Wednesday, November 22, 2017

507. TAKBIR

ANTARA TAKBIR DAN SYAHADAT
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

    Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang pengaruh takbir dan syahadat dalam ajaran Islam?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
     Pada era peluangan fisik bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan, umat Islam membangikitkan semangat melawan penjajah dengan mengumandangkan kalimat takbir dan berperisaikan kalimat syahadat.
      Ucapan takbir .

اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ
  
      “Allah Maha Besar”
       Kalau kalimat-kalimat tersebut sekadar diucapkan, maka alangkah banyaknya ucapan yang tidak dipahami makna dan pesan-pesan yang dikandungnya, dan si pengucap ketika itu mirip seperti burung beo yang mengulang kata yang tidak dipahaminya.
    Dengan demikian harus ada sesuatu di balik ucapan, yaitu pengetahuan tentang makna yang dikandungnya, “Allah Maha Besar, tidak ada tuhan (penguasa yang menciptakan, memiliki, menguasai, dan mengatur alam raya dengan segala isinya), kecuali Allah”.
      Kalimat syahadat yang diucapkan.

أشهد أن لا اله الا الله وأشهد ان محمد رسول الله

      “Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah”.
     Pengetahuan saja tidak akan menghasilkan buah, tetapi terdapat sesuatu yang melebihi ucapan dan pengetahuan, yaitu “penghayatan”.
     Para pejuang yang meneriakkan takbir benar-benar merasakan dalam lubuk hati mereka bahwa Allah Yang Maha Besar dan segala sesuatu selain Allah adalah kecil, tetapi pengetahuan dan perasaan yang menghasilkan penghayatan itu belum tentu mewujudkan sesuatu yang konkret dalam kehidupan.
     Kalau demikian ada lagi yang dimiliki oleh para pejuang itu, sehingga pada akhirnya mereka mampu berjuang merebut kemerdekaan, yaitu penghayatan akan kebesaran Allah dan kenyataan yang mereka rasakan dari kehadiran penjajah yang melakukan penindasan, sehingga mengantarkan para pejuang untuk melakukan sesuatu yang sejalan maknanya dengan kalimat-kalimat singkat yang mereka kumandangkan itu.
     Syahadat yang arti harfiahnya adalah “penyaksian” membuat para pejuang  kemerdekaan “menyaksikan” Allah berada di tengah-tengah umat yang tertindas, sakit, dan miskin, sehingga pada saat itu, lahirlah pengetahuan mereka tentang arti kalimat takbir dan syahadat dengan penghayatan, kemudian muncul sikap dan upaya yang tidak mengenal lelah untuk merebut kemerdekaan.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   
2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

Related Posts:

  • 887. DHIRARNABI MENYURUH MEMBAKAR MASJID DHIRAR YANG DIBANGUN KAUM MUNAFIK .Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.       Ibnu Katsir meri… Read More
  • 887. DHIRARNABI MENYURUH MEMBAKAR MASJID DHIRAR YANG DIBANGUN KAUM MUNAFIK .Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.       Ibnu Katsir meri… Read More
  • 887. DHIRARNABI MENYURUH MEMBAKAR MASJID DHIRAR YANG DIBANGUN KAUM MUNAFIK .Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.       Ibnu Katsir meri… Read More
  • 887. DHIRARNABI MENYURUH MEMBAKAR MASJID DHIRAR YANG DIBANGUN KAUM MUNAFIK .Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.       Ibnu Katsir meri… Read More
  • 887. DHIRARNABI MENYURUH MEMBAKAR MASJID DHIRAR YANG DIBANGUN KAUM MUNAFIK .Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.       Ibnu Katsir meri… Read More

0 comments:

Post a Comment