TAMBAHAN SAYIDINA MUHAMMAD
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

1. Mazhab Maliki dan Syafii berpendapat dianjurkan
mengucapkan “Sayidina” pada Selawat Ibrahimiyah.
2. Mazhab Hanafi juga membolehkan menambah “Sayidina”
di luar salat dan tanpa “Sayidina” di dalam salat.
3. Mazhab Hambali berpendapat tidak dianjurkan
menambah “Sayidina”.
4. Memberi tambahan salah satu bentuk adab
tata kesopanan.
5. Sehingga lebih utama menambahkan
“Sayidina” daripada ditinggalkan.
6. Al-Quran surah An-Nur (surah ke-24) ayat
63.
لَا تَجْعَلُوا دُعَاءَ الرَّسُولِ بَيْنَكُمْ
كَدُعَاءِ بَعْضِكُمْ بَعْضًا ۚ قَدْ يَعْلَمُ اللَّهُ الَّذِينَ يَتَسَلَّلُونَ
مِنْكُمْ لِوَاذًا ۚ فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ
تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul di antaramu seperti panggilan
sebagian kamu kepada sebagian (yang lain). Sesungguhnya Allah telah mengetahui
orang-orang yang berangsur-angsur pergi di antaramu dengan berlindung (kepada
kawannya), maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan
ditimpa cobaan atau ditimpa adzab yang pedih.
7. Para ulama menjelaskan ayat itu adalah
perintah dari Allah kepada umat Islam.
8. Meskipun perintah ini bukan perintah yang
mengandung kewajiban.
9. Tetapi minimal sebuah anjuran untuk
kebaikan.
10. Mengucapkan: “Sayidina Muhammad” adalah
salah satu bentuk penghormatan dan memuliakan Nabi Muhammad.
11. Abu Hurairah berkata Rasulullah bersabda,”Aku
adalah sayid (pemimpin) anak cucu (keturunan) Adam pada hari kiamat.”
12. Aisyah (istri Nabi Muhammad) berkata Rasulullah
bersabda,”Sambutlah pemimpin kalian Saad bin Muadz sebagai hakim dalam Perang
Quraizah.”
13. Hadis itu menjelaskan ucapan “sayid”
adalah memang baik dan utama.
14. Sayidina terlarang diucapkan kepada orang
jahat.
15. Panggilan “Sayidah” digunakan kepada
Fatimah.
16. Panggilan “Sayid” digunakan kepada Saad
bin Muadz, Hasan bin Ali, Husein bin Ali, Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan
orang-orang yang baik secara mutlak.
17. Sehingga lebih utama menggunakannya ketika salat dan di luar salat.
18. Memberi tambahan kata “Sayidina” adalah lebih
baik, sopan, dan santun dalam tata krama kepada Rasulullah.
19. Allah berfirman dalam Al-Quran surah
Al-A’raf (surah ke-7) ayat 157 bahwa orang-orang yang beriman memuliakan Nabi
Muhammad.
الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ
الْأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِنْدَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ
وَالْإِنْجِيلِ يَأْمُرُهُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ
وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ وَيَضَعُ
عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَالْأَغْلَالَ الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهِمْ ۚ فَالَّذِينَ
آمَنُوا بِهِ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَاتَّبَعُوا النُّورَ الَّذِي أُنْزِلَ
مَعَهُ ۙ أُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul,
Nabi yang umi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil
yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang makruf dan
melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka
segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang
dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka
orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti
cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Quran), mereka itulah
orang-orang yang beruntung.
Daftar Pustaka
1.
Somad,
Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
2.
Somad,
Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
3.
Somad,
Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.
4.
Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment