Tuesday, December 15, 2020

8086. MENGAPA TUHAN DISEBUT ALLAH




 MENGAPA TUHAN DISEBUT ALLAH

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

 

 

Mengapa Tuhan disebut Allah

 

 

Seorang wanita non-muslim bertanya kepada DR Zakir Naik.

 

 

 

“Mengapa Allah disebut Allah, tidak disebut dengan nama lainnya?”

 

 

 

DR Zakir memberi jawaban.

 

 

 "Saudari bertanya mengapa Allah disebut Allah, tidak nama lainnya.

 

 

Jawabannya ada dalam Al-Quran surat Al-Isra (surah ke-17) ayat 110.

 

 

 

قُلِ ٱدْعُوا۟ ٱللَّهَ أَوِ ٱدْعُوا۟ ٱلرَّحْمَٰنَ ۖ أَيًّا مَّا تَدْعُوا۟ فَلَهُ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ ۚ وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَٱبْتَغِ بَيْنَ ذَٰلِكَ سَبِيلًا


 

 

 

Katakan: “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia punya asmaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam salatmu dan jangan pula merendahkannya dan cari jalan tengah di antara kedua itu”.




 

 

Kamu bisa menyebut nama Tuhan (Allah Subhanahu wa Taala) dengan nama apapun.

 

 

Tapi harus nama-Nya yang benar.

 

 

Harus nama yang diberikannya pada diri-Nya sendiri.

 

 

 

Dan ada 99 nama yang disebutkan dalam Al-Quran dan hadis sahih.

 

 

Misalnya, Ar-Rahman, Ar-Rahim, Al-Karim, Al-Hakim, dan seterusnya tak kurang dari 99 nama.

 

 

 

Dan yang menjadi mahkotanya adalah "Allah".

 

 

 

Allah punya asmaul husna  tercantum dalam surat Al-Isra ayat 110.

 

 

Juga diulang dalam:

 

1.              Surah Thaha ayat 8.

2.              Surah Al-Araf ayat 180.

3.              Surah Al-Hashr ayat 24

 

 

Allah menjelaskan bahwa Dia punya asmaul husna.

 

 

Tapi nama yang menjadi mahkota adalah "Allah".

 

 

 

Mengapa Muslim lebih senang menyebut "Allah" daripada memakai bahasa Inggris "God"?

 

 

 

Alasannya adalah, semua nama dan kata yang lainnya dapat dimainkan.

 

 

 

Misalnya dengan menambahkan "s" pada kata "God", dia menjadi Gods (tuhan-tuhan).

 

 

Tapi tidak ada bentuk jamak dari kata "Allah".

 

 

Dia yang Maha Esa.

 

 

 

Jika kamu menambah kata "dess" pada kata "God", maka menjadi "Goddes" (tuhan perempuan).

 

 

 

Dalam Islam, tidak ada yang namanya "Allah laki-laki" atau "Allah perempuan".

 

 

Allah tidak punya jenis kelamin.

 

 

 

Jika kamu menambah "Bapak" pada "Tuhan", maka menjadi "Tuhan Bapak".

 

 

Tidak ada yang namanya Tuhan Bapak dalam Islam.

 

 

Jika kamu menambah "Ibu" pada "Tuhan" , maka menjadi "Tuhan Ibu".

 

 

 Tidak ada yang namanya Tuhan Ibu dalam Islam.

 

 

 

Jika kamu menambah nama tertentu pada "Tuhan", maka menjadi "Tuhan Palsu".

 

 

Dalam Islam tidak ada Allah palsu.

 

 

Itulah mengapa kami muslim lebih suka menyebut "Allah" sesuai dengan bahasa Arabnya."

 

(Sumber Zakir Naik)

0 comments:

Post a Comment