MENGAPA TUHAN DISEBUT ALLAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Mengapa Tuhan disebut
Allah
Seorang
wanita non-muslim bertanya kepada DR Zakir Naik.
“Mengapa
Allah disebut Allah, tidak disebut dengan nama lainnya?”
DR
Zakir memberi jawaban.
"Saudari bertanya mengapa Allah disebut
Allah, tidak nama lainnya.
Jawabannya ada dalam Al-Quran
surat Al-Isra (surah ke-17) ayat 110.
قُلِ ٱدْعُوا۟ ٱللَّهَ أَوِ ٱدْعُوا۟ ٱلرَّحْمَٰنَ
ۖ أَيًّا مَّا تَدْعُوا۟ فَلَهُ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ ۚ وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ
وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَٱبْتَغِ بَيْنَ ذَٰلِكَ سَبِيلًا
Katakan: “Serulah Allah atau serulah
Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia punya asmaul husna
(nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam salatmu
dan jangan pula merendahkannya dan cari jalan tengah di antara kedua itu”.
Kamu
bisa menyebut nama Tuhan (Allah Subhanahu wa Taala) dengan nama apapun.
Tapi
harus nama-Nya yang benar.
Harus
nama yang diberikannya pada diri-Nya sendiri.
Dan
ada 99 nama yang disebutkan dalam Al-Quran dan hadis sahih.
Misalnya,
Ar-Rahman, Ar-Rahim, Al-Karim, Al-Hakim, dan seterusnya tak kurang dari 99
nama.
Dan
yang menjadi mahkotanya adalah "Allah".
Allah
punya asmaul husna tercantum dalam surat
Al-Isra ayat 110.
Juga
diulang dalam:
1.
Surah Thaha ayat 8.
2.
Surah Al-Araf ayat 180.
3.
Surah Al-Hashr ayat 24
Allah
menjelaskan bahwa Dia punya asmaul husna.
Tapi
nama yang menjadi mahkota adalah "Allah".
Mengapa
Muslim lebih senang menyebut "Allah" daripada memakai bahasa Inggris
"God"?
Alasannya
adalah, semua nama dan kata yang lainnya dapat dimainkan.
Misalnya
dengan menambahkan "s" pada kata "God", dia menjadi Gods
(tuhan-tuhan).
Tapi
tidak ada bentuk jamak dari kata "Allah".
Dia
yang Maha Esa.
Jika
kamu menambah kata "dess" pada kata "God", maka menjadi
"Goddes" (tuhan perempuan).
Dalam
Islam, tidak ada yang namanya "Allah laki-laki" atau "Allah
perempuan".
Allah
tidak punya jenis kelamin.
Jika
kamu menambah "Bapak" pada "Tuhan", maka menjadi
"Tuhan Bapak".
Tidak
ada yang namanya Tuhan Bapak dalam Islam.
Jika
kamu menambah "Ibu" pada "Tuhan" , maka menjadi "Tuhan
Ibu".
Tidak ada yang namanya Tuhan Ibu dalam Islam.
Jika
kamu menambah nama tertentu pada "Tuhan", maka menjadi "Tuhan
Palsu".
Dalam
Islam tidak ada Allah palsu.
Itulah
mengapa kami muslim lebih suka menyebut "Allah" sesuai dengan bahasa
Arabnya."
(Sumber
Zakir Naik)
0 comments:
Post a Comment