisi kekacauan. Terjadi perang saudara.  Pasukan Ali bin Abi Thalib menghadapi pasukan Aisyah, istri Nabi. Penyebabnya, Ali bin Abi Thalib tidak menghukum pembunuh Usman bin Affan.  
       Ali bin Abi Thalib mahir dalam berperang. Tetapi kesulitan mengatasi konflik intern yang berkepanjangan. Fitnah dan hasutan telanjur meluas. Sesuatu yang sudah diisyaratkan terjadi oleh Nabi Muhammad semasa masih hidup.
      Bulan Ramadan tahun 40 Hijriah. Bertepatan dengan 27 Januari 661 Masehi. Ali bin Abi Thalib salat di masjid Kufah, Irak. Pemberontak datang menyerang. Ali bin Abi Thalib terkena pedang beracun. Ali bin Abi Thalib melarang membalasnya.
      Ali bin Abi Thalib berkata, “Jika saya selamat. Pemberontak akan kuampuni. Jika saya meninggal akan dihukum dengan satu pukulan.” Dua hari kemudian Ali bin Abi Thalib wafat. Pemberontak dihukum mati.
       Setelah Fatimah wafat. Ali menikah 8 kali. Banyak keturunan Ali yang tewas terbunuh di Karbala. Yang ada sampai sekarang berasal dari Hasan bin Ali dan Husein bin Ali, keturunan Ali bin Abi Thalib dengan Fatimah. Muhammad Hanafiyah bin Ali, anak Ali dengan Haulah. Abbas bin Ali, keturunan Ali dengan Umul Banin. Umar bin Ali, putra Ali bin Abi Thalib dengan Sahba.
      Keturunan Ali dengan Fatimah disebut “Syarif” atau “Sayyid”. Gelar kehormatan dalam bahasa Arab. Syarif berarti “Bangsawan”, dan Sayyid bermakna “Tuan”.
      Keturunan Ali keseluruhan dari semua istrinya dikenal dengan “Alawiyin” atau “Alawiyah”.
ISTRI DAN ANAK ALI BIN ABI THALIB
      Pertama, Fatimah Zahra, puteri Nabi dengan Khadijah.  Memperoleh  5 anak. Hasan bin Ali.  Husein bin Ali.  Muhsin bin Ali, meninggal waktu kecil.  Umi Kulsum binti Ali. dan  Zainab binti Ali.  Fatimah meninggal umur 26 tahun. Enam bulan setelah Nabi wafat.
      Kedua, Umu Banin binti Haram. Mempunyai 4 anak. Jakfar, Abbas, Abdullah, dan Usman. Ketiga, Laila binti Masud. Mendapatkan 2 anak. Ubaidullah, dan Abu Bakar.
      Keempat, Asma binti Umais. Mendapatkan 2 anak. Yahya, dan Muhammad Ashgar. Kelima, Sahba binti Rabia. Memperoleh 2 anak. Umar, dan Rukiyah. Keenam, Umamah binti Abil Ash. Memperoleh 1 anak. Muhammad Awsad.
      Ketujuh, Haulah binti Jakfar. Mendapatkan 1 anak. Muhammad Hanafiyah. Kedelapan, Umu Said binti Urwah. Mendapatkan 2 anak. Ummul Hasan, dan Ramlah Kubra. Kesembilan, Mahabba binti Imrul Qais. Mendapatkan seorang anak putri. Meninggal masih kecil.
Daftar Pustaka
1.    Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
3.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004
4.    Al-Kandahlawi, Maulana Muhammad Zakaria. Himpunan Fadhilah Amal. Penerbit Ash-Shaff. Yogyakarta. 2000.


120. ALI BIN ABI THALIB

ALI BIN ABI THALIB LELAKI PERTAMA MASUK ISLAM
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Ali bin Abi Thalib lahir 13 Rajab 23 tahun Pra-Hijriah di Mekah. Bertepatan dengan 599 Masehi. Wafat 21 Ramadan 40 Hijriah di Najaf, Irak. Bertepatan 26 Januari 661 Masehi. Abi Thalib, ayah Ali bin Abi Thalib. Ibu Ali bin Abi Thalib bernama Fatimah bin Asad.
      Nabi berumur 30 tahun, Ali bin Thalib lahir. Dikisahkan Nabi sempat memindahkan air liurnya. Langsung ke dalam mulut Ali bin Abi Thalib, yang masih bayi.
      Abi Thalib mengalami kesulitan ekonomi. Nabi Muhammad membawa Ali bin Abi Thalib “bergabung” dalam keluarga Nabi. Ali bin Abi Thalib sejak kecil berkumpul dan  berinteraksi dengan Nabi.
        Nabi tidak memiliki anak laki-laki remaja. Semua anak laki-laki meninggal waktu kecil. Ali bin Abi Thalib dijadikan anak angkat dan hiburan bagi Nabi. Juga, untuk membalas jasa Abu Thalib yang mengasuh Nabi sejak umur 8 tahun.
      Ali bin Abi Thalib tinggal di rumah Nabi. Mengikuti kegiatan Nabi sejak kecil. Ali bin Abi Thalib mendapatkan “ilmu spiritual” yang tidak dipunyai orang lain. Memiliki “ilmu kebatinan” yang langsung diperoleh dari Nabi. 
     Nabi berumur 40 tahun. Wahyu pertama turun. Melalui malaikat Jibril. Di gua Hira. Di tebing tertinggi gunung Jabal Nur Mekah. 
      Nabi mulai berdakwah secara tertutup. Dalam lingkungan keluarganya sendiri. Khadijah, istri Nabi, pemeluk Islam pertama. Ali bin Abi Thalib lelaki pertama yang masuk Islam. Ketika masih berumur 10 tahun.   
      Nabi dan Ali bin Abi Thalib sering melakukan “salat” di tempat tersembunyi. Perintah salat lima waktu belum ada. Peristiwa Isra Mikraj belum terjadi.
      Alquran surah Almukmin. Surah ke-40 ayat 55. “Maka bersabarlah kamu. Sesungguhnya janji Allah itu benar. Mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbih memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi.”
      Muqatil bin Sulaiman berkata,”Pada awal Islam. Allah mewajibkan salat dua rakaat pagi hari, dan dua rakaat petang hari. Berdasarkan ayat Al-Quran di atas.  
      Ada pendapat yang berbeda. Waktu salat pada waktu itu sebelum terbit matahari, dan sebelum terbenam matahari.
      Abi Thalib memergoki Nabi dan Ali bin Abi Thalib sedang salat. Abi Thalib bertanya,”Wahai keponakanku, agama apakah yang kau peluk itu?” Nabi menjelaskan,” Wahai, Paman. Ini adalah agama Allah. Agama Nabi Ibrahim. Marilah Paman mengikutinya.”
      Abi Thalib menjawab,”Sungguh, aku tidak bisa meninggalkan agama dan tradisi leluhurku. Demi Allah, aku akan melindungimu dari orang yang berbuat jahat.”
      Ali bin Abi Thalib mendapatkan gelar di belakang, “Radhiyallahu Anhu”. Yang bermakna “Semoga Allah rida padanya”. Tambahan ini juga diberikan kepada sahabat Nabi yang lain. Ali bin Abi Thalib diberi titel “Karramallahu Wajhah”. Yang berarti “Semoga Allah memuliakan wajahnya”. Karena Ali bin Abi Thalib tidak pernah melihat aurat siapa pun. 
      Ali bin Abi Thalib amat dekat dengan Nabi. Dianggap kaum sufi sebagai “Imam” alias “Pemimpin”. Dalam ilmu “hikmah” atau “spiritual”.  Hampir semua cabang “tarekat” berasal dari keturunan Ali bin Abi Thalib. Misalnya, Tarekat Qadiriyah. Yang didirikan Syekh Abdul Qadir Jaelani. Merupakan keturunan Hasan bin Ali.  
      Ali bin Abi Thalib berusia remaja. Wahyu turun dari langit. Ali banyak belajar langsung dari Nabi. Berkesempatan selalu dekat dengan Nabi. Berlanjut sebagai menantu Nabi.
      Membuktikan Ali bin Abi Thalib menerima “ilmu tertentu” langsung dari Nabi. Yang tidak diberikan kepada orang lain.  Menerima “ilmu kanuragan” yang tak diberikan kepada sahabat yang lain. Nabi mendidik langsung. Sehingga Ali bin Abi Thalib menjadi pemuda tangguh, cerdas, berani, dan bijak.
      Rumah Nabi dikepung pasukan pembunuh Quraisy. Ali bin Abi Thalib tidur di kamar Nabi. Mengesankan Nabi masih tertidur. Padahal Nabi sudah meloloskan diri ke gua Tsur di puncak gunung Jabal Tsur.
       Nabi hijrah ke Madinah. Ali bin Abi Thalib mengembalikan semua barang titipan kepada yang berhak. Ali menyusul hijrah berjumpa Nabi di Quba.
        Nabi berumur 55 tahun. Ali bin Abi Thalib, 25, menikah dengan Fatimah Zahra, 18. Fatimah, keturunan Nabi Muhammad dengan Khadijah. Ali bin Abi Thalib, tidak menikah dengan wanita lain ketika Fatimah masih hidup.
      Ali masih pengantin baru. Terjadi Perang Badar. Perang pertama dalam sejarah Islam. Ali bin Abi Thalib dan Hamzah bin Abdul Muththalib, paman Nabi menjadi “Pahlawan Perang”. Banyak musuh  yang tewas di tangan mereka.
       Perang Khandaq, atau “Perang Parit”. Ali bin Abi Thalib dengan pedang ”Zulfikar”nya, berhasil mengalahkan Amar bin Abdi Wud, seorang jagoan Quraisy.
      Kaum Yahudi mengkhianati Perjanjian Hudaibiyah. Perjanjian perdamaian kaum Muslimin dengan kaum Yahudi. Terjadi Perang Khaibar. Para sahabat tidak mampu membuka benteng Khaibar.
     Nabi bersabda. “Bendera perang aku serahkan kepada orang yang tidak akan melarikan diri. Dia akan menyerang berulang-ulang. Allah akan memberikan kemenangan baginya. Allah dan rasul-Nya mencintainya. Dia mencintai Allah dan Rasul-Nya".
      Semua sahabat berangan-angan mendapatkan kemuliaan tersebut. Ternyata, Ali bin Abi Thalib yang mendapat kehormatan. Mampu menghancurkan benteng Khaibar. Berhasil membunuh seorang komandan prajurit musuh.
      Ali bin Abi Thalib mengikuti semua perang. Kecuali perang Tabuk. Karena diserahi menjaga kota Madinah.
      Nabi wafat umur 63 tahun. Ali bin Abi Thalib berumur 33 tahun. Abu Bakar menjadi Khalifah selama 2 tahun. Mulai tahun 632 sampai 634 Masehi. Abu Bakar meninggal karena sakit.
       Umar bin Khattab menjadi Khalifah 10 tahun. Sejak 634 sampai 644 Masehi. Umar bin Khattab mati dibunuh Abu Luluk. Seorang budak berasal dari Persia. 
      Usman bin Affan menjadi khalifah 12 tahun. Mulai 644 sampai 656 Masehi. Usman bin Affan mati dibunuh pemberontak.
      Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah selama 5 tahun.  Mulai tahun 656 sampai 661 Masehi.
      Khalifah Usman bin Affan terbunuh. Dunia Islam genting. Yang sudah membentang sampai ke Persia dan Afrika Utara. Pemberontak memaksa Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah. Para sahabat juga memaksa. Akhirnya, Ali bin Abi Thalib menerimanya.
        Ali bin Abi Thalib mewarisi kekacauan. Terjadi perang saudara.  Pasukan Ali bin Abi Thalib menghadapi pasukan Aisyah, istri Nabi. Penyebabnya, Ali bin Abi Thalib tidak menghukum pembunuh Usman bin Affan.  
       Ali bin Abi Thalib mahir dalam berperang. Tetapi kesulitan mengatasi konflik intern yang berkepanjangan. Fitnah dan hasutan telanjur meluas. Sesuatu yang sudah diisyaratkan terjadi oleh Nabi Muhammad semasa masih hidup.
      Bulan Ramadan tahun 40 Hijriah. Bertepatan dengan 27 Januari 661 Masehi. Ali bin Abi Thalib salat di masjid Kufah, Irak. Pemberontak datang menyerang. Ali bin Abi Thalib terkena pedang beracun. Ali bin Abi Thalib melarang membalasnya.
      Ali bin Abi Thalib berkata, “Jika saya selamat. Pemberontak akan kuampuni. Jika saya meninggal akan dihukum dengan satu pukulan.” Dua hari kemudian Ali bin Abi Thalib wafat. Pemberontak dihukum mati.
       Setelah Fatimah wafat. Ali menikah 8 kali. Banyak keturunan Ali yang tewas terbunuh di Karbala. Yang ada sampai sekarang berasal dari Hasan bin Ali dan Husein bin Ali, keturunan Ali bin Abi Thalib dengan Fatimah. Muhammad Hanafiyah bin Ali, anak Ali dengan Haulah. Abbas bin Ali, keturunan Ali dengan Umul Banin. Umar bin Ali, putra Ali bin Abi Thalib dengan Sahba.
      Keturunan Ali dengan Fatimah disebut “Syarif” atau “Sayyid”. Gelar kehormatan dalam bahasa Arab. Syarif berarti “Bangsawan”, dan Sayyid bermakna “Tuan”.
      Keturunan Ali keseluruhan dari semua istrinya dikenal dengan “Alawiyin” atau “Alawiyah”.
ISTRI DAN ANAK ALI BIN ABI THALIB
      Pertama, Fatimah Zahra, puteri Nabi dengan Khadijah.  Memperoleh  5 anak. Hasan bin Ali.  Husein bin Ali.  Muhsin bin Ali, meninggal waktu kecil.  Umi Kulsum binti Ali. dan  Zainab binti Ali.  Fatimah meninggal umur 26 tahun. Enam bulan setelah Nabi wafat.
      Kedua, Umu Banin binti Haram. Mempunyai 4 anak. Jakfar, Abbas, Abdullah, dan Usman. Ketiga, Laila binti Masud. Mendapatkan 2 anak. Ubaidullah, dan Abu Bakar.
      Keempat, Asma binti Umais. Mendapatkan 2 anak. Yahya, dan Muhammad Ashgar. Kelima, Sahba binti Rabia. Memperoleh 2 anak. Umar, dan Rukiyah. Keenam, Umamah binti Abil Ash. Memperoleh 1 anak. Muhammad Awsad.
      Ketujuh, Haulah binti Jakfar. Mendapatkan 1 anak. Muhammad Hanafiyah. Kedelapan, Umu Said binti Urwah. Mendapatkan 2 anak. Ummul Hasan, dan Ramlah Kubra. Kesembilan, Mahabba binti Imrul Qais. Mendapatkan seorang anak putri. Meninggal masih kecil.
Daftar Pustaka
1.    Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
3.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004
4.    Al-Kandahlawi, Maulana Muhammad Zakaria. Himpunan Fadhilah Amal. Penerbit Ash-Shaff. Yogyakarta. 2000.


120. ALI BIN ABI THALIB

ALI BIN ABI THALIB LELAKI PERTAMA MASUK ISLAM
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Ali bin Abi Thalib lahir 13 Rajab 23 tahun Pra-Hijriah di Mekah. Bertepatan dengan 599 Masehi. Wafat 21 Ramadan 40 Hijriah di Najaf, Irak. Bertepatan 26 Januari 661 Masehi. Abi Thalib, ayah Ali bin Abi Thalib. Ibu Ali bin Abi Thalib bernama Fatimah bin Asad.
      Nabi berumur 30 tahun, Ali bin Thalib lahir. Dikisahkan Nabi sempat memindahkan air liurnya. Langsung ke dalam mulut Ali bin Abi Thalib, yang masih bayi.
      Abi Thalib mengalami kesulitan ekonomi. Nabi Muhammad membawa Ali bin Abi Thalib “bergabung” dalam keluarga Nabi. Ali bin Abi Thalib sejak kecil berkumpul dan  berinteraksi dengan Nabi.
        Nabi tidak memiliki anak laki-laki remaja. Semua anak laki-laki meninggal waktu kecil. Ali bin Abi Thalib dijadikan anak angkat dan hiburan bagi Nabi. Juga, untuk membalas jasa Abu Thalib yang mengasuh Nabi sejak umur 8 tahun.
      Ali bin Abi Thalib tinggal di rumah Nabi. Mengikuti kegiatan Nabi sejak kecil. Ali bin Abi Thalib mendapatkan “ilmu spiritual” yang tidak dipunyai orang lain. Memiliki “ilmu kebatinan” yang langsung diperoleh dari Nabi. 
     Nabi berumur 40 tahun. Wahyu pertama turun. Melalui malaikat Jibril. Di gua Hira. Di tebing tertinggi gunung Jabal Nur Mekah. 
      Nabi mulai berdakwah secara tertutup. Dalam lingkungan keluarganya sendiri. Khadijah, istri Nabi, pemeluk Islam pertama. Ali bin Abi Thalib lelaki pertama yang masuk Islam. Ketika masih berumur 10 tahun.   
      Nabi dan Ali bin Abi Thalib sering melakukan “salat” di tempat tersembunyi. Perintah salat lima waktu belum ada. Peristiwa Isra Mikraj belum terjadi.
      Alquran surah Almukmin. Surah ke-40 ayat 55. “Maka bersabarlah kamu. Sesungguhnya janji Allah itu benar. Mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbih memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi.”
      Muqatil bin Sulaiman berkata,”Pada awal Islam. Allah mewajibkan salat dua rakaat pagi hari, dan dua rakaat petang hari. Berdasarkan ayat Al-Quran di atas.  
      Ada pendapat yang berbeda. Waktu salat pada waktu itu sebelum terbit matahari, dan sebelum terbenam matahari.
      Abi Thalib memergoki Nabi dan Ali bin Abi Thalib sedang salat. Abi Thalib bertanya,”Wahai keponakanku, agama apakah yang kau peluk itu?” Nabi menjelaskan,” Wahai, Paman. Ini adalah agama Allah. Agama Nabi Ibrahim. Marilah Paman mengikutinya.”
      Abi Thalib menjawab,”Sungguh, aku tidak bisa meninggalkan agama dan tradisi leluhurku. Demi Allah, aku akan melindungimu dari orang yang berbuat jahat.”
      Ali bin Abi Thalib mendapatkan gelar di belakang, “Radhiyallahu Anhu”. Yang bermakna “Semoga Allah rida padanya”. Tambahan ini juga diberikan kepada sahabat Nabi yang lain. Ali bin Abi Thalib diberi titel “Karramallahu Wajhah”. Yang berarti “Semoga Allah memuliakan wajahnya”. Karena Ali bin Abi Thalib tidak pernah melihat aurat siapa pun. 
      Ali bin Abi Thalib amat dekat dengan Nabi. Dianggap kaum sufi sebagai “Imam” alias “Pemimpin”. Dalam ilmu “hikmah” atau “spiritual”.  Hampir semua cabang “tarekat” berasal dari keturunan Ali bin Abi Thalib. Misalnya, Tarekat Qadiriyah. Yang didirikan Syekh Abdul Qadir Jaelani. Merupakan keturunan Hasan bin Ali.  
      Ali bin Abi Thalib berusia remaja. Wahyu turun dari langit. Ali banyak belajar langsung dari Nabi. Berkesempatan selalu dekat dengan Nabi. Berlanjut sebagai menantu Nabi.
      Membuktikan Ali bin Abi Thalib menerima “ilmu tertentu” langsung dari Nabi. Yang tidak diberikan kepada orang lain.  Menerima “ilmu kanuragan” yang tak diberikan kepada sahabat yang lain. Nabi mendidik langsung. Sehingga Ali bin Abi Thalib menjadi pemuda tangguh, cerdas, berani, dan bijak.
      Rumah Nabi dikepung pasukan pembunuh Quraisy. Ali bin Abi Thalib tidur di kamar Nabi. Mengesankan Nabi masih tertidur. Padahal Nabi sudah meloloskan diri ke gua Tsur di puncak gunung Jabal Tsur.
       Nabi hijrah ke Madinah. Ali bin Abi Thalib mengembalikan semua barang titipan kepada yang berhak. Ali menyusul hijrah berjumpa Nabi di Quba.
        Nabi berumur 55 tahun. Ali bin Abi Thalib, 25, menikah dengan Fatimah Zahra, 18. Fatimah, keturunan Nabi Muhammad dengan Khadijah. Ali bin Abi Thalib, tidak menikah dengan wanita lain ketika Fatimah masih hidup.
      Ali masih pengantin baru. Terjadi Perang Badar. Perang pertama dalam sejarah Islam. Ali bin Abi Thalib dan Hamzah bin Abdul Muththalib, paman Nabi menjadi “Pahlawan Perang”. Banyak musuh  yang tewas di tangan mereka.
       Perang Khandaq, atau “Perang Parit”. Ali bin Abi Thalib dengan pedang ”Zulfikar”nya, berhasil mengalahkan Amar bin Abdi Wud, seorang jagoan Quraisy.
      Kaum Yahudi mengkhianati Perjanjian Hudaibiyah. Perjanjian perdamaian kaum Muslimin dengan kaum Yahudi. Terjadi Perang Khaibar. Para sahabat tidak mampu membuka benteng Khaibar.
     Nabi bersabda. “Bendera perang aku serahkan kepada orang yang tidak akan melarikan diri. Dia akan menyerang berulang-ulang. Allah akan memberikan kemenangan baginya. Allah dan rasul-Nya mencintainya. Dia mencintai Allah dan Rasul-Nya".
      Semua sahabat berangan-angan mendapatkan kemuliaan tersebut. Ternyata, Ali bin Abi Thalib yang mendapat kehormatan. Mampu menghancurkan benteng Khaibar. Berhasil membunuh seorang komandan prajurit musuh.
      Ali bin Abi Thalib mengikuti semua perang. Kecuali perang Tabuk. Karena diserahi menjaga kota Madinah.
      Nabi wafat umur 63 tahun. Ali bin Abi Thalib berumur 33 tahun. Abu Bakar menjadi Khalifah selama 2 tahun. Mulai tahun 632 sampai 634 Masehi. Abu Bakar meninggal karena sakit.
       Umar bin Khattab menjadi Khalifah 10 tahun. Sejak 634 sampai 644 Masehi. Umar bin Khattab mati dibunuh Abu Luluk. Seorang budak berasal dari Persia. 
      Usman bin Affan menjadi khalifah 12 tahun. Mulai 644 sampai 656 Masehi. Usman bin Affan mati dibunuh pemberontak.
      Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah selama 5 tahun.  Mulai tahun 656 sampai 661 Masehi.
      Khalifah Usman bin Affan terbunuh. Dunia Islam genting. Yang sudah membentang sampai ke Persia dan Afrika Utara. Pemberontak memaksa Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah. Para sahabat juga memaksa. Akhirnya, Ali bin Abi Thalib menerimanya.
        Ali bin Abi Thalib mewarisi kekacauan. Terjadi perang saudara.  Pasukan Ali bin Abi Thalib menghadapi pasukan Aisyah, istri Nabi. Penyebabnya, Ali bin Abi Thalib tidak menghukum pembunuh Usman bin Affan.  
       Ali bin Abi Thalib mahir dalam berperang. Tetapi kesulitan mengatasi konflik intern yang berkepanjangan. Fitnah dan hasutan telanjur meluas. Sesuatu yang sudah diisyaratkan terjadi oleh Nabi Muhammad semasa masih hidup.
      Bulan Ramadan tahun 40 Hijriah. Bertepatan dengan 27 Januari 661 Masehi. Ali bin Abi Thalib salat di masjid Kufah, Irak. Pemberontak datang menyerang. Ali bin Abi Thalib terkena pedang beracun. Ali bin Abi Thalib melarang membalasnya.
      Ali bin Abi Thalib berkata, “Jika saya selamat. Pemberontak akan kuampuni. Jika saya meninggal akan dihukum dengan satu pukulan.” Dua hari kemudian Ali bin Abi Thalib wafat. Pemberontak dihukum mati.
       Setelah Fatimah wafat. Ali menikah 8 kali. Banyak keturunan Ali yang tewas terbunuh di Karbala. Yang ada sampai sekarang berasal dari Hasan bin Ali dan Husein bin Ali, keturunan Ali bin Abi Thalib dengan Fatimah. Muhammad Hanafiyah bin Ali, anak Ali dengan Haulah. Abbas bin Ali, keturunan Ali dengan Umul Banin. Umar bin Ali, putra Ali bin Abi Thalib dengan Sahba.
      Keturunan Ali dengan Fatimah disebut “Syarif” atau “Sayyid”. Gelar kehormatan dalam bahasa Arab. Syarif berarti “Bangsawan”, dan Sayyid bermakna “Tuan”.
      Keturunan Ali keseluruhan dari semua istrinya dikenal dengan “Alawiyin” atau “Alawiyah”.
ISTRI DAN ANAK ALI BIN ABI THALIB
      Pertama, Fatimah Zahra, puteri Nabi dengan Khadijah.  Memperoleh  5 anak. Hasan bin Ali.  Husein bin Ali.  Muhsin bin Ali, meninggal waktu kecil.  Umi Kulsum binti Ali. dan  Zainab binti Ali.  Fatimah meninggal umur 26 tahun. Enam bulan setelah Nabi wafat.
      Kedua, Umu Banin binti Haram. Mempunyai 4 anak. Jakfar, Abbas, Abdullah, dan Usman. Ketiga, Laila binti Masud. Mendapatkan 2 anak. Ubaidullah, dan Abu Bakar.
      Keempat, Asma binti Umais. Mendapatkan 2 anak. Yahya, dan Muhammad Ashgar. Kelima, Sahba binti Rabia. Memperoleh 2 anak. Umar, dan Rukiyah. Keenam, Umamah binti Abil Ash. Memperoleh 1 anak. Muhammad Awsad.
      Ketujuh, Haulah binti Jakfar. Mendapatkan 1 anak. Muhammad Hanafiyah. Kedelapan, Umu Said binti Urwah. Mendapatkan 2 anak. Ummul Hasan, dan Ramlah Kubra. Kesembilan, Mahabba binti Imrul Qais. Mendapatkan seorang anak putri. Meninggal masih kecil.
Daftar Pustaka
1.    Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
3.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004
4.    Al-Kandahlawi, Maulana Muhammad Zakaria. Himpunan Fadhilah Amal. Penerbit Ash-Shaff. Yogyakarta. 2000.


120. ALI BIN ABI THALIB

ALI BIN ABI THALIB LELAKI PERTAMA MASUK ISLAM
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Ali bin Abi Thalib lahir 13 Rajab 23 tahun Pra-Hijriah di Mekah. Bertepatan dengan 599 Masehi. Wafat 21 Ramadan 40 Hijriah di Najaf, Irak. Bertepatan 26 Januari 661 Masehi. Abi Thalib, ayah Ali bin Abi Thalib. Ibu Ali bin Abi Thalib bernama Fatimah bin Asad.
      Nabi berumur 30 tahun, Ali bin Thalib lahir. Dikisahkan Nabi sempat memindahkan air liurnya. Langsung ke dalam mulut Ali bin Abi Thalib, yang masih bayi.
      Abi Thalib mengalami kesulitan ekonomi. Nabi Muhammad membawa Ali bin Abi Thalib “bergabung” dalam keluarga Nabi. Ali bin Abi Thalib sejak kecil berkumpul dan  berinteraksi dengan Nabi.
        Nabi tidak memiliki anak laki-laki remaja. Semua anak laki-laki meninggal waktu kecil. Ali bin Abi Thalib dijadikan anak angkat dan hiburan bagi Nabi. Juga, untuk membalas jasa Abu Thalib yang mengasuh Nabi sejak umur 8 tahun.
      Ali bin Abi Thalib tinggal di rumah Nabi. Mengikuti kegiatan Nabi sejak kecil. Ali bin Abi Thalib mendapatkan “ilmu spiritual” yang tidak dipunyai orang lain. Memiliki “ilmu kebatinan” yang langsung diperoleh dari Nabi. 
     Nabi berumur 40 tahun. Wahyu pertama turun. Melalui malaikat Jibril. Di gua Hira. Di tebing tertinggi gunung Jabal Nur Mekah. 
      Nabi mulai berdakwah secara tertutup. Dalam lingkungan keluarganya sendiri. Khadijah, istri Nabi, pemeluk Islam pertama. Ali bin Abi Thalib lelaki pertama yang masuk Islam. Ketika masih berumur 10 tahun.   
      Nabi dan Ali bin Abi Thalib sering melakukan “salat” di tempat tersembunyi. Perintah salat lima waktu belum ada. Peristiwa Isra Mikraj belum terjadi.
      Alquran surah Almukmin. Surah ke-40 ayat 55. “Maka bersabarlah kamu. Sesungguhnya janji Allah itu benar. Mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbih memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi.”
      Muqatil bin Sulaiman berkata,”Pada awal Islam. Allah mewajibkan salat dua rakaat pagi hari, dan dua rakaat petang hari. Berdasarkan ayat Al-Quran di atas.  
      Ada pendapat yang berbeda. Waktu salat pada waktu itu sebelum terbit matahari, dan sebelum terbenam matahari.
      Abi Thalib memergoki Nabi dan Ali bin Abi Thalib sedang salat. Abi Thalib bertanya,”Wahai keponakanku, agama apakah yang kau peluk itu?” Nabi menjelaskan,” Wahai, Paman. Ini adalah agama Allah. Agama Nabi Ibrahim. Marilah Paman mengikutinya.”
      Abi Thalib menjawab,”Sungguh, aku tidak bisa meninggalkan agama dan tradisi leluhurku. Demi Allah, aku akan melindungimu dari orang yang berbuat jahat.”
      Ali bin Abi Thalib mendapatkan gelar di belakang, “Radhiyallahu Anhu”. Yang bermakna “Semoga Allah rida padanya”. Tambahan ini juga diberikan kepada sahabat Nabi yang lain. Ali bin Abi Thalib diberi titel “Karramallahu Wajhah”. Yang berarti “Semoga Allah memuliakan wajahnya”. Karena Ali bin Abi Thalib tidak pernah melihat aurat siapa pun. 
      Ali bin Abi Thalib amat dekat dengan Nabi. Dianggap kaum sufi sebagai “Imam” alias “Pemimpin”. Dalam ilmu “hikmah” atau “spiritual”.  Hampir semua cabang “tarekat” berasal dari keturunan Ali bin Abi Thalib. Misalnya, Tarekat Qadiriyah. Yang didirikan Syekh Abdul Qadir Jaelani. Merupakan keturunan Hasan bin Ali.  
      Ali bin Abi Thalib berusia remaja. Wahyu turun dari langit. Ali banyak belajar langsung dari Nabi. Berkesempatan selalu dekat dengan Nabi. Berlanjut sebagai menantu Nabi.
      Membuktikan Ali bin Abi Thalib menerima “ilmu tertentu” langsung dari Nabi. Yang tidak diberikan kepada orang lain.  Menerima “ilmu kanuragan” yang tak diberikan kepada sahabat yang lain. Nabi mendidik langsung. Sehingga Ali bin Abi Thalib menjadi pemuda tangguh, cerdas, berani, dan bijak.
      Rumah Nabi dikepung pasukan pembunuh Quraisy. Ali bin Abi Thalib tidur di kamar Nabi. Mengesankan Nabi masih tertidur. Padahal Nabi sudah meloloskan diri ke gua Tsur di puncak gunung Jabal Tsur.
       Nabi hijrah ke Madinah. Ali bin Abi Thalib mengembalikan semua barang titipan kepada yang berhak. Ali menyusul hijrah berjumpa Nabi di Quba.
        Nabi berumur 55 tahun. Ali bin Abi Thalib, 25, menikah dengan Fatimah Zahra, 18. Fatimah, keturunan Nabi Muhammad dengan Khadijah. Ali bin Abi Thalib, tidak menikah dengan wanita lain ketika Fatimah masih hidup.
      Ali masih pengantin baru. Terjadi Perang Badar. Perang pertama dalam sejarah Islam. Ali bin Abi Thalib dan Hamzah bin Abdul Muththalib, paman Nabi menjadi “Pahlawan Perang”. Banyak musuh  yang tewas di tangan mereka.
       Perang Khandaq, atau “Perang Parit”. Ali bin Abi Thalib dengan pedang ”Zulfikar”nya, berhasil mengalahkan Amar bin Abdi Wud, seorang jagoan Quraisy.
      Kaum Yahudi mengkhianati Perjanjian Hudaibiyah. Perjanjian perdamaian kaum Muslimin dengan kaum Yahudi. Terjadi Perang Khaibar. Para sahabat tidak mampu membuka benteng Khaibar.
     Nabi bersabda. “Bendera perang aku serahkan kepada orang yang tidak akan melarikan diri. Dia akan menyerang berulang-ulang. Allah akan memberikan kemenangan baginya. Allah dan rasul-Nya mencintainya. Dia mencintai Allah dan Rasul-Nya".
      Semua sahabat berangan-angan mendapatkan kemuliaan tersebut. Ternyata, Ali bin Abi Thalib yang mendapat kehormatan. Mampu menghancurkan benteng Khaibar. Berhasil membunuh seorang komandan prajurit musuh.
      Ali bin Abi Thalib mengikuti semua perang. Kecuali perang Tabuk. Karena diserahi menjaga kota Madinah.
      Nabi wafat umur 63 tahun. Ali bin Abi Thalib berumur 33 tahun. Abu Bakar menjadi Khalifah selama 2 tahun. Mulai tahun 632 sampai 634 Masehi. Abu Bakar meninggal karena sakit.
       Umar bin Khattab menjadi Khalifah 10 tahun. Sejak 634 sampai 644 Masehi. Umar bin Khattab mati dibunuh Abu Luluk. Seorang budak berasal dari Persia. 
      Usman bin Affan menjadi khalifah 12 tahun. Mulai 644 sampai 656 Masehi. Usman bin Affan mati dibunuh pemberontak.
      Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah selama 5 tahun.  Mulai tahun 656 sampai 661 Masehi.
      Khalifah Usman bin Affan terbunuh. Dunia Islam genting. Yang sudah membentang sampai ke Persia dan Afrika Utara. Pemberontak memaksa Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah. Para sahabat juga memaksa. Akhirnya, Ali bin Abi Thalib menerimanya.
        Ali bin Abi Thalib mewarisi kekacauan. Terjadi perang saudara.  Pasukan Ali bin Abi Thalib menghadapi pasukan Aisyah, istri Nabi. Penyebabnya, Ali bin Abi Thalib tidak menghukum pembunuh Usman bin Affan.  
       Ali bin Abi Thalib mahir dalam berperang. Tetapi kesulitan mengatasi konflik intern yang berkepanjangan. Fitnah dan hasutan telanjur meluas. Sesuatu yang sudah diisyaratkan terjadi oleh Nabi Muhammad semasa masih hidup.
      Bulan Ramadan tahun 40 Hijriah. Bertepatan dengan 27 Januari 661 Masehi. Ali bin Abi Thalib salat di masjid Kufah, Irak. Pemberontak datang menyerang. Ali bin Abi Thalib terkena pedang beracun. Ali bin Abi Thalib melarang membalasnya.
      Ali bin Abi Thalib berkata, “Jika saya selamat. Pemberontak akan kuampuni. Jika saya meninggal akan dihukum dengan satu pukulan.” Dua hari kemudian Ali bin Abi Thalib wafat. Pemberontak dihukum mati.
       Setelah Fatimah wafat. Ali menikah 8 kali. Banyak keturunan Ali yang tewas terbunuh di Karbala. Yang ada sampai sekarang berasal dari Hasan bin Ali dan Husein bin Ali, keturunan Ali bin Abi Thalib dengan Fatimah. Muhammad Hanafiyah bin Ali, anak Ali dengan Haulah. Abbas bin Ali, keturunan Ali dengan Umul Banin. Umar bin Ali, putra Ali bin Abi Thalib dengan Sahba.
      Keturunan Ali dengan Fatimah disebut “Syarif” atau “Sayyid”. Gelar kehormatan dalam bahasa Arab. Syarif berarti “Bangsawan”, dan Sayyid bermakna “Tuan”.
      Keturunan Ali keseluruhan dari semua istrinya dikenal dengan “Alawiyin” atau “Alawiyah”.
ISTRI DAN ANAK ALI BIN ABI THALIB
      Pertama, Fatimah Zahra, puteri Nabi dengan Khadijah.  Memperoleh  5 anak. Hasan bin Ali.  Husein bin Ali.  Muhsin bin Ali, meninggal waktu kecil.  Umi Kulsum binti Ali. dan  Zainab binti Ali.  Fatimah meninggal umur 26 tahun. Enam bulan setelah Nabi wafat.
      Kedua, Umu Banin binti Haram. Mempunyai 4 anak. Jakfar, Abbas, Abdullah, dan Usman. Ketiga, Laila binti Masud. Mendapatkan 2 anak. Ubaidullah, dan Abu Bakar.
      Keempat, Asma binti Umais. Mendapatkan 2 anak. Yahya, dan Muhammad Ashgar. Kelima, Sahba binti Rabia. Memperoleh 2 anak. Umar, dan Rukiyah. Keenam, Umamah binti Abil Ash. Memperoleh 1 anak. Muhammad Awsad.
      Ketujuh, Haulah binti Jakfar. Mendapatkan 1 anak. Muhammad Hanafiyah. Kedelapan, Umu Said binti Urwah. Mendapatkan 2 anak. Ummul Hasan, dan Ramlah Kubra. Kesembilan, Mahabba binti Imrul Qais. Mendapatkan seorang anak putri. Meninggal masih kecil.
Daftar Pustaka
1.    Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
3.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004
4.    Al-Kandahlawi, Maulana Muhammad Zakaria. Himpunan Fadhilah Amal. Penerbit Ash-Shaff. Yogyakarta. 2000.


Thursday, June 29, 2017

119.ASSABIQUNAL AWWALUN

“ASSABIQUNAL AWWALUN”
EMPAT PULUH ORANG PEMELUK ISLAM PERTAMA
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

       Orang-orang  yang pertama masuk Islam. Dinamakan “As-sabiqunal Awwalun”. Yang bermakna “Orang-orang yang terdahulu dan pertama kali memeluk Islam”.
      Ulama tafsir berbeda pendapat tentang jumlahnya. Ibnu Hisyam menuliskan 40 orang. Sedangkan Azd-Dzahabi menyebutkan 50 orang. Terdiri atas kaum Muhajirin dan Kaum Ansar. Kaum Muhajirin berasal dari Mekah. Kaum Ansar penduduk asli  Madinah. Mereka dijamin masuk surga selamanya.
      Alquran surah Attaubah. Surah ke-9 ayat 100. “Orang-orang yang terdahulu dan  yang pertama-tama masuk Islam, di antara orang-orang muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik. Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.”
      Enam orang pemeluk Islam pertama. (1)Khadijah binti Khuwailid, istri Nabi; (2)Zaid bin Haritsah, pembantu Nabi; (3)Ali bin Abi Thalib, kemenakan Nabi; (4) Umu Ayman, pengasuh Nabi; (5)Abu Bakar Siddik, sahabat Nabi; dan (6)Bilal bin Rabah, seorang budak.
      Mereka orang yang pertama kalinya mengucapkan “Dua Kalimat Syahadat”. Lalu menyebar ke orang-orang lainnya.
      Zaid bin Haritsah berasal dari kabilah Kalb. Wilayah di sebelah utara jazirah Arab. Waktu kecil, dia ditangkap penjahat. Dijadikan budak. Kemudian dibeli keponakan Khadijah. Diberikan kepada Nabi Muhammad.
      Nabi memerdekakan Zaid bin Haritsah. Dia merupakan sahabat dan pelayan setia Nabi. Zaid bin Haritsah menikah dengan Umu Ayman. Memiliki putra bernama Usamah bin Zaid.
      Zaid bin Haritsah mengikuti hijrah ke Madinah. Terlibat dalam setiap pertempuran membela Islam. Menjadi panglima Perang Muktah. Dia mati syahid.
      Ali bin Abi Thalib, saudara sepupu Nabi. Hubungan keluarga Ali dan Nabi amat dekat. Ali bin Abi Thalib salah seorang “Khulafaur Rasyidin” . Yaitu “Khalifah yang mendapatkan petunjuk”.
      Ali bin Abi Thalib diberi gelar tambahan di belakangnya “Radhiyallahu Anhu”. Bermakna “Semoga Allah rida padanya”. Gelar ini juga diberikan kepada sahabat Nabi yang lain.
      Ali bin Abi Thalib juga diberi tambahan “Karramallahu Wajhah”. Yang bermakna,” Semoga Allah memuliakan wajahnya”. Karena Ali bin Abi Thalib tidak pernah melihat aurat siapa pun.
      Ali bin Abi Thalib dianggap oleh “kaum sufi” sebagai Imam dalam ilmu “hikmah” dan “spiritual”. Hampir seluruh pendiri tarekat sufi berasal dari Hasan dan Husein bin Ali. Keturunan Ali bin Abi Thalib dengan Fatimah, putri Nabi dengan Khadijah.
      Abu Bakar termasuk orang yang paling awal memeluk Islam. Setelah Nabi Muhammad wafat, Abu Bakar menjadi Khalifah Islam pertama. Mulai tahun 632 hingga tahun 634 M.
      Lahir dengan nama Abdul Kakbah bin Abi Quhafah. Abu Bakar satu dari empat khalifah yang diberi gelar “Khulafaur Rasyidin”. Yaitu “Pemimpin yang mendapatkan petunjuk.” Abu Bakar menjadi Khalifah selama 2 tahun, 2 bulan dan 14 hari. Beliau meninggal karena sakit.
      Umu Ayman, seorang budak yang diwariskan dari Abdullah bin Abdul Muthalib, ayah Nabi. Umu Ayman mengasuh Nabi Muhammad sejak kecil.  
      Nabi Muhammad menikah dengan Khadijah. Umu Ayman dibebaskan. Dia  dinikahi Ubaid bin Haris dari suku Khazraj. Dari pernikahannya, lahirlah Ayman. Ayman ikut hijrah dan berjihad bersama Nabi Muhammad. Gugur sebagai syahid dalam Perang Hunain.
     Nabi Muhammad sangat menghormati Umu Ayman. Nabi mengunjunginya dan berkata, ”Wahai Ibu!” Nabi berkata, ”Wanita ini adalah anggota keluargaku yang masih tersisa.”
      Allah memerintahkan kaum muslim hijrah ke Madinah. Umu Ayman angkatan pertama yang turut hijrah. Dia berjalan kaki, tanpa bekal, dan sedang berpuasa.  Cuaca sangat panas. Dia amat kehausan.
      Allah memberikan kemurahan kepadanya. Turun timba berisi air dari langit. Dengan tali timba berwarna putih. Dia meminumnya sampai puas.
      Umu Ayman berkata, “Sejak saat itu, jika aku berpuasa pada hari yang sangat terik. Aku tidak pernah merasakan haus."
      Nabi Muhammad memperlakukan Umu Ayman layaknya ibu sendiri. Umu Ayman berkata, ”Wahai Nabi, bawalah aku.” Nabi bergurau, ”Aku akan membawamu di atas anak unta.” Dia berkata lagi, ”Wahai Nabi, anak unta tidak sanggup menahan bebanku.” Nabi bercanda. Setiap unta itu pasti pernah lahir dari ibu unta.  
      Umu Ayman sudah tua. Tetapi dia selalu terlibat dalam perang. Dia ikut dalam  Perang Uhud. Dia memberikan minum pasukan yang kehausan. Mengobati pasukan  yang terluka. Juga, turut menyertai Nabi Muhammad dalam Perang Khaibar.
      Nabi Muhammad sudah wafat. Abu Bakar mengajak Umar,”Marilah kita mengunjungi Umu Ayman, sebagaimana Nabi Muhammad mengunjunginya.” Mereka menjumpai Umu Ayman sedang menangis.
      Abu Bakar dan Umar bertanya, ”Apa yang membuatmu menangis? Bukankah tempat di sisi Allah lebih baik bagi Rasul-Nya?” Umu Ayman menjawab, ”Aku menangis bukan karena tidak tahu bahwa tempat di sisi Allah lebih baik bagi Nabi Muhammad. Aku menangis karena wahyu sudah terputus dari langit.” Mendengar jawaban itu Abu Bakar dan Umar pun ikut menangis bersamanya.
      Umu Ayman wafat pada masa khalifah Usman bin Affan.Bertepatan 20 hari setelah wafatnya Umar bin Khattab.
      Bilal bin Rabah, seorang budak berkulit hitam berasal dari Habasyah. Sekarang Etiopia di benua Afrika. Dia masuk Islam ketika masih menjadi budak. Umayah, majikannya mengetahui Bilal masuk Islam. Bilal disiksa terus menerus setiap hari. Agar murtad lagi, keluar dari Islam.
      Bilal tetap teguh pada pendiriannya. Dia selalu berkata, “Ahad, ahad, ahad". Bilal dimerdekakan Abu Bakar. Bilal menjadi salah seorang sahabat Nabi yang amat setia.
       Ketika hukum syariat azan diperintahkan oleh Allah. Bilal, orang pertama yang disuruh oleh Nabi untuk mengumandangkan azan. Suara Bilal amat merdu dan lantang.
      Daftar pemeluk Islam pertama sukar diurutkan. Karena penyebaran Islam ini awalnya secara rahasia. Sulit menentukan orang yang terlebih dahulu memeluk Islam.  
     Awalnya, pemeluk Islam hanya terdiri atas  kaum miskin dan lemah. Para budak tertarik dengan prinsip “kesetaraan” dalam Islam. Dalam Islam tidak ada perbedaan latar belakang. Semua manusia sama di hadapan Allah. Yang membedakan adalah tingkat ketakwaannya.
      Nabi mempersaudarakan semua kelompok. Tidak ada perbedaan kaya dan miskin. Bangsa Arab dan non-Arab. Merdeka maupun budak. Semuanya makhluk Allah.
      Abu Bakar langsung berdakwah pada hari pertama. Beberapa orang masuk Islam. Yaitu (7)Usman bin Affan, (8)Zubeir bin Awwan, (9)Abdurrahman bin Auf, (10)Saad bin Abi Waqqash, (11)Thalhah bin Ubaidillah.
      Pengikut Islam lainnya. (12)Abu Ubaidah bin Jarrah, (13)Abu Salamah bin Asad, (14)Arqam bin Abil Arqam, (15)Usman bin Mazhsun, (16)Qudamah bin Mazhsun, (17)Abdullah bin Mazhsun, (18)Ubaidah bin Haris; (19)Said bin Zaid; (20)Fatimah bin Khattab, istri Said bin Zaid; (21)Khabbab bin Aratt; (22)Abdullah bin Masud.
      Kelompok “As-abiqunal awwalun” lainnya. Yakni (23)Masud bin Rabiah, (24)Abdullah bin Mazhun, (25)Jakfar bin Abu Thalib, (26)Qudamah bin Mazhun, (27)Shuhaib ar-Rumi, (28)Thulaib bin Umair, (29) Khabab bin Al-Art, dan (30)Saib bin Mazhun.
     Anggota “Orang-orang yang terdahulu dan pertama kali memeluk Islam” yang lain. (31)Amir bin Fuhairah, (32)Mushab bin Umair, (33)Miqdad bin Al-Aswad, (34)Abdullah bin Jahsy, (35)Abu Ubaidah bin Jarah, (36)Utbah bin Ghazwan, (37)Abu Hudzaifah bin Utbah, (38)Ayash bin Rabiah, (39)Amir bin Rabi'ah, dan (40)Naim bin Abdullah.
     Allah menjamin semua “As-sabiqunal awwalun” masuk surga selamanya. Mengapa? Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah. Sungguh kenikmatan luar biasa.
      Setelah kawanan pertama masuk Islam. Banyak orang yang memeluk Islam. Islam menyebar kemana-mana. Mereka masuk Islam secara sembunyi. Nabi menemui mereka. Mengajarkan agama secara diam-diam. Secara perorangan.
      Nabi bersabda, “Saya mengajak seseorang masuk Islam. Biasanya mereka tidak langsung menjawab. Kecuali Abu Bakar. Dia langsung memeluk Islam. Tanpa ragu-ragu sedikit pun.”
Daftar Pustaka
1.    Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
3.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004